Dividen
Berburu portofolio dividen adalah strategi mendapatkan passive income dari aset investasi yang membagikan dividen secara rutin.
Berinvestasi dalam dividen memiliki daya tarik khusus dan merupakan salah satu strategi yang paling populer di pasar saham, terutama saat pasar mengalami volatilitas. Mulai dari ETF, reksa dana, hingga saham, manakah yang tepat untuk mengisi dividen portofolio Anda?
Dividen adalah cara perusahaan membagikan keuntungan yang mereka peroleh kepada para pemegang sahamnya. Ketika sebuah perusahaan mendapatkan keuntungan, perusahaan dapat menggunakan modal tersebut untuk mereka investasikan kembali dalam bisnisnya atau membaginya kepada para pemegang sahamnya.
Pembagian dividen sesuai dengan jumlah saham yang para pemegang miliki atau lebih banyak saham jika melalui script dividend.
Portofolio dividen atau dividen portofolio adalah strategi membangun portofolio investasi Anda dengan aset yang membagikan dividen kepada para pemegang aset tersebut. Dividen portofolio ini bisa berasal dari saham, ETF mau pun reksa dana.
Perusahaan yang konsisten membagikan dividen berulang ini menjadi daya tarik utama dari membangun dividen portofolio karena kemampuannya untuk menciptakan pendapatan pasif.
Secara teori, setelah membangun dividen portofolio dengan memilih perusahaan tempat berinvestasi, cukup dengan memantau portofolio. Kemudian menunggu mereka membagikan dividen tersebut, yang akan Anda terima tanpa perlu berinvestasi lebih lanjut.
Namun, ini hanya teori karena agar strategi portofolio dividen ini berhasil dan menghasilkan pendapatan, Anda juga perlu menginvestasikan kembali dividen untuk menciptakan efek bola salju berkat bunga majemuk.
👉🏻 Kalkulator Bunga Majemuk: Penjelasan, Rumus, dan Strategi
Saat akan berburu dividen dengan membangun dividen portofolio, ada strategi yang perlu Anda lakukan.
Pertama, perlu memilih perusahaan yang tepat untuk investasi membangun dividen portofolio adalah menggunakan rasio seperti pay-out. Perhatikan apakah mereka pemimpin di sektornya atau berapa lama mereka telah konsisten meningkatkan dividen yang mereka bagi.
Untuk memudahkan para investor, terdapat daftar perusahaan berkualitas yang membagikan dividen dan telah melakukannya selama beberapa dekade.
Kedua, ikuti komunitas besar investor dividen yang berbagi analisis dan portofolio investasi mereka.
Meski begitu, wajar jika investor pemula bertanya-tanya apakah tidak ada cara yang lebih mudah untuk berinvestasi melalui dividen. Faktanya, berinvestasi langsung dalam saham hanyalah salah satu opsi untuk menerapkan strategi ini.
Melalui artikel ini, Anda akan mendapatkan insight tentang menyusun portofolio dividen adalah dengan instrumen keuangan, seperti ETF, reksa dana, atau saham.
Ini adalah cara tradisional untuk investasi atau berburu dividen. Portofolio dividen ini menggunakan strategi dengan membeli saham secara langsung di pasar saham. Strategi ini bisa menjadi yang paling ekonomis.
Kelebihan membangun dividen portofolio saham adalah:
Di sisi lain, portofolio yang terdiri atas saham juga memiliki kekurangan, seperti:
Apa itu ETF? Jika Anda tidak terbiasa dengan istilah tersebut, ETF adalah reksadana yang berfungsi seperti perusahaan. Oleh karena itu, mereka dikenal sebagai reksa dana yang diperdagangkan di bursa.
Dengan berinvestasi dalam ETF, Anda membeli sekeranjang perusahaan dengan strategi portofolio dividen yang solid. Saham-saham ini biasanya akan diwakili oleh indeks. Salah satu contoh indeks adalah S&P 500 Dividend Aristocrats yang mengumpulkan perusahaan-perusahaan dalam indeks AS yang telah membagikan dividen yang meningkat selama lebih dari 25 tahun.
Selain itu, ada ETF yang mengumpulkan dividen (menyimpannya dan tidak membagikannya) dan ada juga yang mendistribusikan dividen tersebut kepada pemegang saham. Jika Anda ingin memiliki kebebasan untuk menerima uang dari dividen dan memutuskan sendiri bagaimana menggunakannya, Anda sebaiknya memilih opsi kedua: ETF distribusi.
Kelebihan membangun portofolio melalui ETF meliputi:
Di sisi lain, portofolio ETF juga memiliki kekurangan, seperti:
Kami menjelaskan lebih detail perbedaan antara ETF dan reksa dana indeks dalam artikel ini: Reksa Dana Indeks vs ETF: Mana Yang Lebih Baik untuk Investor Pasif?
Reksa dana adalah portofolio saham yang dikelola oleh profesional. Sebuah produk reksa dana mengumpulkan uang dari banyak investor kecil untuk diinvestasikan dalam perusahaan dan aset.
Dalam kasus reksa dana yang mengkhususkan diri dalam dividen, yang mereka lakukan adalah mencari saham yang membagikan dividen. Sesederhana itu.
Kelebihan reksa dana untuk membangun dividen portofolio adalah:
Sementara itu, kekurangan dari reksa dana adalah biaya dan komisi akan lebih tinggi dibandingkan saham dan ETF.
Seperti yang Anda lihat, setiap alternatif memiliki kelebihan dan kekurangannya. Beruntung, Anda dapat mengombinasikan semuanya dan memanfaatkan kekuatannya sebagai pelengkap. Artinya, Anda dapat memiliki reksa dana atau ETF dividen sebagai bagian utama dari portofolio dan kemudian memilih saham yang tidak termasuk di dalamnya.
Dengan cara ini, Anda bisa menambahkan bagian portofolio yang Anda kelola sendiri. Sementara itu bagian lainnya pengelolanya Anda serahkan kepada para ahli untuk saham-saham utama.
Untuk menemukan ETF terbaik, kami telah menyusun daftar ETF dengan dividen terbaik.
Anda sudah mengetahui tentang bagaimana mengatur portofolio dengan instrumen keuangan yang membagikan dividen. Namun, Anda juga bisa mempelajari lebih banyak hal tentang artikel keuangan lainnya melalui artikel-artikel di bawah ini.