Emas vs Bitcoin: Mana Penyimpan Nilai Terbaik?

Emas vs Bitcoin menjadi perdebatan besar, mana alat penyimpan nilai yang lebih baik? Kedua aset ini memiliki karakteristik yang sangat mirip, sehingga investor cenderung mengklasifikasikannya sebagai safe haven. Namun, sejauh mana pernyataan ini menjadi benar?
Mana yang lebih baik dari kedua aset ini? Mampukan Bitcoin melampaui emas dalam waktu dekat?

Dalam artikel ini kami menganalisis persamaan dan perbedaan pada kedua aset yang kita anggap dapat menjadi cadangan nilai atau alat penyimpan nilai utama saat ini. Yuk, simak untuk tahu lebih jelas!
👉 Harga Bitcoin Tembus US$ 100.000, Ini Proyeksinya!
Apa itu penyimpan nilai?
Aset penyimpan (store of value) adalah aset dengan nilai yang terjaga dari waktu ke waktu tanpa mengalami depresiasi atau penyusutun.
Artinya, aset tersebut adalah sesuatu yang dapat Anda simpan atau pertahankan dengan harapan di masa depan, nilainya akan tetap sama atau bahkan lebih. Cadangan nilai ini penting karena memungkinkan melindungi daya beli sepanjang waktu, terutama dalam konteks inflasi atau ketidakpastian ekonomi.
Berikut merupakan beberapa cadangan nilai atau alat penyimpan nilai yang paling umum:
- Emas: Aset ini menjadi contoh yang paling konvensional. Meskipun sudah berabad-abad, emas tetap mempertahankan nilainya
- Mata uang yang kuat di dunia: Meskipun cenderung kehilangan nilai karena inflasi, mata uang yang kuat (seperti Dolar atau Euro) bisa menjadi cadangan nilai, setidaknya dalam jangka pendek.
- Properti: Properti cenderung mempertahankan atau meningkatkan nilainya seiring berjalannya waktu.
- Bitcoin
Namun, contoh ini memerlukan beberapa penjelasan.
Mata Uang sebagai Penyimpan Nilai
Misalnya, jika kita melihat Dolar sebagai mata uang yang paling banyak diterima sebagai penyiman nilai. Di bawah ini kita akan melihat bagaimana Dolar kehilangan daya beli lebih dari 95%, sejak awal abad ke-20, hingga saat ini.

Dari gambar di atas, kita melihat dengan jelas bahwa daya beli satu Dolar mengalami penurunan yang cukup tajam dan konstan.
Apabila kita melihat dengan detail, hanya ada dua momen ketika satu Dolar mengalami peningkatan daya beli. Sisanya, daya beli Dolar terus menurun.
Situasi ini tidak hanya terjadi pada Dolar AS, mata uang lainnya juga mengalami hal serupa. Sehingga, kita harus berpikir dua kali ketika menjadikan mata uang di negara kita sendiri sebagai alat penyimpan nilai.
Jika uang yang kita peroleh dari bekerja hanya memungkinkan kita membeli lebih sedikit barang di tahun depan dan lebih sedikit lagi di tahun berikutnya, apakah kita menyimpan nilai dengan benar?
Sudah jelas, kita melihat bahwa Dolar sebagai mata uang utama di dunia tidak memiliki karakteristik utama sebagai penyimpan nilai. Sehingga, kita perlu mempertimbangkan jenis aset yang lainnya.
👉 Standar Emas: Pengertian dan Alasan Mulai Ditinggalkan
Karakteristik utama aset penyimpan nilai
Aset yang dapat kita labeli sebagai alat penyimpan nilai adalah aset yang mempertahankan daya belinya dari waktu ke waktu. Sekaligus tahan lama dan dapat diterima secara luas atau dapat dijual. Emas termasuk ke dalam salah satu aset penyimpan nilai.
Mengapa emas dianggap sebagai penyimpan nilai?
Secara historis, emas telah digunakan sebagai safe haven atau alat penyimpan nilai, tepatnya karena tiga alasan berikut:
- Bisa mempertahankan stabilitas nilai tertentu
- Durabilitas: dapat disimpan selama berabad-abad
- Akseptabilitas: tentu saja bisa diterima di manapun di dunia (walaupun tidak mudah dilikuidasi)
Logam mulia ini menjadi aset safe haven bagi umat manusia karena risikonya daripada aset lain. Emas tidak seperti aset lainnya.
Ini karena aset lain dapat mengalami risiko seperti inflasi hingga penyitaan. Terdapat banyak sekali faktor yang dapat membuat suatu aset menjadi lemah dan rusak nilainya sehingga kurang sesuai untuk dijakan aset penyimpan nilai.
Sementara itu, emas telah membuktikan kekuatannya dalam menghadapi beragam serangan, sehingga menjadikannya sebagai alat penyimpan nilai.
Namun, saat ini sudah ada aset lain yang dapat meniru karakteristik alami emas secara artifisial. Bitcoin memiliki sifat tersebut.
Mata uang kripto ini menciptakan aset yang tahan terhadap waktu dan bisa kita gunakan di manapun layaknya emas. Ini karena pasokan BTC yang terbatas seperti pasokan emas, membuat Bitcoin menjadi alternatif alat penyimpan nilai.
👉🏻 Pelajari alternatif investasi pada emas di Indonesia: ETF Emas Terbaik, Bagaimana Cara Berinvestasi di Indonesia?
Emas vs Bitcoin: karakteristik utama
Sekarang, mari kita lihat karakteristik dari keduanya
Emas fisik | Bitcoin | |
✅ Ketersediaan | Langka, meskipun kapasitas ekstrasinya 2-3% per tahun | Terbatas hanya hingga 21 juta unit. |
💼 Portabilitas | Relatif. Uang senilai Rp 1,5 miliar setara sekitar 1kg emas saat ini | Absolut. Satu koin Bitcoin tidak memiliki berat |
💰 Penyimpan nilai | Terbukti. | Belum dikonfirmasi. |
🪙 Divisibilitas | Relatif: Cukup dalam jumlah besar (batangan atau koin), langka dalam unit kecil. | Absolut: Satu bitcoin dibagi menjadi 100 juta unit yang disebut sats (satoshis), tetapi bisa dibagi menjadi lebih banyak bagian. |
👨🏽💼 Penerimaan | Relatif. Verifikasinya yang mahal membuat tidak semua emas diterima. | Sangat langka. Saat ini merupakan aset yang relatif tidak dikenal. |
🔐 Keamanan dan penyimpanan | Mahal untuk disimpan secara aman. | Mudah dan murah untuk disimpan secara aman. Biaya penyimpanan profesional tidak melebihi 10 basis poin. |
⏳ Ketahanan | Ekstrem. Telah terbukti sebagai logam yang sulit rusak dan tidak berkarat selama berabad-abad. | Ekstrem. Ketidakberwujudannya membuatnya tahan lama sesuai kebutuhan. |
Bitcoin vs Emas: Uang keras atau lunak?
Sebelum menjawab pertanyaan, mari kita melihat istilah uang keras. Uang keras adalah aset yang sulit untuk dipalsukan karena sifat fisiknya yang mebuatnya sulit untuk kita buat sendiri.
Seperti yang kita lihat dari tabel perbandingan di atas, kedua aset tersebut telah memenuhi karakteristik sebagai penyimpan nilai.
Perbedaan antara keduanya adalah wujudnya. Bitcoin adalah mata uang digital yang tidak berwujud, sedangkan emas memiliki wujud fisik. Namun, baik emas dan Bitcoin dapat kita sebut sebagai hard money.
Tahukah kamu mengapa.. mereka menggigit trofi emas?
Gestur menggigit medali emas berasal dari sini, dari kemampuan untuk memverifikasi dengan cepat apakah emas itu asli atau tembaga yang dilapisi emas. Namun, saat ini verifikasi manual ini tidak begitu berguna karena ada logam seperti tungsten yang sering disamarkan sebagai emas karena karakteristiknya yang mirip.
Proses yang panjang dan sulit dalam menciptakan emas ini yang membuatnya termasuk ke dalam hard money. Sifat ini berbeda dari uang kertas yang mulai dibuat beberapa abat yang lalu.
Sebaliknya, uang kertas berbeda dengan emas karena terbuat dari kertas dengan menggunakan mesin cetak. Ini karena karakternya yang lunak membuat uang kertas mendapat julukan soft money. Itulah alasan hingga saat ini kita mengenal hard money dan soft money yang merujuk pada tingkat kesulitan pembuatan uang tersebut.
Meskipun tidak berwujud dan tidak keras maupun lunak, Bitcoin merupakan hard money. Ini karena proses pembuatan Bitcoin pembuatannya sulit seperti emas.
Mari kita menyertakan mata uang Dolar dalam perbandingan untuk mewakili soft money. Anda dapat melihatnya pada gambar di bawah ini.

👉🏻 Pelajari lebih lanjut mengenai Uang: Sejarah, Jenis, Peran & Manfaatnya!
Emas vs Bitcoin: Perbandingan nilai dan keuntungan
Jika kita melihat profitabilitas antara Emas vs Bitcoin, mana yang lebih baik?
Dolar adalah mata uang yang memiliki likuiditas yang tinggi (mudah untuk kita jual) sehingga menjadi cadangan mata uang dunia. Saat ini, 60% cadangan mata uang dunia adalah Dolar AS. Perhatikan gambar di bawah ini yang menunjukkan nilai serta kinerja emas dan Bitcoin terhadap Dolar.

Periode tahun 2015 hingga 2025 memungkinkan kita untuk melihat kinerja baik dari keduanya terhadap Dolar AS.
- Emas mengalami kenaikan sebesar 148,85%.
- Bitcoin memiliki kinerja yang lebih spektakuler dengan kenaikan lebih dari 40.000% dalam periode tersebut.
Secara sekilas, Bitcoin terlihat jauh lebih menguntungkan daripada emas. Namun, keuntungan yang signifikan tersebut terjadi pada tahun-tahun awal. Meskipun BTC memenuhi karakteristik hard money, sebenarnya mata uang kripto tersebut belum begitu solid dan mudah diterima oleh masyarakat.
👉🏻 Harga Bitcoin Tembus US$ 100.000, Ini Proyeksinya!
👉🏻 Meski paling populer, ada pilihan investasi lainnya pada mata uang kripto: Bitcoin (BTC) vs Ethereum (ETH), mana yang lebih baik?
Kenaikan Jangka Panjang Bitcoin vs Emas
Penyebab utama dari peningkatan nilai emas dan Bitcoin terhadap mata uang fiat dapat kita temukan dari grafik di awal artikel ini. Penurunan daya beli mata uang fiat mendorong revaluasi uang kertas. Kemudian, ada faktor lain yang mendorong Bitcoin dan emas sehingga nilainya melampaui Dolar.
BTC belum dapat kita katakan sebagai aset penyimpan nlai, namun mata uang kripto ini memiliki potensi. Ini karena setiap tahunnya BTC meningkatkan soliditasnya dan memperkuat potensinya sebagai aset penyimpan nilai. Melalui peningkatan nilai, Bitcoin mengalami akselerasi monitesasi, yaitu sebuah proses yang tidak dinikmati emas karena sudah poppuler dan memilik karakteristik yang terbukti.
Apakah Bitcoin Bisa Melampaui Emas?
Saat ini, bisa kita bilang bahwa kapitalisasi pasar Bitcoin masih jauh dari melampaui emas. Namun, hal tersebut dapat terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Ini karena adanya beberapa faktor yang mampu mendorong adopsi mata uang kripto tersebut.
Market Cap Emas vs Bitcoin
Total nilai emas di pasar adalah sekitar US$ 19 triliun, sementara Bitcoin memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$ 1,97 triliun, setara dengan 10% kapitalisasi pasar emas.
Berbeda dengan emas, Bitcoin masih sangat fluktuatif. Dengan fluktuasi harga yang lebih tajam, nilai Bitcoin sulit untuk kita prediksi. Ini berlaku bagi investor dengan pendekatan yang lebih konservatif dan cenderung menghindari risiko.
Namun, dengan adanya persetujuan ETF Bitcoin, stabilitas koin tersebut akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu.
Faktor lain yang mendukung BTC adalah pasokan yang terbatas, yaitu hanya 21 juta koin. Ini membuatnya menjadi aset deflasi. Dari peristiwa halving Bitcoin di tahun 2024, tingkat inflasinya turun menjadi 0,83%, di bawah emas.
Meskipun kita tidak dapat mengetahuinya dengan pasti, prakiraan produksi tahunan dari BTC meningkat antara 2%-3% setiap tahunnya. Sehingga, dapat kita katakan bahwa BTC masih memiliki jalan yang panjang untuk melalmpaui nilai toal emas.
Ini karena beberapa alasan seperti peningkatan adopsi institusional serta arakteristik unik yang membuatnya menjadi alternatif paling menjanjikan untuk beberapa dekade mendatang.
👉🏻 ETF BITO: ProShares Bitcoin Strategy Fund, Apa Itu?
Investasi Emas vs Bitcoin: Mana yang Lebih Baik?
Pertama, kami akan memberikan informasi terkait kelebihan dan kekurangan dari emas dan Bitcoin. Misalnya, emas memiliki masalah penyimpanan sedangkan Bitcoin memiliki risiko kehilangan nilai. Emas adalah logam yang berat untuk kita angkut, berbeda dengan Bitcoin yang tidak berwujud. Emas masih memiliki kedudukan sebagai penyimpan nilai pada semua institusi internasional, namun BTC masih sering dianggap aset keuangan lainnya.
Kedua jenis aset ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai alternatif investasi.
Emas
Mempelajari ide berinvestasi dalam emas adalah keputusan yang perlu Anda pertimbangkan karena pro dan kontra berikut:
✅Kelebihan Emas | ❌Kekurangan Emas |
Sejarahnya: telah terlihat menghargai selama beberapa dekade terhadap uang fiat atau uang lunak, seperti yang dapat kita lihat dalam grafik ini. | Portabilitas: Ini telah membuat emas cenderung terpusat, yang juga merugikan ketahanannya terhadap sensor. Begitu semua emas berada di dalam ruang penyimpanan, lebih mudah untuk mengendalikannya. |
Emas langka, dapat dipertukarkan, dan sulit disensor | |
Dapat diverifikasi. | |
Memiliki dukungan institusional: cadangan emas bank sentral berada pada tingkat tertinggi dalam sejarah. | |
Mudah dikelola oleh orang yang mengalami obsolesensi teknologi |
Bagaimanapun juga, semua atribut ini membuatnya sangat menarik daripada uang lunak, meskipun tidak meningkatkan apa yang bitcoin tawarkan di bidang ini.
Bitcoin
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari berinvestasi dalam Bitcoin:
✅Kelebihan Bitcoin | ❌Kekurangan Bitcoin |
Semua yang diungkapkan oleh emas -kecuali dukungan institusional | Kelemahan utamanya adalah usianya yang muda: ini adalah aset yang memulai hidupnya pada tahun 2009 dan oleh karena itu belum diuji terhadap segala sesuatu seperti halnya emas. |
Ketidak berwujudannya memberinya keuntungan yang tak terbayangkan dibandingkan emas, seperti misalnya bahwa itu dapat diverifikasi oleh siapa saja | Di sisi lain, karakter pseudonim dan transparansi blockchain tempat ia berada membuatnya tidak sepenuhnya dapat dipertukarkan seperti halnya emas. |
Mudah disimpan dan secara pribadi | Sulit dikelola oleh orang yang tidak berpengalaman dalam pengembangan teknologi, karena tidak memiliki karakter fisik. |
Dapat dibagi menjadi sebanyak mungkin fraksi yang diperlukan, | Hampir tidak memiliki dukungan institusional. |
Sangat langka dan dapat diprogram. | |
Selain itu, keuntungan ini membuatnya lebih tahan terhadap sensor karena meskipun dapat dipusatkan, itu tidak harus diarahkan ke sana, seperti halnya emas. |
Dengan melihat kelebihan dan kekurangan dari keduanya, terlihat bahwa semuanya tergantung pada portolio yang ingin Anda buat.
Kita dapat melihat bahwa Bitcoin merupakan aset yang lebih berisiko daripaa emas. Meskipun menjadi aset yang berpotensi sebagai penyimpan nilai, kami tidak menyarankan Anda untuk berinvestasi seluruhnya pada koin kripto ini. Sebaliknya, jika Anda mencari aset dengan pertumbuhan dan potensi kenaikan yang menarik, pilih BTC
👉🏻 Model Markowitz: Konsep dan Implementasinya dalam Teori Portofolio dan Batas Efisiensi
Berinvestasi Bitcoin vs Emas: Mana yang lebih mudah?
Saat ini berinvestasi pada kedua aset tersebut sama mudahnya. Bahkan, lebih mudah berinvestasi BTC daripada emas. Ini karena emas harganya lebih mahal untuk kita miliki.
Sebaliknya BTC dapat kita akses dari mana saja melalui aplikasi beli kripto dan kita dapat membelinya mulai dari Rp 100 ribu saja.
Di bawah ini kami akan memberikan informasi terkait beberapa exchange kripto terbaik untuk membeli BTC dalam waktu singkat. Berikut daftarnya:
PINTU

Pintu adalah exchange Indonesia yang menawarkan layanan pembelian, penjualan, dan penyimpanan cryptocurrency. Ini menonjol karena penawarannya yang luas dengan lebih dari 100 aset kripto. Selain itu, Pintu terdaftar di Bappebti dan OJK, yang memperkuat keamanan dan kepatuhan peraturannya.
- 🏆 Regulasi: Bappebti dan OJK
- 🪙Jumlah cryptocurrency: +100
- 💲 Komisi: berdasarkan tingkatan sesuai dengan operasional bulanan
- Biaya jual beli gratis
- Biaya penarikan Rp 4.500 per transaksi
👉🏻 PINTU vs Pluang, Mana Aplikasi Trading Crypto Terbaik?
Tokocrypto

Tokocrypto adalah exchange Indonesia yang bermitra dengan Binance. Exchange ini memungkinkan pembelian, penjualan, dan pertukaran lebih dari 300 cryptocurrency dengan komisi yang relatif rendah. Dengan antarmuka yang mudah kita gunakan, Tokocrypto telah memposisikan diri sebagai exchange dengan jumlah pengguna lebih dari 4 juta. Selain itu, mereka terdaftar di Bappebti dan OJK memberikan kepercayaan lebih kepada pengguna.
- 🏆 Regulasi: Bappebti dan OJK
- 🪙 Jumlah cryptocurrency: +300
- 💲 Komisi: Maksimal 0,31%
👉🏻 Pelajari lebih lanjut: Tokocrypto vs PINTU, Mana Aplikasi Kripto Terbaik?
Upbit

Upbit adalah exchange Korea Selatan untuk jual beli cryptocurrency, yang menonjol terutama karena dukungan dari perusahaan induknya yaitu Donamu. Saat ini exchange asal Korea ini pun berani memberikan keuntungan besar dengan progra referral hingga 100%.
- 🏆 Regulasi: Bappebti
- 🪙 Jumlah cryptocurrency: +190
- 💲 Komisi: Antara 0,46% dan 0,51%
👉 Dan untuk informasi lebih lanjut: Investasi Kripto: Halal atau Haram?
Singkatnya, dalam perbandingan Bitcoin vs emas ini, kami ingin menekankan pentingnya kedua aset tersebut, kesamaan besar mereka yang membuatnya menarik sebagai proposal nilai, tetapi juga perbedaan dan potensinya.
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQS) Emas vs Bitcoin
Setiap tahun yang telah dilalui bitcoin terus ada dan berfungsi seperti yang diharapkan, semakin besar kemungkinan itu akan menjadi aset cadangan nilai. Oleh karena itu, setiap tahun yang berlalu semakin besar kemungkinan bitcoin akan melampaui emas sebagai aset pilihan untuk menyimpan nilai karena karakteristiknya yang superior.
Per 4 Februari 2025 (Bitcoin US$ 99.769 dan emas $2.838), satu ons emas setara dengan 0,2848 Bitcoin. Gambar di bawah merupakan rasio Bitcoin terhadap Emas.
Bitcoin tidak seperti emas karena merupakan barang tidak berwujud. Emas secara alami menawarkan karakteristik yang dicari dalam uang yang baik, Bitcoin dirancang untuk menawarkannya secara artifisial.
Tidak, seperti halnya emas, bitcoin dianggap sebagai aset nyata dalam arti bahwa itu tidak didukung oleh apa pun.