10 Pertanyaan Utama dalam Investasi ETF: Strategi, Risiko, Perpajakan, dan Komisi

Exchange Traded Funds (ETF) adalah alat investasi yang menggabungkan reksa dana dengan saham. ETF merupakan sekumpulan saham yang bisa dibeli dan dijual di pasar layaknya saham biasa, tetapi dengan portofolio yang terdiversifikasi seperti reksa dana. Hal ini dapat meminimalkan biaya dan memaksimalkan efisiensi. Dengan investasi ETF, investor bisa mendapatkan keuntungan dari diversifikasi adalah berarti investasi tersebar ke berbagai saham sehingga risiko bisa diminimalkan.

Selain itu, karena ETF diperdagangkan seperti saham, investor bisa dengan mudah membeli atau menjualnya kapan saja selama jam perdagangan. Berikut ini, kami akan menjawab beberapa pertanyaan utama yang mungkin muncul ketika berinvestasi melalui ETF.

strategi investasi ETF

1. Apa Perbedaan Antara Investasi ETF dan Reksa Dana Tradisional?

ETF diperdagangkan di pasar saham seperti saham biasa. Investor bisa membeli atau menjual ETF kapan saja selama sesi perdagangan, selalu mengetahui nilai aset bersih atau NAB. Namun, reksa dana tradisional hanya bisa dibeli atau dijual sekali sehari dan nilai aset bersihnya baru diketahui saat penutupan pasar sehingga kita tidak tahu nilai pasti dari unit yang kita beli atau jual.

ETF bersifat transparan, artinya komposisi portofolionya selalu diketahui. Pada reksa dana, terutama yang dikelola secara aktif, ada keterlambatan, kadang lebih dari sebulan, dalam mengetahui komposisi portofolionya.

2. Apakah Investasi di ETF Berarti Mengambil Lebih Banyak Risiko?

Seperti halnya investasi lainnya, jika kita tidak tahu atau mengerti di mana kita menaruh uang kita, risikonya besar. Secara umum, berinvestasi di ETF tidak memiliki risiko besar, tetapi kita harus memahaminya dengan baik. Contohnya, meskipun ETF memiliki portofolio dengan banyak saham, ini tidak berarti portofolionya sudah terdiversifikasi dengan baik. Bisa saja banyak saham dari sub-industri atau sektor yang sama sehingga meningkatkan risiko konsentrasi.

Ada juga ETF yang lebih canggih, seperti ETF leveraged atau sintetis atau ETN yang memiliki risiko lain. Namun, ada juga ETF yang berinvestasi pada pendapatan tetap jangka pendek yang mirip dengan pasar uang atau deposito. Semua bergantung pada pemahaman kita terhadap apa yang kita beli, seperti halnya saham dan reksa dana.

3. Apa Perbedaan Investasi di ETF yang Mengikuti Indeks yang Sama dengan Manajer Investasi yang Berbeda?

Meskipun mereka mengikuti indeks yang sama, setiap manajer investasi menetapkan kebijakan investasi dan risiko sendiri. Misalnya, beberapa manajer melakukan peminjaman sekuritas, sementara yang lain tidak. Ada yang menginvestasikan uang dari dividen ke surat utang pemerintah jangka pendek, sedangkan yang lain menginvestasikan ke obligasi berperingkat investasi, termasuk obligasi korporasi.

Perbedaan lain mungkin termasuk biaya, metode replikasi, domisili, dan kebijakan dividen. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu membaca prospektus investasi dari setiap ETF. Prospektus ini memberikan informasi rinci mengenai strategi dan kebijakan yang diikuti oleh manajer investasi sehingga investor dapat membuat keputusan yang lebih baik.

4. Bagaimana Cara Memperdagangkan ETF?

ETF diperdagangkan di bursa efek seperti saham. Di Indonesia, mereka diperdagangkan di IHSG. Untuk membeli dan menjual ETF, Anda hanya perlu memiliki akun saham dengan broker yang berizin dan teregulasi. Broker bertindak sebagai perantara untuk transaksi ini dan memastikan keamanan serta keabsahan transaksi Anda.

Jika Anda ingin mengetahui broker terbaik tahun 2024, berikut ini adalah artikel kami tentang topik tersebut.

👉Broker terbaik tahun 2024👈

Untuk melakukan pesanan, Anda mengikuti langkah yang sama seperti saat membeli saham, yaitu dengan opsi untuk menetapkan limit order, stop loss, dan lainnya. Limit order memungkinkan Anda membeli atau menjual pada harga tertentu, sementara stop loss membantu mengurangi kerugian dengan menjual otomatis saat harga turun ke tingkat tertentu.

5. Pasar Mana Saja yang Dapat Saya Perdagangkan ETF?

Pasar yang dapat Anda akses tergantung pada broker Anda. Beberapa broker hanya menyediakan ETF yang terdaftar di pasar domestik, sementara yang lain memberi akses ke ETF yang terdaftar di LSE atau XETRA. Salah satu keuntungan investasi ETF adalah mereka menawarkan eksposur yang lebih beragam dibandingkan reksa dana.

Kita bisa berinvestasi dalam tema, pasar tertentu yang spesifik, komoditas, logam mulia, dan negara tertentu, baik yang sedang berkembang, maju, maupun di perbatasan pasar.

6. Apa Saja Biaya yang Perlu Ditanggung Saat Investasi ETF?

Berbeda dengan reksa dana tradisional, pengelola atau penerbit ETF tidak menetapkan biaya masuk, keluar, atau berlangganan.

Biaya pengelolaan dihitung harian dan dikurangkan dari nilai aset bersih ETF, dan biasanya lebih rendah dibandingkan reksa dana.

Selain itu, kita juga perlu membayar komisi untuk pembelian dan penjualan, serta kadang-kadang biaya kustodian yang dibayar seperti pada saham.

7. Bagaimana Skema Pajak untuk Capital Gain dari ETF?

Perlakuan pajak untuk ETF sama dengan saham sehingga keuntungan yang diperoleh dianggap sebagai perubahan aset tanpa penerapan pajak penghasilan. Namun, berbeda dengan dana investasi lainnya, adalah tidak mungkin untuk melakukan transfer antar ETF tanpa dampak pajak. Jika ingin mengganti ETF, kita harus menjual dan membelinya kembali. Kondisi ini akan membuat kita mengalami capital gain atau kerugian yang sesuai.

8. Strategi Apa yang bisa Diikuti Dengan ETF?

ETF menawarkan fleksibilitas dan kemampuan yang luar biasa sehingga membuatnya ideal untuk manajemen portofolio. Beberapa strategi yang bisa digunakan antara lain:

  1. Portofolio indeks pasif, biasanya untuk tujuan pensiun, memungkinkan investor membeli dan menahan indeks pasar tanpa perlu sering bertransaksi. Strategi ini cocok bagi mereka yang menginginkan pertumbuhan jangka panjang dengan risiko yang terkontrol.
  2. Portofolio Buy dan Hold untuk sektor atau tema tertentu juga populer. Investor membeli ETF yang berfokus pada sektor atau tema tertentu, seperti teknologi atau energi hijau, dan menahannya dalam jangka panjang untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan sektor tersebut.
  3. Lindung nilai sekuler atau taktis adalah strategi lain yang bisa diterapkan. Ini melibatkan penggunaan ETF untuk melindungi portofolio dari risiko pasar dengan memilih ETF yang berfokus pada aset aman atau dengan strategi yang defensif.
  4. Rotasi antar sektor melibatkan perpindahan investasi dari satu sektor ke sektor lain berdasarkan kinerja dan prospek sektor tersebut. Misalnya, jika sektor teknologi sedang tumbuh, investor dapat memindahkan dananya ke ETF sektor teknologi.
  5. Pendekatan kuantitatif berdasarkan faktor adalah strategi yang lebih kompleks, di mana investor menggunakan model matematis dan data statistik untuk memilih ETF berdasarkan faktor-faktor tertentu, seperti nilai, momentum, atau ukuran perusahaan. Strategi ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja portofolio dengan memilih ETF yang memenuhi kriteria kuantitatif tertentu.

9. Jika ETF Tidak Memiliki Manfaat Pajak Transfer seperti Reksa Dana, Apakah Masih Layak Berinvestasi di dalamnya?

Jawabannya adalah ya dan contoh yang paling aktual dan jelas adalah penurunan tajam yang dialami banyak reksa dana pendapatan tetap pada tahun 2023.

Berkat adanya variasi eksposur yang sangat besar dalam ETF, maka bisa saja membuat dan mengelola portofolio RF dengan lebih efektif dan risiko lebih rendah dibandingkan reksa dana.

Hal yang sama terjadi jika kita ingin berinvestasi dalam tema tertentu atau di wilayah seperti Asia, tetapi mengecualikan Cina. Sangat sulit menemukan reksa dana yang begitu spesifik. Di sisi lain, sangat mudah menemukan ETF yang memenuhi persyaratan tersebut.

Itulah sebabnya kami percaya bahwa ETF dapat memiliki tempat dalam portofolio apa pun, dari yang memiliki jangka waktu pendek hingga jangka panjang.

10. Bagaimana Perlakuan Dividen dalam ETF?

Perlakuan pajak dividen dalam ETF sama dengan saham. Yang perlu diketahui di sini adalah bahwa seperti halnya dalam reksa dana, ada juga ETF yang mendistribusikan dividen dan ada yang mengakumulasi dividen.

Pertama, seperti namanya, mendistribusikan dividen perusahaan yang ada dalam portofolio secara berkala. Yang kedua juga disebut kapitalisasi, yaitu secara otomatis menginvestasikan kembali dividen.

Anda juga bisa menyimak berbagai hal lain tentang ETF lewat artikel di bawah ini.

ETF Emas Terbaik, Bagaimana Cara Berinvestasi di Indonesia?

Strategi Investasi ETF

FAQs – Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa bedanya reksa dana dan ETF?

Salah satu perbedaan utama antara reksa dana dan ETF adalah batas minimum pembelian. Untuk reksa dana, pembelian dilakukan per 1 unit aset. Sedangkan ETF, seperti saham, diperdagangkan dengan valuasi minimum 1 lot atau 100 lembar.

Apa itu ETF Bitcoin?

ETF Bitcoin spot adalah instrumen investasi yang mencerminkan nilai bitcoin dan diperdagangkan di bursa saham tradisional. Instrumen ini mirip dengan reksa dana, di mana investor mempercayakan dana mereka kepada pihak ketiga untuk dikelola.

Apa itu ETF Syariah?

ETF Syariah adalah jenis reksa dana syariah dalam bentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek, mirip dengan perdagangan saham. Sama seperti reksa dana Syariah, ETF syariah terdiri dari kumpulan aset yang dipilih oleh Manajer Investasi dengan tujuan tertentu.

Artikel Terkait