Mana Investasi yang Lebih Untung, Emas vs SBN?

Di tengah ketidakpastian perekonomian global ini, Emas vs SBN menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik untuk kita pertimbangkan. Namun, manakah yang lebih baik?

Perbedaan berinvesasi emas vs SBN

Dalam artikel ini, kami akan membahas investasi emas vs SBN? Kemudian, kami juga akan menyajikan data pertumbuhan kedua instrumen investasi tersebut beserta kelebihan dan kekurangannya. Yuk, simak untuk tahu lebih jelas!

👉 Portofolio Investasi: Cara Mengelola, Jenis, dan Contohnya

Investasi SBN vs Emas

Pada bagian ini, kita akan melihat penjelasan dari kedua instrumen investasi tersebut dan alasan menarik untuk berinvestasi di dalamnya. Berikut penjelasannya:

Apa itu SBN (Surat Berharga Negara)?

SBN adalah surat utang terbitan pemerintah sehingga bisa juga kita sebut dengan Obligasi Pemerintah. Obligasi adalah surat utang atau perjanjian pembayaran dari suatu pijaman yang investor berikan kepada perusahaan atau pemerinah dengan jangkat waktu tertentu. Tentunya, pembelian obligasi ini tercatat dalam suatu dokumen.

Jika kita melihat secara lebih detail, ada banyak jenis SBN yang dapat kita jadikan instrumen investasi. Misalnya, Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dari kedua jenis SBN tersebut masih terbagi lagi ke dalam beberapa jenis. Sehingga, investasi SBN memberikan fleksibilitas bagi Anda untuk berinvesasi.

Melalui Surat Berharga Negara ini, pemerintah mengumpulkan dana dan sumber daya ekonomi. Kemudian, mereka menggunakan pendanaan tersebut untuk memenuhi kewajiban negara, misalnya membiayai program dan kebijakan pemerintah.

Tentunya, para investor akan mendapat imbal hasil berupa pembayaran bunga secara periodik dan pengembalian dana pada saat jatuh tempo.

Apabila kita bandingkan dengan obligasi perusahaan, SBN memang lebih aman dan terpercaya meskipun dengan bunga yang rendah. Ini karena instrumen investasi tersebut dijamin oleh pemerintah dan hanya akan membawa risiko ketika pemerintah mengalami gagal bayar.

👉 Jika Anda tertarik berinvestasi dalam SBN, ini Cara Beli Obligasi Pemerintah: ORI, SBR,ST & Obligasi FR!

Apa itu Emas?

Emas adalah logam mulia dengan simbol Au (Aurum) yang memiliki nilai tinggi sejak zaman dulu. Logam ini memiliki nilai yang tinggi karena sifat fisiknya, seperi lentur, ulet, tahan terhadap korosi, dan salah satu sifat utamanya, yaitu langka.

Emas sejak dulu memiliki peran penting dalam perekonomian global. Misalnya, pernah menjadi lambang kekuasaan dan kekayaan pada masanya. Kemudian, emas juga menjadi logam yang dapat kita aplikasikan ke berbagai produk, misalnya perhiasan, elektronik, dan kesehatan.

Emas juga pernah menjadi standar bagi banyak sistem moneter sehingga menjadi safe haven untuk investasi jangka panjang. Sifat unik emas membuatnya menjadi logam dengan nilai yang tinggi, terutama karena kelangkaannya. Menurut penelitian, hanya terdapat 190.000 ton emas yang ada di permukaan Bumi ini.

Kelangkaan emas juga akibat tingkat kesulitan untuk ditambang dan diproses. Sehingga, harganya cenderung naik seiring berjalannya waktu, membuatnya menjadi salah satu instrumen investasi yang aman dan menguntungkan. Oleh karena itu, ketika krisis keuangan terjadi, para investor cenderung melakukan investasi emas yang memiliki kestabilan nilai yang sudah terbukti.

👉 Standar Emas: Pengertian dan Alasan Mulai Ditinggalkan

Karakteristik Emas vs SBN

Selanjutnya, kita akan membahas karakteristik SBN vs emas dalam beberapa kategori. Berikut tabel perbedaannya:

FaktorEmasSBN
KetersediaanEmas tersedia dalam bentuk fisik dan dapat kita beli di toko emas, bank, atau platform investasi. Namun, keterediannya tergantung pada produksi tambang dan permintaan pasar.SBN bersifat terbatas karena kita hanya bisa membeli ketika masa penawaran dibuka.
Kemudahan MembawaKarena berbentuk fisik, emas bisa kita bawa ke mana saja. Namun, dalam jumlah besar kurang praktis dan berisiko hilang. Kecuali Anda memiliki emas dalam bentuk produk keuangan seperti ETF emas.SBN berbentuk digital sehingga tidak perlu kita bawa secara fisik. Namun, kita dapat mengaksesnya melalui platform investasi.
Fungsi dalam Menyimpan NilaiEmas terkenal sebagai aset safe haven yang nilainya cenderung stabil dalam jangka panjang. Kemudian, nilai emas tidak terdampak langsung oleh inflasi. SBN juga dapat menjadi sarana penyimpan nilai karena memberikan imbal hasil tetap. Namun, nilainya bergantung pada suku bunga dan konsisi ekonomi.
PenerimaanPenerimaannya secara global sehingga dapat kita perjualbelikan di berbagai negara.SBN hanya berlaku di Indonesia dan dapat kita perjualbelikan di pasar sekunder dalam negeri.
Keamanan dan PenyimpananMembutuhkan tempat penyimpanan yang aman, misalnya brankas atau layanan penyimpanan di bank. Ini karena jika tidak menyimpan dengan hati-hati berisiko hilang.Tidak memerlukan tempat penyimpanan karena tersimpan dalam sistem elektronik. Kemudian, SBN juga terjamin oleh negara sehingga bebas dari risiko gagal bayar.
KetahananTidak rusak maupun terdepresiasi nilainya, namun harga emas berfluktuasi sesuai dengan kondisi pasar.Tidak memiliki bentuk fisik sehingga tidak akan mengalami kerusakan. Namun, nilainya dapat turun ketika kita menjualnya sebelum jatuh tempo saat suku bunga naik.

Jadi, emas lebih unggul dalam hal penerimaan global dan ketahanan fisik. Kemudian, SBN lebih aman dalam penyimpanan dan menawarkan imbal hasil tetap yang terjamin oleh negara.

👉 Emas vs Bitcoin: Mana Penyimpan Nilai Terbaik? Temukan jawabannya dalam artikel tersebut!

Peluang Cuan SBN vs Emas

Tentunya, dalam investasi emas vs SBN kita berharap mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, pada bagian ini kami akan membahas kinerja kedua instrumen investasi tersebut dan memandingkannya. Sehingga, Anda dapat menenetukan sendiri mana yang lebih sesuai untuk Anda.

Pertama, mari kita lihat kinerja imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun. Dari gambar di bawah, ktia dapat melihat bahwa imbal hasil SBN dalam 10 tahun mengalami fluktuasi dengan imbal hasil tertinggi di 8,72%. Namun, saat ini kita melihat bahwa nilainya telah menurun 0,15% selama 10 tahun sehingga imbal hasilnya berada di 6,843%.

Kinjera imbal hasil SBN dalam 10 tahun
Sumber: Investing.com

Kemudian, mari kita melihat kinerja harga emas dalam 10 tahun terakhir. Berikut grafi yang dapat Anda perhatikan:

SBN vs Emas: Kinerja harga emas dalam 10 tahun terakhir
Sumber: Trading Economics

Selanjutnya, apabila kita melihat kinerja harga emas dalam 10 tahun terakhir, hasilnya sangat luar biasa. Logam mulia ini mencatatkan kenaikan lebih dari 120%. Namun, investasi emas juga bukan berarti harganya akan selalu naik.

Misalnya, pada periode 2020 hingga 2022, nilai emas cenderung mengalami stagnasi, bahkan beberapa kali mengalami penurunan. Namun, periode 2023 hingga 2025 nilai emas terus mengalami tren naik. Bahkan saat ini (24 Februari 2025), emas mencatatkan all-time high dengan harga US$ 2.949 per troy ounce.

Sehingga, dari sini kita bisa melihat potensi dalam menghasilkan keuntungan untuk jangka waktu yang lebih panjang, emas jawabannya. Namun, jika Anda ingin berinvestasi dalam jangka yang lebih pendek dan dengan imbal hasil yang stabil, SBN dapat menjadi alternatif untuk menghasilkan “cuan”.

👉 Apakah Efisiensi Anggaran Prabowo 2025 akan Memengaruhi SBN?

Keuntungan dan Risiko Investasi Emas

Berikut kami berikan daftar keuntungan dan risiko saat Anda berinvestasi emas:

KeuntunganRisiko
Emas dapat mempertahankan nilainya dalam jangka panjang karena terkenal sebagai aset safe haven❌ Harga emas sangat berfluktuasi karena dapat mengalami penurunan dalam jangak pendek
Mudah untuk diperjualbelikan di pasar global kapan saja❌ Ketika menjual emas dalam jangka pendek, harganya bisa lebih rendah karena adanya selisih di toko emas atau biaya pencairan di platform investasi.
✅ Emas dapat kita simpan dalam berbagai bentuk, misalnya emas fisik atau digital, sesuai dengan kebutuhan investor❌Berisiko hilang sehingga membutuhkan tempat penyimpanan yang aman.
✅Dalam jangka panjang, harga emas cenderung naik sehingga menjadi aset lindung nilai ketika ketidakpastian ekonomi meningkat.❌ Tidak memberikan imbal hasil pasif
Pajak atas emas relatif kecil daripada instrumen investasi lainnya.

Keuntungan dan Risiko Investasi SBN

Selanjutnya, mari kita melihat daftar keuntungan dan risiko ketika berinvestasi Surat Berharga Negara. Berikut daftarnya:

KeuntunganRisiko
✅SBN adalah instrumen investasi yang dijamin pemerinah sehingga memiliki risiko gagal bayar yang sangat rendah❌Tidak semua SBN dapat kita jual sebelum jatuh tempo
✅ Imbal hasil yang tetap karena beberapa jenis SBN memiliki pembayaran suku bunga tetap secara berkala❌ Jika inflasi lebih tinggi dari kupon SBN, daya beli hasil investasi bisa berkurang
✅Anda dapat membelinya secara online melalui platform investasi❌ Sangat terdampak oleh kebijakan ekonomi atau perpajakan pemerintah sehingga dapat mempengaruhi keuntungan investasi SBN
✅ Anda dapat memperdagangkan beberapa SBN di pasar sekunder sehingga likuiditasnya terjamin
Ikut serta dalam pembangunan negara, misalnya di sektor infrastruktur maupun pendidikan

Emas vs SBN: Mana instrumen yang menguntungkan untuk jangka panjang?

Dalam satu dekade terakhir, kinerja SBN Indonesia menjadi yang tertinggi daripada negara-negara ASEAN lainnya, yaitu berkisar antara 6,8%-7,7%. Kemudian, harga emas menunjukkan tren kenaikan yang signifikan terutama saat ekonomi global mengalami ketidakpastian. Ini karena emas terkenal sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, sehingga permintaannya meningkat saat kondisi ekonomi tidak menentu.

Yang menarik adalah SBN dan emas bergerak beralawanan dalam situasi resesi. Seringkali investor beralih ke aset yang menurut mereka lebih aman seperti emas. Sehingga, hal tersebut menyebabkan harga dan permintaan emas naik.

Sebaliknya, SBN cenderung mengalami penurunan harga karena peningkatan persepsi risiko kredit pemerintah atau perubahan kebijakan moneter.

Kemudian, emas cenderung menguat ketika ada penurunan suku bunga karena biaya peluang untuk memegang emas yang tidak menghasilkan bunga akan lebih rendah. Sebaliknya, SBN dengan kupon tetap menjadi tidak menarik jika suku bunga naik. Ini karena investor dapat mencari instrumen yang memiliki imbal hasil lebih tinggi.

Keterikatan SBN dengan suku bunga sangat erat. Saat suku bunga acuan naik, yield SBN cenderung meningkat sehingga terjadi penurunan harga SBN yang sudah ada.

Kesimpulannya, baik emas maupun SBN memiliki karakteristik dan respons yang berbeda terhadap kebijakan moneter dan perubahan ekonomi. Emas masih dianggap aset yang jauh lebih aman daripada SBN ketika sedang terjadi gejolak perekonomian secara global. Namun, peningkatan harga emas yang terjadi terus-menerus bisa menandakan bahwa kita semakin dekat dengan resesi.

Di sisi lain, SBN menawarkan imbal hasil yang tetap dalam jangka waktu pendek maupun menengah. Tentu saja ini juga perlu dipertimbangkan oleh para investor.

Pemahaman terhadap dinimanika ini penting bagi investor dalam menyusun strategi portofolio yang sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko masing-masing.

👉 Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga BI Rate 5,75%

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Berapa lama waktu yang kita butuhkan agar cuan dalam berinvestasi emas?

Seperti yang kita ketahui berinvestasi emas berarti Anda membutuhkan jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu, dalam berinvestasi emas Anda membutuhkan waktu 5 hingga 10 tahun agar dapat memaksimalkan keuntungan. Namun, sebaiknya Anda tetap mendiversifikasi portofolio investasi guna meminalkan risiko.

Apakah SBN bisa gagal bayar?

Surat Berharga Negara umumnya memiliki risiko gagal bayar yang sangat kecil karena dijamin oleh negara. Namun, ada beberapa risiko yang perlu Anda perhatikan. Pertama, risiko pasar, yaitu kerugian modal jika menjual SBN di pasar sekunder sebelum jatuh tempo dengan harga yang lebih rendah. Kedua, risiko likuiditas, yaitu investor tidak mampu untuk menjual atau mencairkan SBN secara cepat dengan harga yang wajar.

Artikel Terkait