Kelas Menengah Indonesia Turun Kelas, Ini Cara Aman Kelola Keuangan!

Fenomena kelas menengah Indonesia yang semakin miskin dan turun kelas adalah gambaran secara garis besar kondisi perekonomian masyarakat Indonesia saat ini. Bahkan lebih mirisnya lagi, kesenjangan ekonomi di Indonesia semakin lebar dan terlihat jelas. Hal ini kita bisa lihat dari jumlah tabungan orang kaya yang semakin gendut dan tabungan orang miskin yang semakin merana di Indonesia.

Menurut LPS pada periode Juli 2021 – Juli 2024, jumlah tabungan orang kaya di Indonesia dengan nominal lebih dari Rp5 miliar naik 33,9%. Sementara, jumlah tabungan dengan nominal di bawah Rp100 juta hanya naik 11,9% dan jumlah tabungan dengan nominal Rp100 juta – Rp 200 juta naik 13,3%. Pertumbuhan tabungan di bawah Rp100 juta yang lambat adalah bukti bahwa ekonomi kelas menengah di Indonesia sedang mengalami berbagai tekanan ekonomi dan rentan turun ke kelas bawah.
Tahun | Jumlah Kelas Menengah di Indonesia |
2019 | 57,33 juta orang |
2021 | 53,83 juta orang |
2022 | 49,51 juta orang |
2023 | 48,27 juta orang |
2024 | 47,85 juta orang |
Tahun | Jumlah Kelas Menengah di Indonesia |
2019 | 57,33 juta orang |
2021 | 53,83 juta orang |
2022 | 49,51 juta orang |
2023 | 48,27 juta orang |
2024 | 47,85 juta orang |
Menurut BPS (Badan Pusat Statistik), dalam lima tahun terakhir, sebanyak 9,48 juta orang dari kelas menengah Indonesia turun kelas karena pandemi Covid-19 dan badai PHK yang berdampak pada keuangan. Untuk menghindari situasi ini, penting bagi masyarakat kelas menengah untuk mengatur keuangan dengan bijak dan melakukan upaya-upaya pencegahan yang tepat..
Agar masyarakat kelas menengah tidak sampai jatuh miskin dan makan dari gaji ke gaji, perlu adanya upaya yang dilakukan kelas menengah untuk mengatur keuangan dengan bijak. Melalui artikel ini, kami ingin membantu Anda untuk lebih memahami apa itu kelas menengah di Indonesia dan apa saja penyebab kelas menengah rentan turun kelas.
Di akhir artikel ini, kami tidak lupa akan membagikan tips keuangan yang efektif untuk membantu masyarakat kelas menengah agar tetap sejahtera walaupun punya tabungan yang pas-pasan.
Apa Itu Kelas Menengah di Indonesia?
Kelas menengah Indonesia adalah golongan masyarakat di Indonesia yang berada di tengah-tengah antara golongan masyarakat kelas atas dan kelas bawah. Pada perekonomian di Indonesia, kelas menengah dikenal sebagai penopang utama bagi ekonomi di Indonesia. Hal ini dikarenakan kelas menengah memiliki daya beli yang tinggi di masyarakat sehingga membuat adanya perputaran ekonomi di Indonesia.
Tentu, berbeda dengan masyarakat kelas atas yang hanya menyimpan uang mereka di tabungan. Walaupun masyarakat kelas atas di Indonesia memiliki jumlah tabungan yang jauh lebih banyak dibanding masyarakat kelas menengah. Namun, masyarakat kelas atas biasanya enggan untuk membelanjakan uang mereka dan lebih berfokus pada investasi dan menabung.
Secara keuangan, masyarakat kelas menengah bisa dikatakan bukanlah masyarakat yang kaya raya dan juga miskin. Karena mereka lebih tepatnya disebut sebagai masyarakat sederhana dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berapa Penghasilan Kelas Menengah di Indonesia?

Penghasilan yang dikatakan cukup adalah penghasilan yang bisa memenuhi biaya pengeluaran setiap bulannya. Menurut BPS, batas pengelompokkan kelas menengah Indonesia per tahun adalah 17 kali garis kemiskinan atau mulai dari pengeluaran Rp582.932 – Rp9.909.844. Sementara, batas pengelompokkan kelas menengah ke bawah Indonesia adalah 3,5 kali garis kemiskinan atau mulai dari pengeluaran Rp582.932 – Rp2.040.262.
Modus biaya pengeluaran masyarakat kelas menengah adalah Rp2.056.494, di mana nilai modus biaya pengeluaran ini sudah mendekati batas pengelompokkan kelas menengah ke bawah yaitu Rp2.040.262. Inilah indikator mengapa masyarakat kelas menengah di Indonesia semakin tahun semakin miskin dan rentan turun kelas menjadi menengah ke bawah.
Pekerjaan Kelas Menengah di Indonesia
Mayoritas masyarakat kelas menengah di Indonesia bekerja sebagai:
Guru | Rp3 juta – Rp7 juta |
Perawat | Rp3 juta – Rp6 juta |
Insinyur | Rp6 juta – Rp15 juta |
Manager | Rp8 juta – Rp30 juta |
Pekerja Sosial | Rp3 juta – Rp7 juta |
Akademisi | Rp5 juta – Rp10 juta |
Namun, seiring dengan berkembangnya dunia kerja. Banyak masyarakat kelas menengah yang lebih memilih bekerja di bidang informal seperti menjadi driver online, penulis lepas, desain grafis lepas, dan pekerjaan informal lainnya yang lebih menawarkan fleksibilitas dari segi waktu dibanding bekerja di kantor.
Penghasilan Kelas Ekonomi di Indonesia
Menurut Bank Dunia, klasifikasi kelas ekonomi dibagi menjadi lima kelas berdasarkan biaya hidup setiap bulannya yaitu:
Kelas Ekonomi | Biaya Pengeluaran Setiap Bulan |
Kelas atas | Di atas Rp6 juta |
Kelas menengah | Rp1 juta – Rp6 juta |
Menuju kelas menengah | Rp500 ribu – Rp1 juta |
Golongan rentan | Rp354 ribu – Rp532 ribu |
Golongan miskin | Di bawah Rp354 ribu |
Berdasarkan klasifikasi kelas ekonomi menurut Bank Dunia di atas, pada tahun 2024 mayoritas masyarakat Indonesia berada di golongan masyarakat menuju kelas menengah dengan persentase sebanyak 49,2% dari total populasi. Masyarakat yang berada di golongan menuju kelas menengah adalah golongan masyarakat yang paling rentang turun kelas dan menjadi miskin di Indonesia.
Penyebab Kelas Menengah di Indonesia Sulit Menjadi Kaya

Fenomena kelas menengah sulit menjadi kaya memang bukanlah isapan jempol belaka, melainkan hal ini memang benar-benar terjadi di kalangan kelas menengah Indonesia. Ada beberapa penyebab kelas menengah Indonesia sulit menjadi kaya bahkan cenderung menjadi semakin miskin di setiap tahunnya. Berikut adalah masalah keuangan yang harus dihadapi kelas menengah di Indonesia yang membuat mereka sulit kaya.
Biaya Hidup yang Tinggi
Tingginya biaya hidup memang membuat banyak orang tidak bisa menyisihkan sebagian besar gaji yang diterima untuk menabung dan investasi. Hal ini membuat gaji Anda seakan-akan hanya numpang lewat saja dan langsung habis berselang beberapa hari setelah tanggal gajian.

Salah satu pengeluaran terbesar masyarakat kelas menengah adalah cicilan rumah, biaya pendidikan, makanan, pajak dan iuran lainnya. Bahkan, mengonsumsi air kemasan seperti galon dan air botol juga merupakan kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat menggerus tabungan dan gaji kelas menengah di Indonesia. Belum lagi, harga bahan pokok yang terus mengalami kenaikan namun tidak diimbangi dengan kenaikan gaji karyawan.
Tidak Ada Sisa Gaji untuk Investasi dan Menabung
Dengan biaya-biaya hidup yang semakin mahal, kelas menengah Indonesia sulit untuk bisa menabung dan investasi karena tidak ada uang yang bisa dialokasikan untuk menabung dan investasi dari gaji bulanan yang diterima. Inilah kesenjangan yang terjadi di antara masyarakat kelas atas dan masyarakat kelas menengah. Jika ada pun, nominal uang yang bisa ditabung dan diinvestasikan pun sangatlah kecil dan terkadang membuat masyarakat kelas menengah menjadi enggan untuk menabung dan investasi karena hasil investasinya yang dinilai kecil.
Pinjaman Online dan Judi Online
Penyebab masyarakat kelas menengah di Indonesia semakin miskin dan sulit menjadi kaya karena banyak dari mereka yang terlilit utang pinjaman online dengan bunga pinjaman yang tinggi. Tapi, sangat disayangkan uang hasil pinjaman online tersebut banyak digunakan masyarakat untuk bermain judi online dengan harapan bisa menang dan dapat mengembalikan utang pinjaman online beserta bunganya.
Faktanya, tidaklah semanis itu karena banyak masyarakat yang malah mengalami kerugian saat bermain judi online dan sulit membayar utang pinjol. Pada kondisi ini, masyarakat yang tidak punya uang simpanan sama sekali akan kembali berutang ke layanan pinjaman online dengan menggunakan data istri atau anak.
Gaya Hidup Melebihi Kemampuan Finansial
Penyebab kenapa kelas menengah di Indonesia sulit menjadi kaya selanjutnya adalah kaum kelas menengah seringkali menetapkan standar hidup yang sebenarnya melebihi kemampuan finansial mereka. Tentu, hal ini berbeda dengan kaum kelas atas yang bukannya semakin meninggikan standar hidupnya namun lebih memilih menyederhanakan standar hidupnya.

Contoh gaya hidup yang menjadi tren kaum kelas menengah yang membuat mereka sulit kaya adalah penggunaan iPhone keluaran terbaru, walaupun harga iPhone bisa mencekik keuangan namun mereka tetap ingin membeli HP ini walaupun dengan pinjaman online atau pay later sekalipun agar bisa meningkatkan strata status sosial mereka.
Kebijakan Pemerintah Indonesia
Kebijakan pemerintah memang selalu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Salah satu kaum masyarakat yang paling merasakan dampak dari kebijakan pemerintah adalah kaum kelas menengah Indonesia. Tapera adalah salah satu kebijakan yang mendapatkan sorotan di kalangan masyarakat karena dianggap membuat penghasilan karyawan semakin kecil setiap bulannya yang rencananya akan mulai diterapkan paling lambat pada tahun 2027.
Sebagai karyawan yang mayoritas adalah kelas menengah di Indonesia, mereka sebenarnya sudah dibebani iuran seperti jaminan hari tua (JHT), jaminan pensiun (JP) , jaminan kematian (JK), koperasi karyawan, BPJS Kesehatan, dan PPh 21. Selain itu, ada pula rencana PPN yang naik menjadi 12% di tahun 2025 yang membuat harga barang-barang akan semakin kian mahal namun tidak diimbangi dengan kenaikan laju gaji karyawan.
Ingin Keuanganmu tetap sejahtera walaupun gaji pas-pasan? Berikut Adalah Tips Keuangan bagi Kelas Menengah Indonesia:
Walaupun kaum kelas menengah di Indonesia semakin sulit secara finansial, namun bukan berarti kaum kelas menengah hanya pasrah saja dengan kondisi yang ada dan tidak melakukan solusi keuangan sama sekali. Ini sejumlah tips keuangan bagi kaum mendang-mending di Indonesia agar bisa tetap sejahtera walaupun tabungan dan gaji yang dimiliki pas-pasan.
Baca juga:
Tetapkan Skala Prioritas

Memiliki skala prioritas dalam keuangan adalah hal yang penting, konsep keuangan ini penting untuk diterapkan bagi kaum kelas menengah untuk bisa memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Selain itu, adanya skala prioritas dalam keuangan membuat kaum kelas menengah juga bisa memisahkan mana pengeluaran untuk kebutuhan dan keinginan sehingga pengeluaran bulanan bisa ditekan sekecil mungkin untuk hal yang benar-benar dibutuhkan saat ini.
Mencari Penghasilan Tambahan
Jika mungkin Anda saat ini sedang mempelajari kemampuan baru, misalnya dalam dunia desain dan penulisan konten. Anda bisa meningkatkan penghasilan bulanan dengan menawarkan jasa desain grafis dan penulisan konten di situs-situs freelance yang ada di luar sana. Dengan adanya penghasilan tambahan yang bisa Anda peroleh, Anda bisa menyisihkan uang lebih banyak untuk menabung dan investasi.
Fokus Pada Penyelesaian Cicilan dengan Bunga Paling Tinggi
Tips keuangan selanjutnya bagi kaum kelas menengah yang bisa coba diterapkan adalah dengan berfokus untuk menyelesaikan cicilan dengan bunga paling tinggi terlebih dahulu. Semakin sedikit utang yang perlu Anda bayarkan akan semakin baik bagi keuangan di masa mendatang.
Cara Investasi Bisa Melawan Kemiskinan bagi Kelas Menengah di Indonesia

Kita tahu bahwa sulit bagi kaum menengah untuk menyisihkan sebagian penghasilan bulanan untuk menabung dan investasi, namun saat ini untuk memulai investasi sebenarnya tidak butuh modal investasi yang besar dan yang paling penting adalah apakah Anda punya keberanian untuk memulai investasi atau tidak.
Dengan mulai investasi sedini mungkin, setidaknya Anda punya dana darurat yang nantinya bisa digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan yang tidak terduga. Bagi Anda yang punya masalah kecilnya dana yang bisa dialokasikan untuk investasi setiap bulan, Anda tetap bisa berinvestasi sesuai dengan kemampuan finansial, salah satu produk investasi yang ramah bagi orang-orang yang tidak punya kantong tebal adalah reksa dana.
Reksa dana adalah investasi yang menawarkan biaya yang terjangkau bagi investor, di mana Anda bisa memulai investasi reksa dana mulai dari Rp10 ribu. Berikut adalah rekomendasi aplikasi investasi reksa dana terbaik yang bisa Anda jadikan pilihan tempat untuk berinvestasi. Berikut adalah Brokers-brokers yang kami rekomendasikan dari team Rankia.id.
- Ajaib (review Ajaib).
- Makmur (review Makmur).
- Bareksa (review Bareksa).
- Pluang (review Pluang).
- IPOT (review IPOT).
Sebelum investasi reksa dana, sebaiknya investor membaca terlebih dahulu fund fact sheet reksa dana yang ditawarkan dan mencari tahu komisi reksa dana yang dibebankan kepada investor saat melakukan transaksi reksa dana. Untuk memulai investasi reksa dana, Anda bisa membaca panduan investasi reksa dana dari nol di artikel berikut (Bagaimana Cara Investasi di Reksa Dana (Untuk Pemula)?).
Dengan melakukan investasi di reksa dana, kelas menengah Indonesia bisa melawan inflasi yang setiap tahun terus menggerus nilai uang Anda jika hanya disimpan di tabungan biasa. Karena reksa dana adalah instrumen investasi yang menawarkan tingkat return per tahun yang lebih tinggi dibanding rata-rata laju inflasi dan hal ini dapat melindungi uangmu dari risiko penurunan nilai uang akibat inflasi.
Untuk memudahkan Anda dalam memilih produk reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham terbaik, Anda bisa membaca artikel berikut:
Kesimpulan Penyebab Kelas Menengah di Indonesia Semakin Miskin dan Sulit Kaya
Untuk mempermudah Anda untuk mengidentifikasi apa saja masalah keuangan yang dihadapi kaum kelas menengah, kami sudah merangkumnya dalam satu tabel di bawah ini.
Penyebab Kelas Menengah Semakin Miskin |
✅ Biaya hidup yang semakin tinggi |
✅ Pajak tinggi |
✅ Persaingan dunia kerja |
✅ Bunga pinjaman terus naik |
✅ Inflasi biaya pendidikan dan rumah |
✅ Tidak ada investasi dan tabungan |
✅ Gaya Hidup yang Tinggi |
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Kelas Menengah
Pada tahun 2024, 49,2% dari total populasi di Indonesia adalah golongan menuju kelas menengah.
Banyak PHK, sulit mencari kerja, dan tabungan pas-pasan
Banyak kelas menengah yang turun kelas di Indonesia disebabkan karena pandemi Covid-19, PHK, dan juga kebijakan pemerintah.