Perbedaan Jenis Saham Seri A, B dan C, Wajib Tahu!

Dalam kepemilikan suatu saham di perusahaan, hak pemegang saham bisa berbeda-beda tergantung dari jenis seri saham milik investor. Jenis seri saham ini terbagi menjadi tiga, yaitu seri A, B, dan C. Istilah seri A, B, dan C dalam saham sering kita jumpai dalam tahapan pendanaan di berbagai perusahaan startup di dunia.
Tapi bagaimana status kepemilikan saham yang investor beli dari perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? apakah termasuk saham seri A, B, atau C?

Untuk menjawab rasa penasaran investor, Anda bisa baca artikel ini hingga selesai dan mengetahui penjelasannya. Kami juga akan meberikan daftar perbedaan antara saham seri A, B dan C, yang bisa berpengaruh besar terhadap hak dividen dan hak suara Anda pada suatu perusahaan.
Macam-Macam Jenis Seri Saham

Apa itu Saham Seri A?
Jenis saham Seri A adalah jenis saham terbitan perusahaan untuk para pendiri perusahaan dan investor saat awal berdirinya perusahaan. Dengan memiliki saham seri A di suatu perusahaan, sebagai investor Anda memilik hak suara yang jauh lebih besar di perusahaan daripada pemilik saham seri B dan C.
Sehingga, hak suara yang besar tersebut bisa Anda gunakan untuk mengambil keputusan strategis di perusahaan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan juga Anda punya hak veto yang bisa membatalkan keputusan yang berpotensi merugikan perusahaan di masa depan.
Istilah saham seri A di perusahaan BUMN memiliki sebutan saham merah putih atau saham seri A Dwiwarna. Bagi Anda yang belum tahu, Saham Dwiwarna adalah jenis saham seri A yang hanya perusahaan BUMN terbitkan secara khusus dan eksklusif untuk pemerintah Indonesia. Memiliki saham ini, berarti Anda memiliki hak eksklusif untuk menyetujui RUPS, sama halnya dengan saham seri A.
Saham Seri B, apa itu?
Selain saham seri A, perusahaan juga bisa menerbitkan jenis saham kelas B. Umumnya, untuk investor institusi dan karyawan perusahaan. Meskipun jenis saham ini tidak punya hak suara sebesar aham kelas A, Anda sebagai pemilik saham seri B akan menjadi investor prioritas saat pembagian dividen dan pembagian uang hasil likuidasi.
Apa itu Saham Seri C?
Jenis saham seri C adalah kelas saham terbitan perusahaan yang bertujuan untuk menjaga kendali perusahaan setelah resmi IPO dan menjadi perusahaan publik. Karena pada momen tersebut, umumnya perusahaan sudah tidak punya kepemilikan saham seri A dan B. Namun, perusahaan masih memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan perusahaan dengan jumlah kepemilikan saham seri C yang banyak dari para pendirinya.
Apa Perbedaan Jenis Saham Seri A, B, dan C?
Secara karakteristik, perbedaan saham kelas A, B, dan C terletak pada hak suara, hak dividen, dan jenis saham, sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Berikut tabel perbedaannya:
Hak Suara
Berikut perbedaan jenis seri saham berdasarkan hak suara:
Jenis Saham | Hak Suara |
Saham Seri A | Pemegang saham seri A memiliki hak suara terbesar atas perusahaan, karena jenis saham ini menjadi miliki pendiri perusahaan atau orang yang memiliki modal besar di awal berdirinya perusahaan. Sehingga, mereka berpengaruh besar terhadap keputusan atau kebijakan yang akan perusahaan ambil. Dalam voting, pemegang saham seri A punya 1 hak suara untuk setiap lembar saham yang mereka miliki. Jika Anda memiliki 1.000 lembar saham berarti Anda memiliki 1.000 hak suara. Kemudian, pemegang saham seri A biasanya juga mendapatkan hak istimewa berupa hak veto dan hak untuk mengusulkan Direksi beserta Komisaris. Hak veto dapat investor gunakan untuk membatalkan keputusan perusahaan yang dapat merugikan perusahaan. |
Saham Seri B | Secara hak suara, kepemilikan saham seri B tidak lebih besar daripada pemegang saham kelas A pada suatu perusahaan. Meskipun hak suara saham seri B bersifat multiple, di mana satu saham bisa memiliki lebih dari satu hak suara, namun pemegang saham seri B tidak punya hak suara untuk mengusulkan Direksi dan Komisaris. |
Saham Seri C | Hak suara pemilik saham seri C bisa sama dengan saham seri B, yaitu hak suara multiple. Hal ini tergantung aturan Anggaran Dasar Perusahaan. |
Hak Dividen
Berikut merupakan perbedaan jenis seri saham berdasarkan hak dividen:
Jenis Saham | Hak Dividen |
Saham Seri A | Selain memiliki hak suara terbanyak, pemegang saham seri A juga miliki hak dividen yang perusahaan bayarkan sesuai dengan nilai dividen yang disepakati di RUPS. |
Saham Seri B | Keuntungan sebagai pemilik saham seri B di suatu perusahaan adalah Anda lebih diprioritaskan untuk mendapatkan dividen daripada pemegang saham seri A. |
Saham Seri C | Kepemilikan saham seri C di perusahaan juga mendapatkan hak dividen. |
👉🏻 Saham dengan Dividen Terbesar IHSG, Proyeksi!
Jenis-jenis Saham
Selanjutnya, selain perbedaan hak suara dan hak dividen, jenis saham seri A, B, dan C memiliki perbedaan pada bentuk saham, yaitu saham preferen maupun saham biasa. Saham preferen adalah jenis saham yang perusahaan tawarkan pada investor di awal pendanaan. Umumnya saham ini akan terkonversi ke dalam bentuk saham biasa saat perusahaan resmi IPO.
Bagi Anda pemegang saham preferen, Anda bisa mendapatkan dividen namun tidak memiliki hak suara. Namun, Anda bisa mengubahnya menjadi saham biasa.
Sementara saham biasa seri A, B, dan C adalah jenis saham yang memberikan hak suara kepada pemegang saham serta menawarkan dividen. Namun, dividen yang Anda terima dari saham biasa nilainya lebih kecil daripada saham preferen.
👉 Jika Anda adalah IPO hunter, berikut Daftar IPO 2025 di Bursa Indonesia hingga AS!
Contoh Jenis Saham Seri A, B, dan C
Untuk memudahkan Anda dalam memahami apa itu saham seri A, B, dan C, kami telah menyiapkan beberapa contoh saham perusahaan yang menerbitkan saham seri di Indonesia.
Berikut jenis seri saham beserta contohnya:
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk – BBRI

Investor pasti sudah sangat mengenal baik saham perbankan ini. Ini karena BBRI adalah salah satu saham blue chip yang banyak diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan, bank BUMN ini terkenal di kalangan investor sebagai tulang punggung IHSG.
Berikut adalah komposisi mayoritas kepemilikan saham seri di Bank BRI:
Nama Pemegang Saham | Jenis Saham | Persentase |
Pemerintah Indonesia | Seri B Dwiwarna | 53,19% |
Publik | Seri B | 46,18% |
Pemerintah Indonesia | Seri A Dwiwarna | 0% |
Sisanya dimiliki oleh pemegang saham lainnya | Seri B, C, dan treasury stock |
PT Gojek Tokopedia Tbk – GOTO

GOTO adalah perusahaan hasil merger dua raksasa startup di Indonesia yaitu Gojek dan Tokopedia. Saham GOTO pertama kali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022. Perusahaan startup ini sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan investor ketika GOTO resmi diakuisisi TikTok pada tahun 2024 lalu yang mengubah komposisi kepemilikan saham GOTO.
Berikut adalah komposisi kepemilikan saham seri di GOTO:
Nama Pemegang Saham | Jenis Saham | Persentase |
Publik | Seri A dan seri B | 82,95% |
SVF GT Subco (SIngapore) Pte. Ltd | Seri A | 8,51% |
Taobao China Holding Limited | Seri A | 8,27% |
Garibaldi Thorir | Seri A | 0,10% |
Sisanya dikuasai pemegang saham lainnya | Seri A dan treasury stock |
PT Bukit Asam Tbk – PTBA

PT Bukit Asam Tbk adalah perusahaan BUMN yang memiliki bisnis di bidang pertambangan batu bara. Di tahun 2024, perusahaan batu bara ini berhasil mencetak rekor penjualan batu bara tertinggi sepanjang sejarah sebanyak 42,9 juta ton. Di bidang pertambangan batu bara, PTBA adalah salah satu saham batu bara dengan market cap terbesar dengan komposisi kepemilikan saham sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham | Jenis Saham | Persentase |
PT Mineral Industri Indonesia (Persero) | Seri B | 65,93% |
Publik | Seri B | 34,02% |
Pemerintah Indonesia | Seri A Dwiwarna | 0% |
Sisanya dikuasai pemegang saham lainnya | Seri B dan treasury stock |
PT Bank Negara Indonesia Tbk – BBNI

BBNI adalah saham big bank yang selalu menjadi incaran bagi para investor di Indonesia. Bank BNI sama halnya dengan Bank BRI yang merupakan bank milik pemerintah. Kinerja bank ini punya peran yang besar terhadap perekonomian Indonesia dan harga sahamnya sering dijadikan tolak ukur dari naik atau turunnya harga IHSG.
Informasi tentang komposisi pemegang saham BBNI:
Nama Pemegang Saham | Jenis Saham | Persentase |
Pemerintah Indonesia | Seri C | 58,84% |
Foreign Investment Entities | Seri C | 26,24% |
Publik | Seri C | 10,05% |
Pemerintah Indonesia | Seri B | 1,16% |
Publik | Seri B | 0,39% |
Pemerintah Indonesia | Seri A Dwiwarna | 0% |
Sisanya dikuasai oleh pemegang saham lainnya | Seri C |
PT Bank Mandiri Tbk – BMRI

Bank plat merah selanjutnya yang menerbitkan saham seri kepada investor adalah Bank Mandiri. Pada Agustus 2024, berdasarkan laporan Bank Mandiri, mereka memiliki 2 juta nasabah di seluruh Indonesia. Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, kinerja Bank Mandiri juga dapat mewakili kinerja IHSG secara garis besar dan pergerakan sahamnya dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia bersama bank-bank besar lainnya seperti BCA, BRI, dan BNI.
Berikut informasi penting tentang komposisi kepemilikan saham BMRI:
Nama Pemegang Saham | Jenis Saham | Persentase |
Pemerintah Indonesia | Seri B | 52% |
Publik | Seri B | 39,9% |
Indonesia Investment Authority | Seri B | 8% |
Agus Dwi Handaya | Seri B | 0,01% |
Pemerintah Indonesia | Seri A Dwiwarna | 0% |
Sisanya dimiliki pemegang saham lainnya | Seri B |
Anda bisa beli saham BMRI dan saham perusahaan terbaik di Indonesia melalui rekomendasi aplikasi saham terpercaya OJK bagi pemula berikut:
- Ajaib (review Ajaib).
- IPOT (review IPOT).
- Stockbit (review Stockbit).
- Bareksa (review Bareksa).
Beli Saham di IDX Dapat Jenis Saham Apa?
Saham yang Anda beli melalui sekuritas atau broker saham termasuk jenis saham biasa yang umum diperdagangkan. Namun, untuk klasifikasi saham tersebut tergantung dari masing-masing perusahaan yang menerbitkan saham tersebut, ada yang termasuk saham seri A, seri B, atau saham seri C, yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan seperti contoh saham seri A dan Seri B yang sudah kami jabarkan di poin sebelumnya.
👉 Rekomendasi 10 Sekuritas Fee Termurah bagi Investor Pemula
Kepemilikan saham biasa di suatu perusahaan memiliki keuntungan dan menawarkan dividen dan capital gain bagi investor. Selain itu, Anda juga punya hak suara dalam RUPS dan bisa menghadiri RUPS dengan syarat punya minimal 1 lot saham, membawa konfirmasi tertulis untuk RUPS (KTUR), dan tidak lupa membawa KTP.
Jadi, Anda tidak usah bingung kenapa ada saham seri A, seri B, atau seri C yang bisa dimiliki oleh publik. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan berhak menerbitkan saham seri kepada publik sesuai dengan tujuan perusahaan. Tapi, untuk saham seri A Dwiwarna hanya diterbitkan oleh perusahaan BUMN untuk pemerintah Indonesia.
👉 Sebelum Anda membeli saham perusahaan, pastikan bahwa Anda sudah melakukan riset fundamental terlebih dahulu yang langkah-langkahnya bisa Anda ikuti di artikel keuangan berikut: Panduan Lengkap Analisis Fundamental untuk Investor Pemula
Kelebihan dan Kekurangan Saham Seri A dan B
Selanjutnya, agar lebih memudahkan Anda dalam membandingkan kelebihan dan kekurangan saham seri A dan B, kami sudah merangkum kelebihan dan kekurangan kedua jenis seri saham tersebut:
Berikut kelebihan dan kekurangannya:
Jenis Saham | Hak Dividen | Hak Suara | Ekskusif | Uang Hasil Likuidasi |
Saham Seri A | ✅ Mendapatkan dividen tapi menjadi orang nomor dua yang diprioritaskan perusahaan setelah pemegang saham seri B. | ✅ Hak untuk menyetujui RUPS. ✅ Hak untuk mengganti Anggaran Dasar. ✅ Hak untuk mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Komisaris. ✅ Hak untuk mengusulkan mata acara RUPS. ✅ Hak untuk menyetujui perubahan permodalan. ✅ Hak untuk meminta dokumen perusahaan. ✅ Hak untuk menyetujui peleburan, penggabungan, pemisahan, dan pembubaran. ✅ Setiap 1 saham dihitung satu suara. | ✅ Saham seri A bisa diterbitkan secara khusus untuk pemerintah Indonesia yang disebut saham Dwiwarna. | ✅ Hak untuk menerima uang hasil likuidasi. |
Saham Seri B | ✅ Mendapatkan dividen terlebih dahulu dibanding pemilik saham seri A. | ✅ Hak suara multiple ✅ Dapat memberikan hak suara di RUPS. ✅ Dapat menghadiri RUPS. | ❌ Biasanya tidak eksklusif karena bisa dimiliki oleh investor institusi maupun publik. | ✅ Hak unuk menerima uang hasil likuidasi. |
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Saham seri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu saham preferen dan saham biasa.
Saham seri B adalah jenis saham yang diterbitkan perusahaan kepada investor institusi atau publik, namun tidak punya hak untuk menunjuk Dewan dan Komisaris dan punya hak suara dalam RUPS.
Perbedaan yang paling mendasar dari kepemilikan saham seri A dan Seri B adalah hak investor dalam mengambil keputusan perusahaan. Dalam hal ini, saham seri A menawarkan hak suara terbanyak dibanding saham kelas lainnya.