Reksa Dana Pendapatan Tetap Terbaik 2025

Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) merupakan pilihan investasi terbaik untuk Anda yang memiliki profil risiko investasi konservatif moderat. Pada dasarnya, reksa dana ini menggunakan obligasi dan surat berharga dengan porsi tertentu. Dalam artikel ini kami akan membahas apa itu reksa dana pendapatan tetap, potensi keuntungannya, cara memilih RDPT terbaik dan simulasi keuntungan investasinya!

Apa itu Reksa Dana Pendapatan Tetap?

Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang portofolionya sebagian besar diinvestasikan dalam instrumen pendapatan tetap, seperti surat berharga dan obligasi. Kekonstanan ini dalam skenario ekonomi membuka berbagai peluang bagi investor reksa dana pendapatan tetap (RDPT), menjadikan tahun 2025 sebagai tahun yang menjanjikan untuk mengkapitalisasi jenis investasi ini.

Jenis reksa dana ini berbeda dengan reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang menempatkan seluruh modal investor pada pasar uang.

👉 Pahami instrumen investasi saham, jika Anda mencari alternatif dalam berinvestasi: Investasi Saham untuk Pemula: Langkah Demi Langkah

reksa dana pendapatan tetap terbaik
sumber: Finansialku

Keuntungan Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

Dengan berbagai pilihan yang tersedia, mulai dari obligasi pemerintah hingga korporasi, melalui strategi pendapatan tetap yang lebih beragam, tahun ini menjanjikan untuk mengungkapkan peluang unik bagi investor yang cerdas.

RDPT memiliki tingkat risiko menengah, lebih tinggi dari reksa dana pasar uang namun lebih rendah dari reksa dana saham.

Reksa dana ini cocok bagi investor dengan profil risiko konservatif yang mencari keamanan. Investasi ini direkomendasikan untuk jangka waktu 1 hingga 3 tahun, dan bisa menjadi pilihan untuk diversifikasi portofolio saat kondisi ekonomi belum stabil.

Potensi keuntungan dari investasi di RDPT sekitar 7%-9% per tahun. Ini lebih tinggi dibandingkan reksa dana pasar uang yang memiliki potensi keuntungan sekitar 4%-7% per tahun. Tentu saja, Anda juga harus menemukan manajer investasi terbaik agar memperoleh keuntungan yang optimal.

👉 Alternatif berivnestasi dalam obligasi dapat Anda baca dalam artikel berikut: Obligasi: Definisi, Jenis & Cara Kerjanya!

Reksa Dana Pendapatan Tetap Terbaik Tahun 2025

Dalam dunia investasi, mereka yang memilih RDPT dianggap sebagai pelaut yang mencari perairan tenang dan cakrawala yang menjanjikan.

Mereka menghargai stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan, melihat jangka panjang dengan kesabaran dan antisipasi.

Dalam skenario ini, memilih RDPT yang paling menonjol menjadi misi yang sangat penting, dipandu oleh dua faktor utama: volatilitas dan keuntungannya.

Salah satu indikator utama adalah Sharpe Ratio. Dalam perjalanan kami, kami mencari reksa dana yang sharpe ratio-nya lebih tinggi dari rata-rata yang diasumsikan, menandakan perjalanan yang lebih menguntungkan melalui risiko yang diambil.

Dalam artikel ini, kita akan mencari RDPT terbaik berdasarkan parameter-parameter berikut ini:

  1. Kinerja historis: Performansi masa lalu dalam berbagai kondisi pasar dapat memberikan gambaran tentang seberapa baik reksa dana ini dikelola.
  2. Manajer investasi: Pengalaman dan track record manajer investasi yang mengelola dana pendapatan tetap tersebut adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan.
  3. Biaya: Terdapat biaya yang terkait dengan investasi, seperti biaya manajemen tahunan (expense ratio), biaya penjualan (sales load), dan biaya lainnya, karena biaya yang lebih rendah dapat meningkatkan pengembalian investasi.
  4. Kualitas portofolio: Komposisi portofolio dana, termasuk jenis instrumen pendapatan tetap yang dimiliki, durasi rata-rata, dan kualitas kredit dari obligasi yang dimilikinya.
  5. Rating dan penilaian: Mengacu pada penilaian lembaga independen, seperti Morningstar atau peringkat oleh lembaga rating kredit dapat memberikan wawasan tambahan tentang kualitas reksa dana.
  6. Tujuan investasi dan risiko: Sesuaikan pilihan reksa dana dengan tujuan investasi pribadi serta toleransi risiko . Ada produk yang lebih konservatif dengan risiko yang lebih rendah, dan ada juga produk yang lebih agresif dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi tetapi juga risiko yang lebih besar.
  7. Regulasi dan kepatuhan: Pastikan produk reksa dana diatur dan mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia sehingga investor dapat merasa lebih aman dan dilindungi.

👉 Pahami perbedaan reksa dan ETF dalam artikel ini: ETF atau Reksa Dana: Memahami Perbedaan dan Kelebihannya

Kelebihan dan Kekurangan RDPT

Meskipun memiliki kelebihan, RDPT juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan.

KelebihanKekurangan
Modal investasi terjangkau, bisa dimulai dari Rp 10 ribu untuk pembelian reksa dana secara onlineRisiko penurunan nilai unit penyertaan karena dipengaruhi turunnya harga surat utang
Peluang untung cukup tinggi seiring perkembangan NAB reksa danaRisiko likuiditas yang menyangkut kesulitan dari Manajer Investasi untuk menyediakan uang tunai bila investor ramai-ramai mencairkan reksa dananya
Keuntungan reksa dana bebas pajak, tidak seperti bunga deposito yang kena pajak PPh sebesar 20%Risiko wanprestasi adalah ketika perusahaan asuransi tidak membayar ganti rugi dengan sepenuhnya atau membayar kurang dari yang diharapkan saat terjadi masalah, yang bisa membuat nilai investasi reksa dana turun
Dapat dicairkan atau ditarik sewaktu-waktu pada hari bursaDana investor tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) karena bukan produk perbankan
Dana dikelola oleh Manajer Investasi, pilih yang profesional dan mengantongi izin dari OJK 
Pengelolaan RDPT diawasi dan diatur OJK 

Berikut ini simulasi reksa dana pendapatan tetap. Jika Anda menginvestasikan Rp 1 juta dengan harga per unit Rp 1.000 dan harga NAB dua tahun kemudian menjadi Rp 1.200 per unit, maka keuntungan Anda adalah Rp 200 ribu atau 20% selama 2 tahun.

Jika Anda berencana untuk berinvestasi dalam RDPT, pastikan untuk membeli melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti manajer investasi, bank, atau perusahaan efek yang berwenang.

Selain itu, bagi Anda yang ingin berinvestasi dengan tetap mempertahankan prinsip syariah, saat ini telah tersedia beberapa reksa dana syariah.

👉 Temukan sekuritas syariah terbaik dalam artikel berikut: Investasi Halal: Sekuritas Syariah Terbaik

Berikutnya, kami akan mengeksplorasi apa saja reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja terbaik di Indonesia.

Reksa Dana Pendapatan Tetap Terbaik Selama 3 Tahun

Berikut ini adalah beberapa pilihan produk RDPT yang disarikan dari Bareksa dan beberapa situs lainnya

1. STAR Stable Income Fund

Reksa Dana STAR Stable Incoe Fund bertujuan untuk mengupayakan tingkat pertumbuhan yang stabil dengan tingkat risiko terukur. Reksa dana pendapatan tetap terbaik ini memiliki kebijakan investasi meletakkan di efek utang 80-100% dan di pasar uang 0-20%. Tiga efek terbesar pengalokasian investasi:

  1. Deposito PT Bank Sahabat Sampoerna (5%)
  2. Obligasi Berkelanjutan II Sinar Mas Multifinance Tahap I Tahun 2022 Seri A (4,07%)
  3. Obligasi Sukuk Mudarah I Armadian Tritunggal tahun 2023 (3,85%)

Adapun kinerja STAR Stable Income Fund adalah:

  • Return 3 tahun: 28,01%
  • Sharpe ratio: 1,655

2. Insight Simas Asna Pendapatan Tetap Syariah

Reksa Dana Pendapatan tetap Insight Simas Asna beryujuan memberikan tingkat pertumbuhan yang stabil melalui diversifikasi investasi di instrumen pasar uang dan efek bersigat utang. Jangka waktu investasi ini tidak lebih dari satu tahun dan atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun.

Lima efek terbesar pengalokasian investasi:

  1. SBSN Seri PBS012
  2. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015 Seri E
  3. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Summarecon Agung Tahap II Tahun 2014
  4. Sukuk Ijarah Berkelanjutan II PLN Tahap II Tahun 2017 Seri C
  5. Sukuk Mudhabarah II Bank Nagari tahun 2015

Adapun kinerja Insight Simas Asna Pendapatan Tetap Syariah:

  • Return 3 tahun: 24,38%
  • Sharpe ratio: 5,195

3. I-Hajj Syariah Fund

Ini merupakan produk dari Insight Investments Management dengan kebijakan investasi: efek hutang syariah/obligasi syariah: 40%-100% dan instrumen pasar uang syariah: 0%-60%.

Beberapa instrumen yang bisa ditemukan di dalam portofolionya:

  1. Sukuk Mudhabarah Berkelanjutan III PT Indah Kiat Pulp & Paper Tahap I Tahun 2023 Seri A (9,9%)
  2. Sukuk Mudhabarah Berkelanjutan I Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap I Tahun 2024 (8,46%)
  3. Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Medco Power Indonesia Tahap III Tahun 2024 Seri B (7,89%)

Berikut kinerja I-Hajj Syariah Fund:

  • Return 3 tahun: 23,17%
  • Sharpe ratio: 3,881

4. Shinhan Sukuk Syariah I

Manajer Investasi Shinhan Sukuk Syariah I adalah Shinhan Asset Management Indonesia. Shinhan Asset merupakan bagian dari Shinhan Financial Group, sebuah institusi keuangan global.

Shinhan Sukuk Syariah I memiliki kebijakan investasi untuk mendapatkan pertumbuhan dengan hasil yang relatif stabul dalam jangka menengah dan panjang dengan memperhatikan prinsip Syariah. Portofolio reksa dana pendapatan tetap terbaik ini mayoritas dietakkan pada instrumen pendapatan tetap (85-100%). Adapun alokasi terbesarnya:

  1. Sukuk Mudhabarah Berkelanjutan I Hutama Karya Tahap I Tahun 2021 Seri C (10,58%)
  2. SBSN Seri PBS012 (10,08%)
  3. Sukuk Mudhabarah Berkelanjutan III PT Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2023 Seri B (9,95%)

Berikut kinerja reksa dana pendapatan tetap terbaik ini:

  • Return 3 tahun: 21,46%
  • Sharpe ratio: 2,595

5. MNC Dana Likuid

Kebijakan investasi Mega Asset Management untuk produk ini adalah setidaknya 87,92% di obligasi korporasi, 10,78% di deposito dan 1,3% di kas. Sektornya terdiversifikasi pada sektor dasar (40,69%), keuangan (19,69%) dan energi (11,99%). Berikut daftar portofolio terbesar reksa dana pendapatan tetap terbaik MCD Dana Likuid:

  1. TDP Capital (6,69%)
  2. Obligasi II Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2022 Seri B (5,32%)
  3. Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV Global Mediacom tahap I 2023 Seri B (4,72%)

Adapun kinerja reksa dana pendapatan tetap ini:

  • Return 3 tahun: 21,12%
  • Sharpe ratio: – 1,048

👉 Ini Rekomendasi Reksa Dana Terbaik di Indonesia

Reksa Dana Pendapatan Tetap Dengan Return Tertinggi 2025

Return yang tinggi menjadi salah satu kategori paling populer bagi investor dan tahun 2025 tidak akan menjadi pengecualian.

1. BRI Brawijaya Abadi Pendapatan Tetap

Reksa dana ini memberikan tingkat pendapatan nilai investasi yang stabil. Kemudian mereka berpartisipasi dalam pengembangan Universitas Brawijaya melalui Yayasan Pengembangan Unibraw Abadi. Mereka memliki kebijakan berinvestasi 80%-100% dalam Efek Utang dan 0%-20% dalam Instrumen Pasar Uang.

Top portofolio dari RDPT ini terdiri dari obligasi negara fixed rate. Berikut daftar portofolio terbesar dari BRI Brawijaya Abadi Pendapatan Tetap:

  • Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0045 (10,36%)
  • FR0054 (10,67%
  • Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0068 (8,23%)

Adapun kinerja reksa dana pendapatan tetap ini adalah sebagai berikut:

  • Return YTD: 2,76%
  • Sharpe Ratio: -1,853

2. Sucorinvest Bond Fund

Socorinvest Bond Fund bertujuan memberikan tingkat pengembalian yang menarik dengan memelihara stabilitas modal. Sehingga, mereke berinvestasi pada instrumen pendapatan tetap dengan kebijkana investasi 80%-100% pada Efek Utang dan 0-20% pada Instrumen Pasar Uang.

Alokasi portofolio RDPT ini sebesar 74,34% pada obligasi pemerintah dan BUMN infrastruktur. Kemudian, 11,43% pada obligasi korporasi, dan sebesar 14,23% pada Instrumen Pasar Uang.

Berikut portofolio terbesar dari Sucorinvest Bond Funs:

  • Obligasi FR0056 (22,65%)
  • FR0072 (8,02%)
  • FR0083 (7,66%)

Berikut kinerja dari RDPT tersebut:

  • Return YTD: 2,11%
  • Sharpe Ratio: -8,173

3. Syailendra Sharia Fixed Income Fund

RDPT ini bertujuan memberikan hasil investasi optimal pada jangka menengah dan panjang sesuai dengan prinsip Syariah di Pasar Modal. Merek berfokus pada prospek pertumbuhan, penilain, dan peristiwa yang dapat membuka nilai investasi.

Kebijan investasi dari Reksa dana MSSFIF yaitu 80%-100% pada Efek Syariah Pendapatan Tetap, 0-20% pada Efek Syariah Ekuitas, dan 0-20% pada Efek Syariah Pasar Uang.

Berikut daftar portofolio terbesar dari Syailendra Sharia Fixed Income Fund:

  • Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo Tahap I Tahun 2023 Seri A (13,84%)
  • Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024 Seri B (8,82%)
  • SUKUK MUDHARABAH BERKELANJUTAN IV INDAH KIAT PULP & PAPER TAHAP II TAHUN 2024 SERI B (13,30%)

Adapun kinerja dari reksa dana pendapatan tetap ini:

  • Return YTD: 1,85%
  • Sharpe Ratio: 3,846

4. Batavia Dana Obligasi Plus

Batavia Dana Obligasi Plus adalah reksa dana pendapatan tetap yang bertujuan mendapatkan tingkat pertumbuhan dana yang optimal melalui penempatan dana pada efek bersifat utang, instrumen pasar uang dan setara kas. Mereka memiliki kebijakan investasi 80%-100% pada efek bersifat utang dan 0-20% pada instrumen pasar uang atau setara kas.

Berikut daftar top portofolio dari reksa dana pendapatan tetap ini:

  • Obligasi pemerintah seri FR0100 (8,13%)
  • FR0080 (6,89%)
  • SBSN seri PBS012 (5,65%)

Adapun kinerja reksa dana pendapatan tetap ini:

  • Return YTD: 1,78%
  • Sharpe Ratio: -1,829

👉🏻 Investasi di AI: analisa saham, ETF dan reksa dana

5. Avrist Emerald Stable Fund

Reksa dana pendapatan tetap ini memiliki kebijakan investasi pada Pendapatan Tetap sebesar 80%-100%. Kemudian, mereka juga memiliki kebijakan investasi 0-20% pada Pasar Uang. Komposisi portofolio dari Avrist Emerald Stable Fund yaitu sebesar 85,44% pada Pendapatan Tetap dan 14,56% pada Pasar Uang.

Berikut daftar portofolio terbesar dari RDPT tersebut:

  • Obligasi III Merdeka Copper Gold Thp III/2022 Seri C (9,19%)
  • Obligasi III Chandra Asri Petrochemical Thp IV/2021 Seri B (7,29%)
  • Obligasi I OKI Pulp & Paper Mills Thp I/2023 Seri B (7,27%)

Berikut kinerja dari reksa dana pendapatan tetap tersebut:

  • Return YTD: 1,77%
  • Sharpe Ratio: 3,236

👉 Ini cara memperoleh keuntungan melalui dividen: ETF, Reksa Dana atau Saham: Bagaimana Memulai Portofolio Dividen Anda?

Reksa Dana Pendapatan Tetap Return Jangka Pendek Terbaik 2025

RDPT jangka pendek (6 bulan) berfokus pada investasi dalam instrumen utang dengan jatuh tempo yang relatif pendek. Reksa danda ini bertujuan untuk memberikan investor kombinasi pendapatan yang stabil dan pelestarian modal, dengan tingkat risiko dan volatilitas yang lebih rendah dibandingkan RDPT jangka panjang atau reksa dana saham.

1. Star Obligasi Negara Prima

Reksa dana ini bertujuan memberikan pendapatan menarik dengan berinvestasi pada Efek bersifat utang terbitan Pemerintah Republik Indonesia. Mereka memiliki kebijakan investasi sebesar 80%-100% pada Efek Utang dan 0-20% pada Pasar Uang. Sebagian besar portofolio investasi Star Obligasi Negara Prima berinvestasi pada Surat Utang Negara, yaitu sebesar 96,54%.

Berikut daftar portofolio terbesar dari RDPT ini:

  • Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR 0080 (41,99%)
  • FR0082 (17,69%)
  • FR0078 (10,19%)

Berikut kinerja dari reksa dana ini:

  • Return 6 bulan: 57,79%
  • Sharpe Ratio: 2,938

2. Insight Simas Asna Pendapatan Tetap Syariah

RDPT ini bertujuan memberikan tingkat pertumbuhan yang stabil dengan berinvestasi pada pasar uang dan efek utang dengan jangka waktu jatuh tempo tidak lebih dari 1 tahun. Tentunya mereka berinvestasi pada instrumen yang berprinsip Syariah.

Kebijakan investasi yang mereka terapkan yaitu sebesar 80%-100% pada Efek Syariah bersifat utang dan 0-20% pada instrumen pasar uang Syariah. Sehigga, alokasi aset yang mereka terapkan pada Sukuk sebesar 97,4%.

Berikut daftar top portofolio dari RDPT ini:

  • SBSN Seri PBS012
  • Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri E
  • Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Summarecon Agung Tahap II Tahun 2014

Adapun kinerja reksa dana pendapatan tetap ini:

  • Return 6 bulan: 5,06%
  • Sharpe Ratio: 21,881

3. Syailendra Sharia Fixed Income Fund

RDPT ini bertujuan memberikan hasil investasi optimal pada jangka menengah dan panjang sesuai dengan prinsip Syariah di Pasar Modal. Merek berfokus pada prospek pertumbuhan, penilain, dan peristiwa yang dapat membuka nilai investasi.

Kebijan investasi dari Reksa dana MSSFIF yaitu 80%-100% pada Efek Syariah Pendapatan Tetap, 0-20% pada Efek Syariah Ekuitas, dan 0-20% pada Efek Syariah Pasar Uang.

Berikut daftar portofolio terbesar dari Syailendra Sharia Fixed Income Fund:

  • Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo Tahap I Tahun 2023 Seri A (13,84%)
  • Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024 Seri B (8,82%)
  • SUKUK MUDHARABAH BERKELANJUTAN IV INDAH KIAT PULP & PAPER TAHAP II TAHUN 2024 SERI B (13,30%)

Adapun kinerja dari reksa dana pendapatan tetap ini:

  • Return 6 bulan: 4,95%
  • Sharpe Ratio: 3,846

4. Majoris Sukuk Andalan Indonesia

Majoris Sukuk Andalan Indonesia memiliki kebijakan berinvestasi pada Efek Syariah Berpendapatan Tetap sebesar 85%-100%. Kemudian, kebijakan investasi lainnya adalah berinvestasi pada Pasar Uang Syariah dan Deposito Syariah sebesar 0-15%. Untuk alokasi portofolionya sebagian besar ada pada SBSN, yaitu sebesar 95,41%.

Berikut daftar top portofolio dari Majoris Sukuk Andalan Indonesia:

  • Deposito Bank Panin Dubai Syariah
  • SBSN Seri PBS012
  • SBSN Seri PBS023

Berikut kinerja dari reksa dana pendapatan tetap tersebut:

  • Return 6 bulan: 4,77%
  • Sharpe Ratio: 4,354

5. Bahana Sukuk Syariah

Bahana Sukuk Syariah merupakan RDPT dengan dana kelolaan sebesar Rp 357,61 miliar. Kebijakan investasinya adalah sebesar 80%-100% pada efek berisfat utang dan sebesar 0-20% pada instrumen pasar uang. Oleh karea itu, sebagian besar alokasi asetnya ada pada obligasi pemerintah, yaitu sebesar 91%.

Berikut top portofolio dari RDPT tersebut:

  • Obligasi pemerintah (91%)
  • Obligasi perusahaan Indosat (4%)
  • Obligasi peusahaan Summarecon Agung (2%)

Berikut kinerja dari Bahana Sukuk Syariah:

  • Return 6 bulan: 4,69%
  • Sharpe Ratio: 2,788

👉🏻 Saat menentukan produk reksa dana pendapatan tetap terbaik di Indonesia, Anda perlu memeriksa: Fund Fact Sheet Reksa Dana, Apa Itu?

Reksa Dana Pendapatan Tetap Dengan Return Tertinggi Selama 5 Tahun

Berikut ini adalah daftar RDPT yang memberikan keuntungan tertinggi selama 5 tahun terakhir

1. Bahana Pendapatan Tetap Utama 2

RDPT yang sudah meluncur sejak tahun 2005 ini memiliki jumlah dana kelolaan sebesar Rp 1,06 triliun. Mereka memiliki kebijakan investasi sebesar 80%-100% dalam efek bersifat utang dan 0-20% dalam instrumen pasar uang. Alokasi sektor terbesarnya ada pada obligasi pemerintah dengan besar 92%.

Berikut daftar portolfio terbesar dari Bahana Pendapatan Tetap Utama 2:

  • Obligasi Pemerintah (89%)
  • Obligasi perusahaan Indofood Sukses Makmur (2%)
  • Obligasi perusahaan Bank Ekspor Indonesia (2%)

Adapun kinerja dari reksa dana pendapatan tetap ini adalah seabgai berikut:

  • Return 5 tahun: 63,74%
  • Sharpe Ratio: -3,016

2. STAR Stable Income Fund

Kebijakan investasinya adalah 80-100% diinvestasikan dalam obligasi pemerintah atau perusahaan Indonesia yang diperdagangkan di pasar umum dan maksimal 20% dialokasikan untuk instrumen pasar uang atau deposito dalam negeri.

Berikut merupakan top portofolio dari STAR Stable Income Fund:

  • DEPOSITO PT BANK SAHABAT SAMPOERNA (5,00%)
  • Obligasi BKLJT II SINAR MAS MULTIFINANCE THP I THN 2020 SERI B (4,07%)
  • Obligasi SUK MUD I ARMADIAN TRITUNGGAL THN 2023 (3,85%)

Selanjutnya, mari kita melihat kinerja dari RDPT ini:

  • Return 5 tahun: 50,64%
  • Sharpe Ratio: 10,579

3.Insight Simas Asna Pendapatan Tetap Syariah

RDPT ini bertujuan memberikan tingkat pertumbuhan yang stabil dengan berinvestasi pada pasar uang dan efek utang dengan jangka waktu jatuh tempo tidak lebih dari 1 tahun. Tentunya mereka berinvestasi pada instrumen yang berprinsip Syariah.

Kebijakan investasi yang mereka terapkan yaitu sebesar 80%-100% pada Efek Syariah bersifat utang dan 0-20% pada instrumen pasar uang Syariah. Sehigga, alokasi aset yang mereka terapkan pada Sukuk sebesar 97,4%.

Berikut daftar top portofolio dari RDPT ini:

  • SBSN Seri PBS012
  • Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri E
  • Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Summarecon Agung Tahap II Tahun 2014

Adapun kinerja reksa dana pendapatan tetap ini:

  • Return 5 tahun: 48,78%
  • Sharpe Ratio: 21,881

4. Shinhan Sukuk Syariah I

Shinhan Sukuk Syariah I merupakan RDPT terbaik di Indonesia yang memiliki tujuan memperoleh investasi dengan imbal satabil melalui penempatan investasi pada Sukuk dengan memperhatikan prinsip Syariah. RDPT ini memiliki kebijakan berinvestasi pada Instrumen Pendapatan Tetap Syariah sebesar 85%-100% dan Instrumen Pasar Uang Syariah sebesar 0-15%.

Berikut daftar top portofolio dari Shinhan Sukuk Syariah I:

  • SUKUK MUDHARABAH BERKELANJUTAN I HUTAMA KARYA TAHAP I TAHUN 2021 SERI C (10,58%)
  • SBSN Seri PBS012 (10,08%)
  • SUKUK MUDHARABAH BERKELANJUTAN III INDAH KIAT PULP & PAPER TAHAP III TAHUN 2023 SERI B (9,95%)

Selanjutnya, mari kita melihat kinerja dari RDPT ini:

  • Return 5 tahun: 47,78%
  • Sharpe Ratio: 11,173

5. Mega Dana Pendapatan Tetap

Mega Dana Pendapatan Tetap adalah RDPT yang telah ada sejak tahun 2007. Mereka memiliki kebijakan investasi 2%-20% pada Pasar Uang dan 80%-98% pada Obligasi. Mereka memiliki tujuan memperoleh pendapatan yang optimal dalam jangka panjang melalui investasi pada efek utang dan instrumen pasar uang.

Berikut daftar portofolio terbesar dari Mega Dana Pendapatan Tetap:

  • Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap III Tahun 2024 (10,04%)
  • Obligasi Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap VI Tahun 2024 Seri C (6,69%)
  • Obligasi Berkelanjutan I Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap II Tahun 2022 Seri B (5,65%)

Adapun kinerja reksa dana ini:

  • Return 5 tahun: 47,74%
  • Sharpe Ratio: 4,296

👉 ETF Vanguard Terbaik untuk Keuntungan Investasi Jangka Panjang

👉 Jika Anda adalah seorang investor dengan profil risiko yang agresif, Anda bisa menyimak artikel kami yang membahas tentang investasi di bitcoin.

FAQs – Pertanyaan Yang Sering Diajukan

Apa saja risiko reksadana pendapatan tetap?

Sementara itu risiko berinvestasi di reksadana pendapatan tetap antara lain: – Risiko penurunan nilai unit penyertaan antara lain karena turunnya harga efek portofolio, wanprestasi dari penerbit surat berharga, serta force majeur. -Risiko ekonomi dan politik.- Risiko likuiditas. – Risiko perubahan peraturan

Apa perbedaan reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang?

RDPT akan menempatkan 80% dana investor pada produk obligasi dan efek utang, di mana obligasi yang dijadikan investasi punya jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Sedangkan, reksa dana pasar uang menempatkan seluruh dana investor di pasar uang.

Berapa lama proses pencairan reksadana pendapatan tetap?

Jangka waktu penebusan reksadana tersebut berkisar antara T+3 hingga T+7. Sementara reksadana pasar uang hanya membutuhkan waktu 1-2 hari kerja atau T+2 (Sabtu, Minggu, dan tanggal merah tidak dihitung).

Artikel Terkait