Ini Indeks Saham Dunia Terpopuler

Indeks saham dunia utama merupakan hal yang harus Anda ketahui, terutama jika Anda terjun ke dunia investasi. Indeks saham adalah indeks yang terdiri dari sekumupulan nilai yang tercatat di bursa. Sehingga, indeks berfungsi sebagai referensi untuk mengukur kinerja perusahaan pada suatu negara, atau sektor tertentu di dalamnya.

Indeks ini terdiri dari sekumpulan saham pilihan yang terdaftar pada bursa. Oleh karena itu penghitungannya menggunakan komposisi dan indikator yang telah pembuat indeks tentukan. Mereka melakukan penentuan dengan mempertimbangkan kinerja saham pada periode waktu tertentu.
👉 Investasi Saham untuk Pemula: Langkah Demi Langkah
Namun, pada mulanya indeks saham mulai muncul pada abad 19 berkat Charles H.Dow. Ia menggunakan indeks tersebut untuk mempelajari sentimen pasar dengan menggabungkan banyak perusahaan dari sektor tertentu. Kemudian, ia juga mempelajari variasi yang keseluruhan saham tersebut alami.
Nilai yang membentuk indeks kita kenal sebagai “nilai konstituen indeks”.
👉 Saham Terbaik di Indonesia, Layak Dibeli!
Indeks Pasar Saham Utama Dunia
Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, ada banyak indeks yang berfungsi untuk mempelajari perilaku ekonmi suatu negara. Oleh karena itu, mereka menggabungkan beberapa perusahaan utama yang terdaftar di negara tersebut dan kemudian membentuk indeks dengan penilaian kinerja mereka.
Sehingga, pada setiap negara biasanya memiliki indeks acuan.
👉 Alternatif berinvestasi melalui reksa dana dapat Anda pelajari dalam artikel berikut: Investasi Reksa Dana: Kupas Tuntas Kelebihan dan Kekurangannya
Berikut merupakan daftar indeks pasar saham utama di dunia:
Indek Saham Dunia: Eropa
- Eurostoxx 50 (50 perusahaan utama Eropa)
- IBEX 35 (Spanyol)
- DTSEMIB (Italia)
- FTSE 100 (Inggris)
- CAC 40 (Prancis)
- DAX 40 (Jerman)
- AEX (Belanda)
Indeks Saham Dunia: Asia
Indeks Saham Dunia: Amerika
- Dow Jones (AS)
- Nasdaq 100 (AS)
- S&P 500 (AS)
- S&P/BMV IPC (Meksiko)
- BOVESPA (Brasil)
- IGBC (Kolombia)
- IGBVL (Peru)
- IBC (Venezuela)
- IPSA (Chili)
- Merval (Argentina)
Indeks Saham Dunia: Oseania
- S&P/ASX 20 (Australia)
- NZX 50 (Selandia Baru)
Indeks Saham di Indonesia
Setelah kita melihat beberapa indeks pasar saham dunia terpopuler, kini saatnya kita melihat beberapa indeks saham yang ada di Indonesia. Berikut kami berikan beberapa indeks saham utama yang ada di Indonesia:
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG): Mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Papan Utama dan Papan Pengembangan BEI.
- IDX80: Indeks ini mengukur kinejra harga dari 80 saham dengan likuditas tinggi. Kemudian, indeks ini juga mengukur saham dengan kapitalisasi pasar besar dengan dukungan fundamental perusahaan yang baik.
- LQ45: Mengukur kinejra harga dari 45 saham dengan likuditas tinggi. Sehingga indeks ini juga mengukur saham dengan kapitalisasi pasar besar dengan dukungan fundamental perusahaan yang baik.
- IDX30: Indeks ini mengukur 30 saham perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi. IDX 30 juga mengukur saham dengan kapitalisasi pasar besar pada fundamental perusahaan yang baik.
- KOMPAS100: Mengukur kinerja dari 100 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar. Kompas Gramedia Group menjadi pengelola dan pendiri dari indeks KOMPAS100.
👉 10 Saham IHSG dengan Proyeksi Dividen Tertinggi Tahun 2024
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)
Indeks utama yang paling banyak diikuti di Amerika Serikat adalah Standard & Poor’s 500, Dow Jones Industrial Average, dan Nasdaq Composite. S&P 500 mencakup 500 perusahaan terbesar di AS berdasarkan kapitalisasi pasar. Dow Jones Industrial Average melacak 30 perusahaan terkemuka di negara tersebut. Untuk di Indonesia sendiri, biasanya para investor menggunakan IHSG sebagai acuan utama dalam melihat perusahaan dengan kinerja terbaik.
Indeks saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang dari harga saham perusahaan-perusahaan yang tergabung di dalamnya. Setiap saham memiliki bobot berdasarkan kapitalisasi pasar atau harga per sahamnya. Misalnya, untuk indeks berbasis kapitalisasi pasar seperti S&P 500, perusahaan dengan kapitalisasi lebih besar akan memiliki pengaruh lebih besar terhadap pergerakan indeks. Sedangkan, untuk indeks berbasis harga seperti Dow Jones, saham dengan harga lebih tinggi memiliki bobot lebih besar. Setelah menghitung total bobot, hasilnya dibagi dengan divisor tertentu yang disesuaikan untuk perubahan seperti stock split atau dividen.