Suku Bunga BI Rate Mei 2025 Turun jadi 5,5%

Kebijakan Bank Indonesia mengenai suku bunga BI Rate adalah kebijakan yang dinamis menginat kondisi ekonomi dunia dan Indonesia yang mengalami perubahan dengan cepat. Terbaru, suku bunga BI rate Mei 2025 dipangkas menjadi 5,5%. BI terakhir kali memangkas suku bunga BI Rate pada Januari 2025 sebesar 25 basis poin (bps).
Apa itu Bank Indonesia dan kebijakan suku bunga BI? Bagaimana perannya dan kapan pertemuan para Gubernur BI dilaksanakan untuk membuat kebijakan moneter? Kami akan membahasnya di artikel ini!

Suku bunga BI terbaru: Bank Indonesia pangkas suku bunga BI Rate Mei 2025
Bank Indonesia memutuskan untuk pangkas suku bunga BI rate menjadi 5,5% pada Mei 2025. Keputusan ini diambil setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Mei 2025. Sebelumnya, Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur 14-15 Januari 2025 akhirnya memutuskan untuk memangkas suku bunga sekitar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%.
Dengan demikian, maka suku bunga BI rate Februari 2025 adalah:
- Suku bunga BI Rate: 5,5%
- Suku bunga Deposit Facility: 4,75%
- Suku bunga Lending Facility: 6,25%

Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga perkiraan inflasi 2025 dan 2026 terkendali dalam sasaran 2,5%, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi dan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Sementara itu pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi menjadi 4,6% hingga 5,4%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di kisaran 4,7% hingga 5,5% menurut BI.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus diperkuat sehingga dapat memitigasi ketidakpastian global akibat kebijakan tarif resiprokal AS.
Perry Warjiyo – Gubernur Bank Indonesia
BI memberikan sinyal bahwa akan ada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dengan melihat kondisi global yang juga terlihat lesu.
BI memangkas suku bunga BI rate karena melihat perlunya kewaspadaan terhadap dinamika global, terutama kebijakan tarif impor AS. BI juga menekankan perlunya penguatan respons dan koordinasi kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal dan mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
👉🏻 Dampak Kebijakan Tarif Trump di Pasar Saham Eropa, AS & Indonesia
Seperti kita ketahui, ketidakpastian perekonomian global sedikit mereda dengan adanya kesepakatan sementara antara AS dan China untuk menurunkan tarif impor selama 90 hari. Ini menyebabkan prospek perekonomian dunia membaik dari 2,9% menjadi 3%.
Pertumbuhan ekonomi AS dan China juga diperkirakan membaik dan juga akan dirasakan oleh Eropa, Kepang dan India. Penurunan tarif ini juga akan menurunkan proyeksi inflasi AS uang akan mendorong tetap kuatnya ekspektasi penurunan Fed Funds Rate atau suku bunga The Fed.
👉🏻 Saham dan Kripto Anjlok, Apa Investasi yang Menguntungkan?
Kalender Bank Indonesia
Dalam melihat jadwal kegiatan Bank Indonesia di kalender Bank Indonesia beberapa agenda yang perlu Anda cermati adalah:
- Perilisan data cadangan devisa Indonesia
- Statistik data utang luar negeri Indonesia
- Data Neraca Pembayaran Indonesia
- Rapat Dewan Gubernur (RDG) mengenai keputusan suku bunga acuan BI
Jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI
Bank Indonesia melaksanakan RDG BI setiap bulan atau ada 12 kali pertemuan sepanjang tahun. Berikut jadwalnya:
- 14-15 Januari 2025
- 18-19 Februari 2025
- 18-19 Maret 2025
- 22-23 April 2025
- 20-21 Mei 2025
- 17-18 Juni 2025
- 15-16 Juli 2025
- 19-20 Agustus 2025
- 16-17 September 2025
- 21-22 Oktober 2025
- 18-19 November 2025
- 16-17 Desember 2025
Apa itu Bank Indonesia?
Bank Indonesia adalah bank sentral negara Indonesia yang bertugas dan memiliki tujuan mencapai stabilitas nilai Rupiah, memelihara sistem pembayaran dan menjaga stabilitas sistem keuangan. Tujuannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
BI adalah bank sentral yang independen, tugas dan wewenangnya tercantum dalam UU Nomor 4 Tahun 2023. Saat ini Gubernur Bank Indonesia adalah Perry Warjiyo. Adapun dalam melaksanakan tugasnya, Gubernur BI dibantu oleh Deputi Gubernur, yang seluruhnya kemudian disebut sebagai Dewan Gubernur BI.
Sejarah Bank Indonesia
Cikal bakal adanya Bank Indonesia adalah Bank Courant en Bank Ven Leening. Ini adalah bank pertama di Indonesia yang tugasnya menunjang kegiatan perdagangan dengan memberi pinjaman kepada pegawai VOC. Kemudian pada tahun 1818, Bank Caourant en Bank Van Leening tutup karena krisis keuangan.
Lalu pada tahun 1828, pemerintah Belanda memberikan hak-hak istimewa kepada De Javasche Bank (DJB) sebagai bank sirkulasi. Wewenang DJB antara lain mencetak dan mengedarkan uang Gulden di wilayah Hindia Belanda. DJB merupakan bank sirkulasi pertama di Asia.
Kemudian pada masa penjajahan Jepang tahun 1942, DJB dilikuidasi dan digantikan dengan Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG). Lantas, setelah pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, NICA kembali mendirikan DJB untuk mencetak uang dan mengedarkan uang untuk mengacaukan ekonomi Indonesia. Di sisi lain, Indonesia telah membentuk bank sirkulasi yaitu Bank Negara Indonesia (BBNI) yang menyebabkan dualisme bank sirkulasi dan muncul peperangan mata uang (currency war).
Lalu pada 1951, muncul desakan kuat untuk mendirikan bank sentral. Oleh karena itu pemerintah membentuk Panitia Nasionalisasi DJB untuk membeli 97% saham DJB oleh pemerintah RI. Bank Indonesia kemudian resmi berdiri sebagai bank sentral pada 1 Juli 1953. BI lalu resmi menjadi bank sentral Independen pada tahun 2004 melalui UU No 3 Tahun 2004.
Tugas dan Fungsi Bank Indonesia
Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki tugas dan fungsi utama yaitu mengelola bidang moneter, stabilitas sistem keuangan dan sistem pembayaran pengelolaan uang Rupiah. Pengelolaan ketiga bidang tersebut diimplemenasikan melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan melakukan operasi berbagai instrumen yang sesuai dengan bidang tugas terkait.
- Moneter: menjaga stabilitas rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran serta turut menjaga stabilitas sistem keungan. Dalam hal ini Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter yang menjadikan inflasi sebagai sasaran yang diutamakan.
- Stabilitas sistem keuangan: Bank Indonesia menjadi Lender of Last Restort yang berwenang menyediakan likuiditas pada saat krisis. Salah satu tugas BI adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan makroprudensial yang diterapkan terhadap perbankan untuk melakukan kegiatan usaha sehingga bisa mempengaruhi kondisi perekonomian.
- Sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah: Bank Indonesia memastikan infrastuktur sistem pembayaran yang memadai supaya selalu efisien, aman dan sejalann dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.
Apa pengaruh keputusan suku bunga BI Rate terhadap pasar?
Bank Indonesia menjadi lembaga independen yang sangat penting bagi kesehatan ekonomi Indonesia. Setiap keputusan RDG BI akan memberikan dampak pada pasar keuangan dalam negeri.
Pengaruh pemangkasan suku bunga BI rate
Saat BI memangkas suku bunga, artinya BI ingin ada banyak uang yang beredar di masyarakat alih-alih membuat masyarakat menyimpan uangnya. Berikut penjelasan pengaruh pemangkasan suku bunga BI rate terhadap pasar:
- Penurunan suku bunga BI bisa membuat pinjaman di bank jadi lebih murah. Ini bisa mendorong baik perusahaan atau perorangan untuk mengambil lebih banyak pinjaman untuk investasi atau konsumsi.
- Konsumen akan mengalami peningkatan konsumsi karena murahnya bunga yang dikenakan saat mengambil utang. Pada gilirannya hal ini bisa mendorong permintaan agregat dalam ekonomi.
- Peningkatan harga saham terjadi karena penurunan suku bunga membuat turunnya biaya pembiayaan dan meningkatkan konsumsi serta investasi. Perusahaan bisa melakukan ekspansi dan meningkatkan keuntungan yang kemudian tercermin pada harga saham.
- Penurunan suku bunga BI bisa menyebabkan depresiasi Rupiah karena investor akan mencari imbal hasil yang lebih tinggi di pasar negara lain. Sehingga ada kecenderungan investor akan menjual mata uang Rupiah.
- Memiliki efek samping peningkatan inflasi. Ketika konsumsi dan investasi meningkat, harga dapat mulai naik, terutama jika penawaran tidak dapat memenuhi tingkat permintaan.
Pengaruh peningkatan suku bunga BI rate
Saat BI memilih menaikkan suku bunga, maka bank sentral ingin mengurangi likuiditas atau jumlah uang yang beredar. Akibatnya ada perlambatan ekonomi.
- Kenaikan suku bunga BI bisa membuat pinjaman di bank jadi lebih mahal. Ini bisa membuat perusahaan dan konsumen menahan belanja dan ekspansi bisnis.
- Konsumen akan menahan belanja karena tingginya bunga pinjaman saat akan mengambil utang.
- Penurunan harga saham karena penurunan likuiditas akan membuat lebih sedikit modal untuk investasi. Sehingga perusahaan belum akan melakukan ekspansi dan akan tercermin dalam penurunan harga.
- Peningkatan suku bunga BI bisa menyebabkan kenaikan nilai tukar Rupiah karena investor akan mencari imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan pasar lain.
- Memiliki efek samping deflasi. Saat konsumsi dan investasi tertahan atau menurun, ketersediaan uang di pasar akan berkurang, permintaan barang juga bisa alami penurunan.
👉🏻 Rapat Bank Sentral Eropa 2025: ECB Rate & Jadwal
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)
RDG BI yang akan membahas tingkat suku bunga BI rate akan dilaksanakan pada 17-18 Juni 2025. Kebijakan moneter mengenai suku bunga BI adalah agenda penting yang perlu diantisipasi oleh investor dan ekonom karena akan memengaruhi pasar keuangan Indonesia, nilai tukar dan memiiki dampak signifikan pada ekonomi.
Mengingat The Fed terus menurunkan suku bunga, saat ini belum ada kenaikan suku bunga BI yang perlu diantisipasi. Namun kita harus tetap melihat perkembangan ekonomi Indonesia dan dunia, terutama jika The Fed mengalami inflasi tinggi lagi.
Kenaikan ataupun penurunan suku bunga BI dilakukan untuk mengontrol inflasi dan memberi stimulasi untuk mendinginkan kondisi ekonomi. Hal ini akan memengaruhi tingkat suku bunga pinjaman dan simpanan, yang juga akan memengaruhi aset investasi Anda.