Apa itu Price Earning Ratio & Cara Hitung PER!

Banyak investor sering mengatakan untuk mencari Price Earning Ratio yang baik. Lalu apa itu PER saham yang bagus dan bagaimana cara hitung PER?

Singkatnya price earning ratio adalah rasio antara harga saham dengan laba bersih yang perusahaan hasilkan. PER adalah untuk melihat harga saham terlalu mahal atau murah jika melihat kinerja perusahaannya.

Price Earning Ratio yang kita kenal sebagai PER, merupakan salah satu metrik keuangan yang terdengar rumit dari pada yang sebenarnya. Mari kita pecahkan dan pahami apa itu, bagaimana cara menggunakannya, dan mengapa menjadi penting?

Price Earning Ratio
lSumber foto: Pinterest/sya

Apa itu Price Earning Ratio (PER)?

PER adalah rasio untuk membandingkan harga saham saat ini dari sebuah perusahaan dengan laba per sahamnya (EPS). Sederhananya, rasio ini memberikan Anda informasi seberapa banyak Anda bersedia bayar untuk setiap rupiah keuntungan dari perusahaan. Price earning ratio adalah cara cepat untuk melihat apakah saham mahal atau murah berkaitan dengan keuntungannya.

Fungsi menghitung PER saham yang bagus

Price Earning Ratio sangat berguna karena membantu Anda melihat apakah nilai sebuah saham terlalu tinggi, terlalu rendah atau nilainya sudah sesuai di pasar saham. Penilaian ini berdasarkan P/E historisnya, atau berdasarkan rasio yang sama lalu kita bandingkan dengan rata-rata sektor. Perbandingan tersebut biasanya investor lakukan.

Sehingga secara umum dapat kita simpulkan price earning ratio yang baik sebagai berikut:

  • Rasio P/E tinggi berarti bahwa investor memiliki harapan pertumbuhan yang besar.
  • Sebaliknya, rasio P/E rendah dapat menunjukkan pesimisme dari para investor.

Namun, keduanya bukan aturan tetap sehingga Anda perlu melihat konteksnya terlebih dahulu. Kita akan membahasnya lebih lanjut nanti.

👉 LIhat juga saham Indonesia terbaik: Saham Terbaik di Indonesia, Layak Dibeli!

Rumus PER

Untuk cara hitung PER, kita dapat menggunakan rumus price to earning ratio sederhana berikut:

Rumus Price Earning Ratio
Rumus price earning ratio

Dimana:

  • Harga Saham: Merupakan harga saham saat ini pada pasar.
  • EPS (Laba per Saham): Membagi laba bersih dengan jumlah total saham yang beredar, seperti yang kita lihat di artikel ini.

👉 Ingin tahu cara menilai perusahaan dengan lebih mendalam? | Simak artikel berikut: Cara Menilai Perusahaan Berdasarkan Analisis Fundamental

Contoh cara hitung PER dari sebuah Saham

Kita akan melihat dengan cara menghitung PER saham dari sebuah perusahaan melalui contoh sederhana dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dengan bantuan platform data sederhana dari Investing.

Langkah 1: Identifikasi Harga Per Saham

Ini merupakan langkah yang paling sederhana, kita hanya perlu memeriksa berapa harga perusahaan hari ini. Anda hanya perlu melihat harganya, tidak lebih. Misalnya, pada 4 Agustus 2024, harga ADHI berkisar pada Rp 242,00 per lembar saham.

rasio p/e yang bagus
Sumber data: https://id.investing.com/equities/adhi-karya-tbk

👉 Panduan Membeli Saham di Bursa: Langkah Mudah untuk Pemula

Langkah 2: Identifikasi Laba Per Saham

Kita dapat menemukannya dari penghitungannya pada akhir laporan laba rugi ataupun bersumber dari Investing seperti yang ada pada gambar.

EPS pendapatan per saham
Sumber data: https://id.investing.com/equities/adhi-karya-tbk

Jika Anda ingin melakukan pekerjaan yang lebih teliti, ingatlah bahwa Anda dapat menghitung Laba per Saham dengan membagi Laba Bersih dengan total saham yang beredar.

Bagaimanapun, kita melihat bahwa ADHI memiliki Rp. 25,6 EPS per 4 Agustus 2024.

Langkah 3: Cara Menghitung PER Saham ADHI

Sekarang kita hanya perlu memasukkan data ke dalam rumus untuk mengetahui kelipatan laba pada perdagangan ADHI.

Perhitungan rasio harga saham dan EPS

Kita dapat melihat bagaimana peradangan ADHI pada 9,45 kali labanya pada tahun ini. Dengan kata lain, pasar bersedia membayar 9,45 kali laba dari ADHI pada tahun 2024. Sehingga, seorang investor akan berasumsi bahwa butuh waktu 9,45 tahun untuk mendapatkan kembali apa yang mereka bayarkan untuk PT Adhi Karya (Persero) Tbk jika laba bersih perusahaan pada tahun 2024 tetap stabil.

👉 Omong-omong, untuk mendalami lebih jauh, saya sarankan Anda untuk membaca artikel berikut: Menilai Perusahaan dari Rasio Penilaian (Valuation Ratio)

Price Earning Ratio yang baik

Secara sangat sederhana, kita bisa mengatakan bahwa PER saham yang bagus dapat kita interpretasikan dalam tolak ukur berikut:

  1. Rasio P/E rendah (< 15): Menunjukkan bahwa saham tersebut undervalued jika kita bandingkan dengan laba saat ini. Sehingga ini PE ratio yang baik karena menunjukkan kemungkinan peluang pembelian. Namun, Anda harus berhati-hati karena ini juga bisa juga perusahaan menghadapi kesulitan, dengan ekspektasi pertumbuhan yang rendah atau menurun.
  2. Rasio P/E moderat (15 – 25): Dapat kita anggap sedang sehat, menunjukkan bahwa penilaian pada perusahaan secara adil (fair price) dalam kaitannya dengan labanya. Sehingga menunjukkan PE ratio yang baik karena menunjukkan keseimbangan antara pertumbuhan dan risiko.
  3. Rasio P/E tinggi (> 25): Mencerminkan ekspektasi pertumbuhan tinggi di masa depan. Sehingga, investor bersedia membayar lebih hari ini dengan mengantisipasi keuntungan yang lebih besar di masa depan. Namun, hal ini juga bisa menjadi sinyal bahwa penilaian saham terlalu tinggi, menghadirkan risiko koreksi jika ekspektasi pertumbuhan tidak terwujud.

Cara membaca PER saham yang bagus

Berikut merupakan beberapa catatan penting tentang interpretasi rasio P/E:

Pasar mendiskon keuntungan masa depan

Aspek yang paling penting adalah bahwa pasar mendiskon keuntungan masa depan dan bukan keuntungan masa lalu.

Artinya, meskipun perdagangan saham sebuah perusahaan pada kelipatan 9,45 kali keuntungan saat ini, mungkin analis dan investor memperkirakan bahwa keuntungan per saham akan meningkat di masa depan. Sehingga akan menghasilkan kelipatan penilaian yang lebih rendah untuk keuntungan yang telah mereka proyeksikan.

Sebaliknya, jika pasar memproyeksikan penurunan keuntungan per saham, kenyataannya adalah membayar kelipatan yang lebih tinggi atas keuntungan masa depan.

Perbandingan dengan Sektor

Sangat penting membandingkan P/E perusahaan dengan rata-rata sektornya. P/E 10 mungkin rendah di sektor teknologi, tetapi tinggi di sektor barang konsumsi. Selalu bandingkan perusahaan yang bergerak di sektor yang sama.

Hal tersebut adalah salah satu perbandingan yang paling penting, karena menempatkan dalam perbandingan apakah rasio menunjukkan sesuatu yang mahal atau murah, jika kita bandingkan dengan perusahaan di sektor lainnya.

👉 Pelajari beragam istilah rasio keuangan lainnya di artikel berikut: Analisis keuangan: Cara Menghitung, dan Jenis-Jenisnya

Keterbatasan Price Earning Ratio dalam Analisis Saham

Meskipun Rasio P/E atau PER adalah alat yang sangat bermanfaat, ia memiliki batasan. Berikut merupakan batasan dari rasio ini:

  • Siklus Keuntungan: Perusahaan dengan keuntungan siklus dapat memiliki P/E yang menyesatkan.
  • Variabilitas EPS: Faktor non-operasional dapat mempengaruhi EPS
  • Utang: P/E tidak mempertimbangkan tingkat utang perusahaan, padahal hal tersebut sangat penting.

Rasio harga-keuntungan (P/E) adalah kunci untuk mengevaluasi nilai saham dan membuat keputusan investasi yang terinformasi. Saat menganalisis P/E, bandingkan dengan rata-rata sektor dan pertimbangkan prospek pertumbuhan perusahaan. Meskipun tidak sempurna, P/E memberikan Anda pandangan cepat tentang bagaimana pasar menilai perusahaan dalam kaitannya dengan keuntungannya.

👉 Simak lebih lanjut tentang Ernings per Share: Pahami Earnings per Share (EPS)

PE Ratio yang baik: P/E Tinggi atau Rendah?

Berikut arti dari saham yang memiliki PER tinggi atau rendah.

  • P/E Tinggi: Bisa berarti bahwa investor mengharapkan pertumbuhan besar di masa depan. Ini juga bisa menunjukkan bahwa saham tersebut dinilai terlalu tinggi jika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi.
  • P/E Rendah: Bisa menunjukkan bahwa penilaian perusahaan tersebut terlalu rendah atau bahwa investor memiliki ekspektasi pertumbuhan yang rendah. Ini bisa menjadi peluang jika perusahaan memiliki fundamental yang kuat.

Jadi, semuanya akan tergantung pada pendekatan investor.

Price to Earning Ratio
Sumber foto: Pinterest/Investire.biz

Kali ini, growth investor akan mencari rasio P/E yang tinggi, yang secara historis meningkat, atau mungkin lebih tinggi dari rata-rata sektor (bahkan menjadi perusahaan dengan rasio P/E tertinggi). Sehingga, hal tersebut akan menunjukkan bahwa saham tersebut mungkin akan meledak, karena ekspektasi yang tinggi terhadapnya.

Sebaliknya, investor value sebagai pencari nilai, akan meneliti perusahaan dengan fundamental yang baik, tetapi rasio P/E yang relatif rendah atau stabil, yang bagi mereka ini adalah tanda bahwa pasar, baik telah mengabaikan perusahaan ini, atau hanya menilainya terlalu rendah.

👉 Baca lebih lanjut artikel yang membahas tentang analisis fundamental saham: Panduan Lengkap Analisis Fundamental untuk Investor Pemula

Rasio Keuangan Lainnya

  • Belanja Modal (Capex): Belanja modal mengacu pada pengeluaran dana oleh perusahaan untuk memperoleh, memelihara, atau meningkatkan aset berwujud yang dapat menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan. Ini termasuk investasi dalam peralatan, mesin, infrastruktur, dan aset jangka panjang lainnya yang penting untuk operasi dan pertumbuhan perusahaan. Belanja modal dicatat sebagai pengeluaran investasi dalam laporan keuangan dan sangat penting untuk pertumbuhan dan daya saing jangka panjang perusahaan.
  • Modal yang diinvestasikan: Ini adalah alokasi jumlah total uang perusahaan untuk aset berwujud dan tidak berwujud, seperti peralatan, properti, teknologi, dan sumber daya lain yang berguna untuk menjalankan operasi bisnisnya.
  • ROE (Return on Equity): Ini adalah ukuran profitabilitas keuangan yang membandingkan laba bersih perusahaan dengan ekuitas pemegang saham. Penghitungannya dengan membagi laba bersih dengan ekuitas dan hasilnya dalam bentuk persentase. ROE menunjukkan berapa banyak hasil keuntungan, sehubungan dengan investasi pemegang saham di perusahaan.

Singkatnya, rasio harga-pendapatan (P/E) atau PER, menunjukkan kepada kita pada kelipatan berapa keuntungan perusahaan dibayar, untuk mengetahui apakah kita membayar terlalu banyak, karena ada ekspektasi yang sangat tinggi, atau sedikit karena tidak ada keyakinan pada potensi perusahaan.

Bagaimanapun, akan sangat penting untuk mengetahui baik PER rata-rata sektor maupun ekspektasi perusahaan, untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah.

👉 Pelajari juga indeks profitabilitas: Indeks Profitabilitas: ROA, ROE, ROCE, ROS

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Apa itu Rasio P/E atau PER dan bagaimana cara menghitungnya?

Rasio P/E atau PER adalah metrik yang membandingkan harga saham perusahaan dengan laba per sahamnya (EPS). Cara menghitungnya adalah dengan membagi harga saham dengan laba per saham.

Apa arti dari rasio P/E yang bagus?

Tidak ada angka pasti yang dapat dianggap sebagai “rasio P/E yang bagus.” Namun, P/E rendah (25) bisa menunjukkan ekspektasi pertumbuhan tinggi.

Mengapa penting membandingkan rasio P/E dengan rata-rata sektor?

Membandingkan rasio P/E perusahaan dengan rata-rata sektornya membantu mengidentifikasi apakah perusahaan dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan pesaingnya dalam industri yang sama.

Artikel Terkait