Growth Stock Adalah: Ciri & Potensi Keuntungan

Growth Stock merupakan sebutan dari saham perusahaan yang sedang dalam tahap ekspansi. Sehingga para investor berharap nilai dari saham tersebut akan terus naik seiring dengan berjalannya waktu.

Secara umum, dalam dunia investasi, saham ini bukanlah suatu jenis saham tertentu. Namun, kita dapat mengatakannya sebagai suatu tipe saham yang investor klasifikasikan untuk membedakan dengan saham yang lain. Saham ini biasanya memiliki perilaku yang sangat berbeda di pasar.
Ketika kita berbicara tentang saham ini, kita berbicara tentang saham perusahaan yang sedang dalam masa pertumbuhan. Penggunaan istilah “growth” oleh karena pertimbangan proyeksi perusahaan yang dapat tumbuh lebih besar seiring berjalannya waktu.
Umumnya, growth stock sangat berkaitan dengan dunia kewirausahaan, terutama pada dunia startup. Startup menjadi perusahaan yang baru lahir dan memiliki potensi untuk go public. Selain itu, perusahaan startup menawarkan pertumbuhan dan keuntungan yang lebih tinggi daripada saham lainnya.
Faktanya, perusahaan ini memiliki proyeksi yang sangat optimis dan menarik ketika kita mengalisisnya.
Namun, perlu Anda catat bahwa growth stock memiliki risiko yang lebih tinggi. Hal ini karena saham tersebut terkait dengan perusahaan yang lebih volatile. Sehingga bersifat sangat sensitif akibat perusahaan tersebut baru saja lahir dan produk yang mereka tawarkan adalah produk inovasi.
👉 Saham Terbaik di Indonesia 2025, Layak Dibeli!
Perbedaan Growth Stock dan Value Stock
Ketika kita berbicara tentang bursa saham dan investasi saham itu sendiri, kita pasti sering mendengar istilah growth stock. Selain itu, kita juga sering mendengar istilah value stock. Berikut perbedaan dari kedua istilah saham tersebut:
Definisi Growth Stock
Saham ini merupakan saham dari perusahaan yang sedang dalam tahap pertumbuhan. Biasanya, saham ini terkait dengan startup atau perusahaan yang barus saja tercipta. Biasanya, perusahaan akan menginvestasikan keuntungannya kembali untuk ekpspansi binsis.
Dengan mempertimbangkan pasar, saham ini memberikan peluang sukses yang besar, namun juga memberikan risiko yang besar juga daripada saham lain. Sehingga saham ini sangat berbeda dengan value stock.

👉 Baca juga artikel yang kemi tulis: Value Stock dan Growth Stock: Panduan untuk Investor Pemula
Definisi Value Stock
Berbeda dengan growth stock, value stock merupakan saham perusahaan yang memiliki nilai pasar yang lebih rendah daripada nilai fundamentalnya. Para investor melakukan value investing karena mereka menganggap perusahaan tersebut memiliki sebuah nilai sehingga mereka berinvestasi dalam jangka panjang. Jenis saham ini memiliki potensi yang terbatas namun jauh lebih stabil.
Kedua saham tersebut sangat berlawanan. Di sisi lain, growth stock memungkinkan investor untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih besar, namun risikonya juga lebih besar. Investor berharap bahwa harga saham perusahaan akan melonjak dan memberikan keuntungan yang lebih besar.
Sedangkan value stock menunjukkan perilaku yang berbeda. Investor yang berinvestasi saham ini lebih menekankan pada analisis neraca, laporan laba rugi sehingga memberikan mereka informasi keadaan perusahaan sesungguhnya. Harga pasar atau harga penawaran saham ini mungkin lebih rendah daripada nilai nyata yang investor ketahui.
Investor yang berinvestasi pada value stock lebih berorientasi pada jangka panjang. Tujuannya adalah agar saham tersebut meningkat nilainya sesuai dengan analisa yang telah investor lakukan sebelumnya.
👉 Untuk dapat melakukan analisis fundamental, Anda dapat membaca panduannya dalam artikel berikut ini Panduan Lengkap Analisis Fundamental untuk Investor Pemula
Menentukan Perusahaan dengan Potensi Pertumbuhan
Mungkin Anda akan bertanya-tanya, bagaiman cara mengetahui saham mana yang termasuk growth stock?
Hal ini sangat bergantung pada analisis perusahaan. Mari kita bahas dengan lebih jelas.
Untuk memberikan gambaran pada saham, kami kembali menegaskan bahwa saham tersebut terkait dengan startup yang bergerak pada sektor teknologi. Sehingga perusahaan tersebut berada dalam fase pertumbuhan yang memiliki potensi tinggi untuk berkembang.

👉 Ini Daftar 10 Perusahaan Terbesar di Dunia
Namun, Anda akan memiliki banyak pertanyaan, jika kami menyebutkan Amazon sebagai salah satu perusahaan yang bertumbuh menurut banyak analis.
Hal ini yang membuat para analis melakukan analisis perusahaan untuk melihat strategi mereka dan melakukan analisis setiap kasus yang terjadi. Hal ini menjadi satu-satunya cara untuk mengetahui apakah saham tersebut termasuk ke dalam growth stock atau tidak.
Amazon merupakan perusahaan besar dan bukan startup. Namun, perusahaan ini tidak membagikan dividen dan menginvestasikan kembali keuntungannya. Sebagai pemimpin di sektornya, Amazon menjadi perusahaan yang akan terus bertumbuh dalam beberapa tahun mendatang. Sehingga, menjadikannya sebagai alasan untuk kita sebut perusahaan bertumbuh.
Pada dasarnya untuk menentukan saham tersebut merupakan growth stock atau bukan adalah bergantung pada perusahaan itu sendiri. Anda harus mempertimbangkan berbagai variabel yang ada, misalnya proyeksi, strategi pengembangan, dan sebagainya. Sehingga penting untuk melakukan analisis perusahaan ketika menentukan apakah termasuk growth stock atau bukan.
Ciri-ciri utama Growth Stock
Biasanya saham yang masuk dalam kategori growth stock memiliki ciri utama memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dan price earning ratio (PER) yang tinggi. Berikut penjelasannya:
- Memiliki pertumbuhan pendapatan yang cepat dan signifikan: laporan keuangan growth stock akan menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang cepat dan signifikan. Pertumbuhan ini di atas rata-rata industri atau pasar secara keseluruhan.
- Jarang bahkan tidak membagi dividen: saham dalam kategori ini biasanya mengutamakan penggunaan laba mereka untuk ekspansi bisnis atau menambah modal untuk menghasilkan pendapatan yang lebih berkelanjutan saat perusahaan sudah tidak lagi dalam fase pertumbuhan.
- PER tinggi: biasanya growth stock memiliki valuasi yang mahal karena banyak investor yang bersedia membayar lebih untuk prospek pertumbuhan masa depan mereka.
👉Baca artikel berikut untuk menetahui cara melakukan analisis keuangan perusahaan: Analisis keuangan: Cara Menghitung, dan Jenis-Jenisnya
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)
Rasio keuangan yang sering digunakan dalam investasi nilai termasuk Rasio Harga-Laba (P/E ratio), Rasio Harga-Nilai Buku (P/B ratio), dan Dividen Yield. Rasio-rasio ini membantu investor dalam menentukan apakah saham undervalued atau overvalued di pasar.
Investasi nilai berfokus pada membeli saham yang undervalued atau dihargai lebih rendah dari nilai intrinsiknya, sedangkan investasi pertumbuhan berfokus pada membeli saham perusahaan yang diharapkan memiliki pertumbuhan laba yang tinggi di masa depan, meskipun harganya mungkin sudah tinggi.
Analisis nilai dilakukan dengan mengevaluasi faktor-faktor seperti neraca keuangan perusahaan, rasio keuangan, arus kas, dan analisis fundamental lainnya untuk menentukan nilai intrinsik saham. Investor kemudian membandingkan nilai ini dengan harga pasar untuk mencari peluang investasi pada saham yang undervalued.