Berinvestasi Minyak di Indonesia : Cara dan Strategi Memperoleh Keuntungan

Ketika kita berbicara mengenai investasi pada komoditas, tidak perlu diragukan lagi bahwa minyak adalah salah satu komoditas yang paling banyak diperdagangkan di dunia meskipun harganya berfluktuasi. Jika Anda ingin berinvestasi di komoditas minyak, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

Dalam tulisan kali ini, kami akan memberikan gambaran umum untuk Anda tentang cara berinvestasi minyak melalui berbagai instrumen, serta risiko dan manfaat yang berkaitan dengan investasi minyak.

orang menunjuk ke mesin ekstraksi minyak

Bagaimana Cara Kerja Industri Minyak?

Wajar jika investor merasa bingung dengan jargon yang digunakan ketika menilai operasi yang berhubungan dengan minyak. Kami percaya bahwa sangat penting untuk memahami proses ekstraksi, pemurnian, dan perdagangan komoditas, yaitu rantai produksinya yang secara teknis dapat dibagi menjadi tiga segmen:

Upstream (Hulu)

Perusahaan hulu yang berhubungan dengan eksplorasi serta produksi minyak dan gas. Perusahaan hulu mencari cadangan bahan mentah dan mengekstraksinya. Mereka memiliki tanggung jawab utama atas tahap awal produksi, seperti pengeboran serta pengangkatan minyak dan gas ke permukaan.

Bagian ini biasanya disertai dengan investasi modal yang tinggi, jangka waktu yang lama, risiko yang tinggi, dan penggunaan teknologi yang intensif.

Midstream

Proses rantai ini memiliki fokus utama pada segala sesuatu yang diperlukan untuk mengangkut dan menyimpan minyak mentah untuk diproses di kilang.

Midstream biasanya memiliki ciri yaitu transportasi jalan raya, pelayaran, dan penyimpanan bahan mentah, serta jaringan pipa. Midstream juga dicirikan dengan risiko modal yang rendah dan regulasi yang tinggi.

Midstream sangat bergantung pada perusahaan hulu.

Downstream (Hilir)

Bagian terakhir adalah perusahaan hilir yang merupakan perusahaan penyulingan terkenal, yaitu perusahaan yang bertanggung jawab memurnikan minyak dan gas lalu mengubahnya menjadi produk akhir, mulai dari bahan bakar pesawat terbang, aspal, bensin, dll., hingga karet sintetis, wadah, bahan pengawet, dan plastik.

Sumber: micoope.com

Apa yang mempengaruhi harga minyak?

Setelah kita memahami rantai produksi minyak, kita juga harus memahami faktor-faktor yang mempengaruhi harga bahan baku tersebut.

Harga minyak, seperti harga barang lainnya, bergantung pada pasokan dan permintaannya.

Dari sisi permintaan cukup sederhana, konsumen yang sehari-hari menggunakan barang dan jasa yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan bahan tersebut.

Dari sisi pasokan, berlawanan dengan anggapan kebanyakan orang, produsen minyak terbesar adalah Amerika Serikat dan bukan Arab Saudi. Alasannya adalah karena ditemukannya rekahan “shale bituminous” di Texas dan North Dakota serta berkurangnya produksi Arab Saudi akibat serangan terus-menerus terhadap ladang minyaknya. 

NegaraProduksi dunia 2023 (dalam juta barel per hari)
AS18
Arab Saudi10,82
Rusia10,75
Kanada5,5
Sumber: detik.com

Disampaikan dalam ilustrasi di atas, per tahun 2023 Amerika menjadi negara yang memproduksi minyak bumi terbanyak di dunia dengan jumlah produksi mencapai 18 juta barel per hari.

Fakta menarik, bahwa Inggris melakukan impor minyak dari UE, Norwegia, Amerika Serikat, Libya, Argelia, Nigeria, dan Kanada.

Indonesia saat ini paling banyak mengimpor minyak mentah dari Nigeria dan Arab Saudi. Sementara itu untuk Bahan Bakar Minyak, Indonesia paling banyak impor dari negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia. Hal ini diungkapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Kami ingin menjelaskan kepada Anda mengenai perbedaan antara produksi minyak dan jumlah cadangan minyak, kemudian yang kedua adalah minyak yang belum terektraksi.

Dalam hal ini, Amerika sebagai negara dengan cadangan 36.500 juta barel berada jauh di belakang negara produsen lainnya seperti Venezuela (266.000 juta barel), Iran (158.000 juta barel), Irak (143.000 juta barel), dan Kuwait (102.000 juta barel). Rusia dan Arab Saudi masing-masing memiliki cadangan sebesar 98.000 juta dan 80.000 juta. Informasi ini penting untuk menentukan kapasitas pasokan di masa depan serta arus impor dan ekspor.

Kini, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak alias Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), yang didirikan pada tahun 60an, sebagian besar beranggotakan Arab Saudi, Kuwait, Iran, Irak, dan Venezuela, memainkan peran mendasar dalam sisi pasokan minyak mentah. Meskipun anggaran dasar organisasi tidak menyatakan secara eksplisit, mereka merupakan penentu harga di pasar. Jika OPEC memutuskan untuk membatasi produksi, hal ini dapat memaksa kenaikan harga minyak.

Berinvestasi pada “emas hitam” berarti bersplekulasi pada tingkat risiko yang tinggi karena pada dasarnya  negara-negara produsen minyak merupakan zona perang dan konflik politik, sehingga fluktuasinya bisa sangat besar.

Apa yang terjadi dengan minyak tahun ini? Mengapa harga bensin naik?

Harga bensin di banyak negara ditentukan terutama oleh harga minyak mentah dan nilai tukar mata uang (ingatlah bahwa minyak diperdagangkan dalam dolar).

Harga minyak naik hingga level tertinggi dalam tujuh tahun sebagai akibat dari perang Ukraina. Minyak WTI bahkan melebihi 115,34 dolar per barel pada 6 Juni 2022, mencapai level tertinggi sejak 2014.

grafik harga minyak tahun 2020 hingga 2024 indeks minyak mentah WTI
Sumber: tradingeconomics.com

Konflik militer yang berpengaruh pada volatilitas harga minyak telah mempercepat inflasi yang kita alami sekarang.

Bagaimana cara berinvestasi pada minyak?

Setelah memahami konsep penawaran dan permintaan, sekarang saatnya membicarakan cara memperdagangkan bahan mentah ini. Berikut akan kami jelaskan secara mendalam cara berinvestasi minyak bagi investor Indonesia melalui 4 instrumen yaitu secara fisik, futures, CFD dan memegang saham perusahaan minyak.

Selain itu, ada intrumen investasi lain di minyak yaitu melalui ETF dan pendanaan bersama (investment funds). Namun, untuk berinvestasi di kedua instrumen ini Anda harus mendaftarkan diri di broker internasional seperti Interactive Brokers yang akan kami jelaskan di bawah ini.

Melakukan Jual Beli Minyak Secara Fisik

Pertama, adanya pilihan jual beli minyak secara fisik, di Indonesia ketika akan menjual minyak secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi agen SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), namun tidak disarankan bagi investor perorangan karena harus mencari tempat untuk menyimpannya dengan sangat hati-hati dan harus memperhatikan tingkat bahayanya dan lain-lain.

Berinvestasi Minyak di Futures

Investasi minyak di futures memungkinkan Anda mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga per barel. Investasi minyak di futures adalah kontrak berjangka di mana pembeli dan penjual minyak berkoordinasi dan setuju untuk mengirimkan minyak mentah fisik dalam jumlah tertentu pada tanggal tertentu di masa depan, sesuai dengan namanya.

Ada beberapa jenis minyak mentah di dunia, namun yang paling sering kita dengar dan menjadi acuan terutama adalah Brent dan WTI (World Texas Intermediate).

Minyak mentah diperdagangkan di ICE dan NYMEX, dengan tanggal pengiriman selama dua belas bulan dalam setahun. Setiap kontrak berjangka terdiri dari 1.000 barel minyak mentah dan tick atau variasi kuotasi minimumnya adalah 0,01 dolar per barel, yaitu 10 dolar per kontrak.

Melalui kontrak ini, produk-produk ini dijamin penjualan barelnya dan pembeli dijamin menerima barel dengan harga yang disepakati saat ini. Namun, ada juga spekulan yang mencoba menghasilkan uang melalui kontrak jenis ini, mencoba menjualnya sebelum habis masa berlakunya, karena yakin harga minyak mentah akan naik.

Berikut merupakan contoh operasi jual beli yang disederhanakan, antara dua orang disepakati kontrak 1.000 barel dengan harga 50 dolar per barel dengan berakhirnya X. Maka dua kasus dapat terjadi:

  • Bahwa harga per barel turun sebelum habis masa berlakunya. Jika misalnya harga turun menjadi 49 dolar per barel, maka $1.000 akan hilang (1$ x 1.000 barel).
  • Bahwa harga per barel naik sebelum habis masa berlakunya. Jika misalnya harga naik menjadi 51 dolar per barel, maka diperoleh $1.000 (1$ x 1.000 barel).

Untuk dapat berinvestasi minyak pada futures dengan aman, Anda juga harus memilih broker resmi yang ada di Indonesia. Berikut merupakan rekomendasi 4 broker resmi yang sudah mendapatkan izin dari Bappeti:

  • MIFX Monex: PT Monex Investindo Futures (MIFX) merupakan perusahaan pialang berjangka yang dapat memberikan fasilitas kepada Anda untuk melakukan perdagangan forex, komoditas, dan indeks saham.
  • GKInvest: GKInvest adalah merek dagang broker forex yang dimiliki oleh perusahaan Global Kapital Investama Berjangka. GKInvest merupakan perusahaan broker atau pialang yang memberikan fasilitas kepada Anda untuk melakukan transaksi trading forex dan beberapa instrumen investasi lainnya.
  • DCFX: DCFX merupakan aplikasi trading forex dan saham yang beroperasi di bawah PT DEU Calion Futures (DC). Perusahaan ini memberikan terobosan baru dalam industri forex dengan menyediakan akses lebih dari 70 jenis aset keuangan di seluruh dunia.
  • MRG Mega Berjangka: Sebelumnya dikenal sebagai Askap Futures, broker ini melakukan rebranding menjadi MRG Mega Berjangka pada tahun 2020. MRG Mega Berjangka telah memiliki izin resmi dari Bappebti sehingga dapat menawarkan kondisi trading terbaik untuk beberapa instrumen, termasuk forex, emas, indeks saham AS, dan crude oil.

Investasi Minyak dengan CFD (Contract for Differences)

Baik futures maupun CFD (Contract for Differences) merupakan perdagangan derivatif yang menawarkan manfaat leverage yang sama. Futures memiliki tanggal kedaluwarsa dan CFD tidak memiliki tanggal kedaluwarsa, sehingga CFD lebih fleksibel. Pada perdagangan futures yang memiliki tanggal kedaluwarsa, likuiditas mungkin tidak mencukupi untuk melepas posisi dengan biaya yang dapat diterima.

Berdasarkan struktur pembiayaan, komisi, dan tarif pembukaan, CFD lebih cocok untuk perdagangan pada posisi kecil dan dalam jangka waktu yang pendek, sedangkan futures adalah pilihan yang lebih sesuai untuk posisi perdagangan lebih besar dengan jangka waktu yang panjang.

Jika Anda tertarik dengan CFD, Anda bisa melihat broker yang menawarkan produk ini. Berikut merupakan rekomendasi broker CFD pada minyak:

  • HSB Investasi: HSB Investasi adalah perusahaan pialang yang memberikan layanan investasi online di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2017 dan terdaftar secara sah di Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Bappebti).

Memegang Saham Perusahaan Minyak

Anda juga mempunyai pilihan untuk berinvestasi melalui perusahaan yang mengeksplorasi, memproduksi, mengangkut, memurnikan, dan menjual minyak mentah. Beberapa perusahaan tersebut, seperti perusahaan eksplorasi dan produksi akan cenderung mengalami kenaikan nilai ketika minyak mentah naik dan turun ketika minyak mentah turun.

Misalnya, industri penyulingan bergantung pada minyak mentah sebagai input untuk memproduksi bensin, solar, dan produk energi olahan lainnya. Jika harga minyak mentah naik tanpa disertai kenaikan harga produk energi olahan, maka investor dapat memperkirakan stok kilang akan turun karena keuntungan mereka menurun.

Berikut merupakan perusahaan migas yang menjadi rekomendasi kami untuk melakukan pembelian saham:

Nama Perusahaan Ticker
PT Energi Mega Persada TbkENRG
PT Apexindo Pratama Duta TbkAPEX
PT Medco Energi Internasional TbkMEDC
PT Elnusa TbkELSA

grafik harga minyak tahun 2020 hingga 2024 pada saham PT Energi Mega Persada Tbk
grafik harga minyak tahun 2020 hingga 2024 pada saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk

Investasi Minyak Melalui ETFs

Anda juga dapat berinvestasi pada minyak melalui ETF. Penting untuk memahami cara kerjanya karena dalam beberapa kasus, cara kerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Karena ETF jarang memiliki kepemilikan fisik atas minyak, kinerja dana tersebut akan bergantung pada berakhirnya kontrak berjangka.

Masalah utama dengan strategi ini adalah kontrak berjangka waktu bulan ini cenderung lebih rendah dibandingkan kontrak bulan-bulan mendatang. Akibatnya, dana tersebut biasanya mengalami kerugian kecil setiap bulan karena proses reinvestasi dan seiring berjalannya waktu, kerugian tersebut dapat terakumulasi menjadi penurunan yang besar bahkan ketika harga minyak stabil atau meningkat.

ETF didasarkan pada kontrak derivatif yang diperdagangkan di pasar future, didasarkan pada konvergensi antara nilai masa depan dan nilai yang diharapkan. Di sinilah konsep ‘Contango’ dan ‘Backwardation’ berperan. ‘Contango’ dianggap ketika harga masa depan berikutnya lebih tinggi dari harga saat ini dan ‘Backwardation’ adalah kebalikannya.

Investasi Minyak melalui ETF ini belum dapat dilakukan di Indonesia, sehingga Anda harus mendaftar ke broker internasional.

Pendaan Bersama (Invesment Fund)

Pendaan bersama tidak berinvestasi secara langsung pada minyak tetapi pada perusahaan-perusahaan dalam rantai produksi. Perusahaan-perusahaan ini mempunyai korelasi yang sangat tinggi dengan nilai minyak namun tidak akan pernah meniru perilakunya. Umumnya, pendaan bersama ini berinvestasi pada sektor energi secara umum. Berikut beberapa contohnya:

PendanaanISINNama Broker
Goldman Sachs North America Energy & Energy Infrastructure Equity Portfolio R Acc EURLU1299707155
BlackRock Global Funds – World Energy Fund A2LU0122376428InterActive Brokers
Schroder ISF Global Energy A Accumulation
LU0374901568
InterActive Brokers

Pada akhirnya, kini Anda mempunyai banyak pilihan ketika berinvestasi pada minyak, namun ingatlah bahwa hal ini merupakan pasar yang sangat besar perdagangannya (salah satu yang terbesar di dunia). Oleh karena itu, Anda akan menghadapi volatilitas serta ketidakpastian yang tinggi.

Pertanyaan Yang Sering Disampaikan

Berapa biaya berinvestasi minyak?

Biaya investasi minyak tergantung pada metode yang Anda pilih. Membeli saham di perusahaan minyak sama dengan membeli saham lainnya, namun membeli minyak berjangka atau CFD memerlukan deposit margin yang dipegang oleh broker. Persyaratan margin bervariasi tergantung pada broker dan jenis instrumen yang Anda perdagangkan.

Apa cara terbaik untuk berinvestasi minyak?

Jika Anda mencari keuntungan tinggi, Anda dapat mempertimbangkan untuk membeli kontrak berjangka minyak atau CFD. Namun instrumen tersebut lebih berisiko dibandingkan membeli saham perusahaan minyak. Jika Anda mencari investasi yang lebih konservatif, Anda mungkin dapat mempertimbangkan untuk membeli saham perusahaan minyak.

Artikel Terkait