Apa itu Hash? Fungsi Utama di Dunia Kripto

Hash adalah satu istilah yang penting, terutama jika Anda adalah seorang penambang (miner) Bitcoin. Saat ini telah banyak orang yang beralih profesi menjadi penambang kripto untuk memperoleh keuntungan. Hal ini menjadi output ketika penambang telah berhasil memecahkan sebuah blok dengan output 64 karakter dengan susunan acak.

Mengenal apa itu Hash dalam dunia mata uang kripto

Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu hash? Apa fungsi utamanya dalam dunia kripto? Yuk, simak artikel ini untuk tahu lebih jelas!

👉 Simak artikel pinjaman dalam bentuk kripto: Apa itu Crypto Loan (Pinjaman Kripto)?

Apa itu Hash?

Hash adalah fungsi kriptografi yang terdiri dari algoritma matematis yang bertugas mengubah blok data acak menjadi serangkaian data baru dengan panjang yang tetap, yaitu “n” karakter. Bisa juga kita sebut arti hash adalah sebuah kode numerik yang mewakili suatu kata, data atau pesan.

Sehingga, terlepas dari jumlah input data aslinya, fungsinya akan selalu menghasilkan output dengan ukuran yang sama. Hal ini yang berguna di dunia mata uang kripto.

Karakteristik utama pada jenis algoritma ini yaitu bahwa hal ini mampu mengubah input apa pun menjadi output dengan jumlah digit yang sama. Sehingga hasilnya menjadi “n” karakter.

Sehingga, dengan frasa “lagu musim panas” dan kalimat ” Pedro tidak suka kopi susu”, akan menghasilkan kode dengan panjang yang sama.

Perlu Anda catat bahwa hasilnya tidak dapat pihak ketiga uraikan. Mereka hanya akan melihat kode yang tidak dapat mereka baca.

Selain itu, tidak mungkin melakukan rekayasa balik. Hasil output tidak dapat mereka ubah kembali ke bentuk data input yang sesuai. Oleh karena itu, seperti halnya ketika Anda menggiling biji kopi, saat sudah menjadi serbuk, Anda tidak dapat mengubahnya kembali menjadi biji kopi. Sifat ini kita kenal sebagai unidireksionalitas.

Namun, apabila input yang sama masuk ke sistem dua kali, akan muncul hasil yang sama. Oleh karena itu, jika mengetahui data aslinya, maka mungkin untuk memvalidasi kode dari hash.

Apa itu Hashing?

Setelah memahami Hash itu apa, maka simak penjelasan mengenai Hashing. Melansir berbagai sumber, hashing adalah tindakan untuk mengubah data atau pesan menjadi output kode hash.

Jadi Anda bisa memasukkan suatu data dengan panjang dan format yang beragam. Misalkan Anda ingin memasukkan kata lagu musim panas. Setelah itu, jalankan fungsi hash untuk menerapkan seangkaian operasi matematika pada data itu. Jika sudah maka akan ada serangkaian data baru dengan panjang yang sama. Kode tersebut bersifat unik.

Contoh hashing:

Sumber: emn178

👉 Simak artikel tentang halving BTC: Apa Itu Halving Bitcoin & Jadwal

Karakteristik

Kode tersebut tentu saja memiliki beberapa karakteristik utama yang dapat Anda perhatikan. Berikut merupakan karakteristik utamanya::

  • Bebas dari tabrakan, sehingga ketika ada dua input yang berbeda tidak akan menghasilkan output yang sama.
  • Memberikan peluang untuk melindungi informasi.
  • Memungkinkan untuk mendeteksi adanya pelanggaran data dan memverifikasi integritas unduhan file.
  • Karakteristik selanjutnya adalah akan selalu menghasilkan output dengan panjang yang sama.
  • Beda penulisan huruf kapital pada input akan mengubah hasil dari output.

Asal Usul Istilah Hash

Istilah hash pertama kali muncul yaitu lebih dari 60 tahun yang lalu. Pada tahun 1954, seorang karyawan IBM yang bernama H.P. Luhn menggunakan istilah tersebut dalam sebuah memorandum. Memorandum ini tertanggal pada Januari 1953, di mana terdapat analogi hash artinya dalam Bahasa Indonesia adalah memotong dan mencampur.

Membutuhkan waktu 10 tahun sehingga istilah ini menjadi massal penggunaannya.

Namun pada awalnya temuan ini disebut Algoritma Luhn. Sehingga bisa disebutkan bahwa Algoritma Luhn adalah dasar dari Hash di dunia kripto.

Fungsi Hash

Hal ini sering menjadi pertanyaan yang sering muncul. Tujuan pembuatan hash adalah untuk menstandarisasi sekumpulan data dalam karakter dengan jumlah tertentu. Kemudian, proses dan interpretasi dari karakter tersebut hasilnya akan sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya, sekumpulan informasi seperti nama, telepon, dan alamat dengan jumlah karakter tertentu untuk memudahkan pemrosesan data.

Dalam dunia blockchain dan cryptocurrency, kode ini mengandung informasi penting. Sehingga bertanggung jawab untuk menstandarisasi data tertentu dengan jumlah karakter yang sama. Misalnya, pada Bitcoin algoritma hash-nya sering kita sebut dengan SHA-256.

Algoritma ini dalam mekanisme penyelesaian masalah matematika yang kompleks sering kita sebut dengan Proof of Work (PoW). Sehingga penambang Bitcoin sering menggunakannya.

Harus Anda ketahui bahwa algoritma SHA-256 ini mengubah rantai dengan panjang berapa pun menjadi rantai dengan panjang yang tetap, yaitu 64 karakter.

Implementasi hash pada fungsi kriptografi bertujuan untuk memblokir tindakan seperti pengeluaran ganda, yang terklasifikasi sebagai tidak penipuan. Selain itu, kode ini melindungi penyimpanan kata sandi.

Karena sifatnya yang tetap dan tidak dapat kita duplikasi, kode ini mencegah penipuan yang berkaitan dengan duplikasi dan membantu otentikasi beragam file. Sehingga, setiap kali file dalam blockchain berubah, hash juga akan berubah secara otomatis.

Hal ini bertujuan untuk menjamin konsistensi blok yang membentuk blockchain oleh karena akan selalu mempertahankan keterkaitan dengan file sebelumnya.

👉 Jika Anda ingin berinvestasi Bitcoin, simak artikel berikut: Cara Aman Berinvestasi Bitcoin di Indonesia: Panduan Langkah

👉🏻 Pelajari juga artikel menarik kami soal NFT: Apa itu NFT? Ini cara kerja & berinvestasi di dalamnya

Penggunaan Lain dari Hash

Hash juga memiliki kegunaan lain selain peran pentingnya pada blockchain. Berikut merupakan kegunaan penting lainnya:

  • Manajemen basis data: Data tersimpan dengan lebih efisien oleh karena teks panjang dapat menjadi kode yang lebih pendek.
  • Pengikatan ke kata sandi: Anda dapat melakukan pengaitan kata sandi dengan hash saat membuat akun baru. Sehingga, saat ingin masuk ke akun, akan terjadi perbandingan kata sandi yang telah menjadi hash dengan nilai hash yang tersimpan. Demikan pula, ketika pengguna ingin memulihkan kata sandinya, akan terjadi pembuatan nilai hash lain untuk kata sandi baru.
  • Penyimpanan data sensitif: Harus Anda ingat bahwa hash menghasilkan data yang pihak ketiga tidak bisa baca, sehingga tidak tersebut tidak akan berguna ketika terjadi pencurian.

👉 Cara untuk menyimpan aset kripto: Wallet Crypto: Mana Lebih Aman, Hot Wallet atau Cold Wallet? 

👉🏻 Apakah Trading Haram? Penjelasan menurut Islam & Fatwa MUI

Perbedaan Enksripsi dengan Hashing

Enkripsi juga merupakan proses pengubahan sekumpulan data agar tidak dapat terbaca oleh pihak ketiga.

Perbedaan antara enkripsi dan hashing adalah arahnya. Enksripsi berjalan secara dua arah sedangkan hashing bersifat satu arah.

Sehingga, dengan enkripsi, data dapat Anda dekripsi dan kembali ke bentuk aslinya. Namun, dalam hashing kedua hal tersebut tidak mungkin terjadi.

Contoh Hash

Untuk memudahkan Anda, kami akan memberikan contohnya. Berikut dua contoh nilai hash:

  • Input: Lagu musim panas.
  • Output: 28db481986d22004c1a64fa54ae3051b52f808bdaaf29a59c1f8c0006e9660da
  • Input: Pedro tidak suka kopi dengan susu
  • Output: eac98d6cb70c9a080d30d8fda14373032ba5cad450944df3f4fa83378acb56dc

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Bagaimana cara kerja hash pada kripto?

Hash merupakan fungsi yang mengubah input berupa huruf dan angka menjadi output terenkripsi dengan panjang tetap. Pada blockchain Bitcoin, nonce adalah angka yang digunakan penambang saat membuat hash dari header blok untuk dibandingkan dengan target kesulitan jaringan.

Apa pengaruh hashing pada data di blockchain?

Hash pada blockchain berfungsi sebagai sidik jari digital dari data, dan nilai tersebut digunakan untuk memverifikasi keaslian data asli. Jika data telah diubah, nilai hash tidak akan sesuai dengan data asli.

Artikel Terkait