Literasi Finansial: Apa itu, Contoh, Manfaat, Aspek, Cara Meningkatkannya

Pemerintah Indonesia tidak bosan-bosannya untuk selalu mengingatkan pentingnya literasi finansial bagi masyarakat. Karena literasi finansial yang baik adalah kunci bagi masyarakat agar bisa mengelola keuangan dengan baik dan bijak.

Banyaknya masyarakat yang terlilit utang dan bermain judi online di Indonesia bisa disebabkan karena masih minimnya pengetahuan mereka tentang keuangan. Sehingga, mereka lebih memilih cara instan untuk mendapatkan uang dengan mengajukan pinjaman online dan bermain judi online dengan harapan mendapatkan keuntungan yang cepat dan besar.

Literasi finasial adalah kemampuan untuk mengakses, memahami hingga menggunakan informasi keuangan untuk mengelola keuangan.

Tapi, mereka tidak mempertimbangkan risiko keputusan finansial yang diambil bisa sangat berdampak besar bagi keuangan dan menyebabkan krisis finansial. Padahal, masih ada opsi lain yang bisa dipertimbangkan seperti memilih meminjam uang kepada teman dekat atau saudara dekat dengan keuntungan bunga 0%

Inilah alasan mengapa penting bagi setiap orang untuk memiliki literasi keuangan yang baik sehingga dapat mengambil keputusan finansial dengan lebih baik dan bijak. Untuk meningkatkan kesadaran Anda terkait pentingnya literasi keuangan, artikel berikut ini bisa membantu Anda lebih melek keuangan dan mengetahui apa saja hal yang perlu diprioritaskan dalam keuangan.

Apa itu Literasi Finansial?

Pasti sebelumnya Anda pernah mendengar istilah literasi, istilah ini bukan hanya populer di dunia keuangan tetapi juga banyak digunakan di kehidupan sehari-hari. Misalnya ada literasi film, literasi kewarnegaraan, literasi sains, dan literasi digital.

Literasi adalah kemampuan seseorang untuk mengakses dan memahami, serta menggunakan informasi dalam berbagai konteks. Bagaimana dengan literasi keuangan? Literasi keuangan adalah kemampuan seseorang untuk mengakses dan memahami, serta menggunakan informasi keuangan untuk mengambil keputusan finansial.

Semakin baik pemahaman Anda tentang keuangan, maka akan semakin baik pula cara Anda dalam mengambil keputusan finansial. Hal ini dikarenakan Anda memiliki cara berpikir kritis yang akan mempertimbangkan risiko dan keuntungan finansial yang diperoleh terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan finansial.

Apa Akibat Kurangnya Literasi Finansial?

Terlilit utang pinjol dan bermain judi online hanyalah salah satu akibat dari kurangnya literasi finansial karena dipicu oleh beberapa hal berikut ini.

Tidak Bisa Mengatur Keuangan

Kurangnya literasi keuangan dapat membuat seseorang mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan, bahkan sulit membedakan mana itu kebutuhan dan keinginan. Tentu, hal ini tidaklah baik bagi keuangan Anda karena tidak punya alokasi keuangan yang jelas setiap bulan.

Pengaturan keuangan yang tidak baik akan berdampak besar bagi keuangan Anda dan akan menyulitkan Anda dalam mengontrol keuangan, menyisihkan tabungan, dan menjamin kebutuhan pokok selalu terpenuhi setiap bulan.

Tidak Punya Tujuan Keuangan

Lelah rasanya jika Anda bekerja banting tulang dan gaji yang diterima setiap bulan selalu habis begitu saja tanpa adanya tujuan keuangan yang jelas. Ini adalah akibat dari kurangnya literasi finansial, dimana Anda tidak punya tujuan keuangan yang jelas dan hanya hidup dari gaji ke gaji saja tanpa memikirkan keuangan jangka panjang ketika pensiun nanti.

Hal ini membuat kesejahteraan keuangan Anda di masa depan tidak terjamin karena tidak memiliki tabungan yang cukup untuk biaya hidup di hari tua.

Tidak Punya Tabungan dan Investasi

Kurangnya literasi keuangan bisa membuat Anda hidup miskin di masa depan. Lantaran, menabung dan investasi bukanlah menjadi prioritas keuangan bagi Anda dan lebih memilih menghabiskan uang untuk memenuhi keinginan gaya hidup semata.

Perlu diketahui bahwa semakin tua usia Anda, maka akan semakin banyak biaya yang Anda butuhkan untuk biaya kesehatan dan biaya hidup lainnya. Sehingga, penting memiliki tabungan dan investasi yang bisa dijadikan sebagai proteksi keuangan bagi Anda di hari tua nanti.

Kurangnya Pertimbangan dalam Mengambil Keputusan Finansial

Utang pinjol yang segunung dan terlibat judi online sebenarnya bukanlah suatu keterpaksaan, melainkan banyak orang yang memang memilih jalan pintas untuk bisa mendapatkan uang dengan cepat. Namun, tidak dengan pemahaman yang cukup tentang risiko dari keputusan finansial yang diambil tersebut sehingga lebih cenderung mengambil keputusan finansial secara emosional atau hanya karena ikut ajakan teman.

Bagaimana Tingkat Literasi Finansial di Indonesia?

Menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang diselenggarakan OJK, hasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan bahwa indeks tingkat literasi keuangan di Indonesia mencapai 65,43% dan indeks inklusi keuangan mencapai 75,02%, dan indeks literasi finansial syariah mencapai 39,11%.

SNLIK yang diselenggarakan OJK ini melakukan survei kepada 10.690 orang yang berusia 15-79 tahun dengan latar pekerjaan sebagai berikut:

indeks literasi keuangan di Indonesia
(Sumber: OJK)

Berdasarkan indeks literasi keuangan tahun 2024 di Indonesia yang mencapai 65,43%, hal ini berarti hanya 65 orang dari 100 orang yang terliterasi keuangan dengan baik (well literate).

Tingkatan Literasi Keuangan di Indonesia

Ada empat tingkatan literasi keuangan di Indonesia menurut OJK, yaitu:

Well Literate

Well literate adalah tingkatan literasi finansial teratas dimana masyarakat secara keseluruhan sudah teredukasi keuangan dengan baik. Pada tingkatan well literate, masyarakat sudah memahami betul jasa dan produk keuangan yang ditawarkan saat ini, mulai dari risiko, karakteristik, hingga fitur kelebihan dan kekurangannya.

Masyarakat yang termasuk tingkatan well literate di Indonesia adalah mereka yang sudah memiliki asuransi dan berinvestasi di berbagai instrumen keuangan berdasarkan tujuan keuangan yang ingin diraih.

Sufficient Literate

Sebelum mencapai tingkatan well literate, ada tingkatan yang harus dilalui terlebih dahulu yaitu sufficient literate. Pada tingkatan literasi keuangan ini, masyarakat sebenarnya sudah punya pengetahuan keuangan dengan baik tentang risiko dan manfaat dari suatu jasa atau produk keuangan namun mereka belum memiliki pengalaman menggunakan suatu jasa dan produk keuangan.

Masyarakat yang termasuk tingkatan sufficient literate adalah mereka yang baru ingin membeli produk asuransi dan memulai investasi di sekuritas, atau sedang mempertimbangkan menggunakan produk keuangan lainnya.

Less Literate

Masyarakat yang berada di tingkatan less literate adalah mereka yang sudah mengenal jasa dan produk keuangan dari lembaga keuangan namun hanya sebatas tahu saja. Tetapi, belum memahami apa saja manfaat dan risiko dari suatu produk keuangan.

Umumnya, masyarakat yang termasuk less literate hanya menguasai informasi dasar saja yang diperoleh dari webinar gratis dan sosialisasi keuangan di lembaga pendidikan.

Not Literate

Masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan adalah masyarakat yang berada di tingkatan not literate. Salah satu contoh masyarakat not literate adalah mereka yang tidak memiliki rekening tabungan atau belum tersentuh layanan perbankan.

Umumnya, masyarakat not literate tinggal di daerah-daerah terpencil dan sulit terjangkau oleh layanan perbankan sehingga golongan masyarakatnya jauh tertinggal secara literasi finansial dibanding masyarakat yang hidup di kota-kota besar Indonesia.

Mengapa Literasi Finansial itu Penting? Ini Manfaatnya!

Bagi Anda yang sudah terliterasi keuangan dengan baik, literasi keuangan sebenarnya memiliki segudang manfaat untuk keuangan Anda seperti berikut:

Lebih Mudah Mengatur Keuangan

Dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang keuangan, hal ini akan memudahkan Anda untuk membedakan mana itu keinginan dan kebutuhan. Sehingga, Anda akan lebih mudah untuk mengatur keuangan atau budgeting setiap bulan sesuai dengan kemampuan finansial.

Misalnya Anda bisa menerapkan metode 50/30/20 yang populer digunakan banyak orang di luar sana sebagai salah satu strategi alokasi gaji bulanan yang efektif. Penerapan strategi keuangan ini bisa berjalan efektif jika Anda sudah teredukasi keuangan dengan baik dan bisa membagi gaji bulanan ke beberapa pos keuangan yang menjadi prioritas.

Tidak Terjebak Utang dan Judi online

Maraknya masyarakat yang banyak terjebak utang dari pinjol dan judi online disebabkan minimnya literasi finansial. Tetapi, berbeda halnya bagi Anda yang sudah terliterasi keuangan dengan baik dan pasti akan berpikir dua kali untuk meminjam uang di pinjol atau bermain judi online.

Hal ini mengingat risiko utang pinjol yang besar jika Anda mengalami gagal bayar dengan bunga pinjaman yang tinggi, sementara bahaya judi online juga bisa merusak keuangan Anda dan berpotensi jatuh miskin dengan menjual barang-barang berharga milikmu untuk sekadar membayar utang.

Dapat Mempersiapkan Tabungan di Hari Tua

apa manfaat literasi finansial
(Sumber: MUFDana)

Mimpi banyak orang di luar sana adalah bisa hidup tenang di hari tua dengan nilai tabungan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini bisa Anda raih jika punya literasi finansial yang baik tentang bagaimana cara mengalokasikan gaji bulanan dalam mempersiapkan tabungan di hari tua.

Dengan punya tabungan yang mencukupi di hari tua, Anda bisa pensiun dengan tenang dan keuangan terjamin. Menurut riset HSBC, Anda membutuhkan uang senilai Rp5,37 miliar untuk bisa pensiun dengan bahagia dan tenang.

Tidak Terjerat Investasi Bodong

Selain utang pinjol dan judi online, minimnya literasi keuangan seseorang juga bisa menjadi pemicu terjerat investasi bodong. Lantaran, Anda menjadi lebih mudah tergiur dengan tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dan pasti untung dalam waktu yang singkat.

Padahal, tawaran investasi tersebut jelas-jelas adalah investasi bodong karena tidak sesuai dengan prinsip investasi. Dimana, tidak ada satu pun produk investasi di luar sana yang bisa memberikan jaminan pasti untung kepada investor. Namun, dengan literasi keuangan yang baik Anda bisa membedakan mana investasi bodong dan legal.

Apa Tiga Aspek Penting dari Literasi Finansial?

apa yang dimaksud dengan literasi finansial
(Sumber: OK Bank Indonesia)

Dalam literasi finansial, ada tiga aspek penting yang perlu Anda ketahui dan menjadi penopang keuangan Anda.

Manajemen Keuangan Dasar

Aspek manajemen keuangan dasar dalam literasi keuangan meliputi budgeting, tabungan, mengatur pengeluaran, dan pengelolaan utang. Keempat hal ini adalah aspek keuangan yang wajib Anda miliki dalam keuangan untuk mewujudkan financial freedom di hari tua.

Punya Tujuan Keuangan

Aspek kedua yang tidak kalah penting dalam literasi keuangan adalah Anda harus merencanakan tujuan keuangan. Namun, tujuan keuangan Anda harus jelas dan realistis agar usaha yang telah dilakukan dengan melakukan pengaturan keuangan tidak menjadi sia-sia. Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk menentukan tujuan keuangan secara bertahap dan memilih tujuan keuangan yang menjadi prioritas terlebih dahulu untuk dicapai.

Investasi

Untuk mencapai tujuan keuangan yang sudah Anda rencanakan, Anda memerlukan kendaraan investasi untuk bisa sampai ke tujuan keuangan tersebut. Dalam hal ini, literasi finansial memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan produk investasi mana yang paling sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.

Anda perlu mempertimbangkan baik-baik semua tawaran investasi yang ada dan mencari produk investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan berdasarkan jangka waktu, potensi keuntungan, hingga risiko investasi.

Contoh Literasi Keuangan

Menabung dan Investasi

Kebiasaan menabung dan investasi yang sudah Anda mulai saat ini adalah salah satu contoh literasi finansial. Karena sebelum melakukan investasi dan menabung, Anda pasti perlu melakukan riset terlebih dahulu terkait risiko, keuntungan, hingga fitur yang ditawarkan, dan hal ini akan melibatkan pengetahuan tentang keuangan yang Anda miliki dalam memilih suatu produk keuangan.

Misalnya ketika Anda ingin berinvestasi reksa dana, sebelum investasi reksa dana pasti Anda perlu membaca terlebih dahulu fund fact sheet reksa dana dan wajib mencari tahu komisi reksa dana yang dibebankan kepada investor.

Untuk mengetahui apa saja produk reksa dana terbaik di Indonesia, Anda bisa baca selengkapnya: Ini Rekomendasi Reksa Dana Terbaik di Indonesia 2024

Penerapan Metode Alokasi Keuangan 50/30/20

contoh literasi keuangan
(Sumber: The Plum Blog)

Contoh literasi finansial lainnya yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah alokasi gaji bulanan yang kita terapkan setiap bulan. Salah satu metode alokasi keuangan yang paling populer adalah 50/30/20. 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan dan investasi.

Melakukan Pembayaran dengan QRIS

Pembayaran yang Anda lakukan dengan QRIS di berbagai merchant merupakan contoh dari penerapan literasi keuangan di Indonesia. Selain menggunakan uang tunai, Anda juga bisa menggunakan opsi pembayaran dengan QRIS dengan keunggulan lebih aman, praktis, dan dapat mengurangi peredaran uang palsu di masyarakat.

Membaca Berbagai Artikel Keuangan di Internet

Memiliki kebiasaan membaca artikel keuangan di internet adalah bentuk dari penerapan literasi keuangan di masyarakat. Dengan semakin sering Anda membaca artikel keuangan, Anda akan semakin mahir tentang keuangan dan membantu Anda mengambil keputusan finansial yang lebih baik.

Artikel keuangan berikut ini bisa menjadi panduan bagi Anda yang ingin memulai investasi saham di pasar modal: Cara Investasi di Bursa Saham, Modal Kecil dari Rumah

Bagaimana Cara Meningkatkan Literasi Finansial di Indonesia?

Salah satu cara untuk meningkatkan literasi finansial di Indonesia adalah dengan membudayakan kebiasaan membaca berita-berita keuangan dari sumber yang kredibel dan dapat dipercaya. Rankia Indonesia adalah situs informasi keuangan yang menyediakan berbagai informasi tentang keuangan yang bisa dijadikan referensi bagi Anda yang saat ini sedang mencari produk keuangan terbaik untuk investasi atau sedang mempertimbangkan ingin berinvestasi di suatu aplikasi investasi online.

Rankia Indonesia berkomitmen untuk selalu menyediakan informasi keuangan yang kredibel bagi masyarakat Indonesia dan memiliki visi dan misi untuk membuat lebih banyak orang teredukasi keuangan dengan baik melalui artikel keuangan yang kami terbitkan setiap harinya.

Agar Anda tidak ketinggalan berita keuangan terkini, Anda bisa berlangganan newsletter kami untuk mendapatkan konten eksklusif dan informasi tentang semua acara keuangan yang diselenggarakan oleh Rankia.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Literasi Finansial

Apa yang Dimaksud dengan Literasi Finansial?

kemampuan seseorang untuk mengakses dan memahami, serta menggunakan informasi keuangan untuk mengambil keputusan finansial.

Apa Contoh dari Literasi Keuangan?

Menabung dan investasi, membaca artikel keuangan, melakukan pembayaran dengan QRIS, dan menerapkan strategi alokasi keuangan.

Bagaimana Tingkatan Literasi Keuangan di Indonesia?

Menurut OJK, ada empat tingkatan literasi keuangan di Indonesia yaitu well literate, sufficient literate, less literate, dan not literate.

Artikel Terkait