Jenis-jenis Investor: Apa itu & Siapa Kamu di Dunia Investasi?

Ada banyak jenis-jenis investor di dunia, namun salah satu yang terkenal investor adalah Warren Buffet. Menjadi investor kaya raya seperti Warren Buffet adalah impian dari banyak anak muda di Indonesia. Namun sebelumnya apakah Anda sudah tahu pengertian apa itu investor dan jenis-jenis investor?
Warren Buffet yang kita kenal sebagai Bapak Investasi Dunia mungkin saja pernah punya pandangan yang berbeda terkait pilihan investasi yang investor lainnya pilih. Perbedaan pandangan inilah yang menjadi dasar ada banyak jenis-jenis investor di dunia.
Setiap jenis investor punya pemahaman tentang investasi dan tujuan keuangan yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi pilihan investasi mereka. Inilah alasan kenapa walaupun sama-sama berlabel investor terkaya di dunia, Warren Buffet dan Elon Musk sendiri punya perbedaan dalam pilihan investasi.
Di artikel ini kami akan membahas apa itu investor dan jenis-jenis investor yang ada di dunia, serta faktor apa saja yang dapat mempengaruhi seorang investor dalam memilih sebuah investasi agar dapat membantu Anda menemukan investasi yang tepat.
👉🏻 Pelajari juga artikel menarik lain dari kami: Ini Daftar 10 Kesalahan Investasi yang Perlu Dihindari!
Apa itu Investor?

Secara sederhana, pengertian investor adalah orang yang melakukan investasi di berbagai bidang apa pun dengan harapan mendapatkan keuntungan dari nilai uang yang telah dia investasikan sebelumnya. Jadi, Anda tidak perlu heran kalau kadang Anda sering melihat ada investor yang berinvestasi di banyak bidang. Karena hal tersebut termasuk tugas investor adalah untuk mencari peluang cuan sebanyak-banyaknya dari semua pilihan investasi yang ada.
Walaupun begitu, hal ini bukan berarti Anda sebagai investor diajarkan untuk menjadi seseorang yang serakah. Mereka yang serakah menjadi investor artinya tanpa pikir panjang langsung menerima segala tawaran investasi yang ada di luar sana.
Ada sebuah quote terkenal dari Warren Buffet yang mengatakan “takut ketika orang lain tamak dan tamak hanya ketika orang lain takut“. Kata-kata bijak Warren Buffet ini memberikan pelajaran kepada investor untuk selalu bijaksana dan berinvestasi pada waktu.
Cara kerja investor adalah bisa secara pasif atau aktif dalam menghasilkan cuan dari uang yang sudah dia investasikan. Inilah alasan kenapa ada istilah passive income dan active income dalam dunia keuangan. Contoh cara kerja passive income untuk investor adalah berinvestasi di produk investasi yang menawarkan fixed income seperti deposito, obligasi, dan reksa dana pendapatan tetap.
Sementara active income bisa investor peroleh dengan cara aktif melakukan trading setiap saat pada saham, forex, dan kripto untuk mencapai tingkat return tertentu, misalnya 1% per hari atau bahkan lebih tergantung masing-masing profil risiko.
Apa saja jenis-jenis Investor yang perlu Anda ketahui?
Siapa saja bisa menjadi seorang investor, baik itu individu, lembaga, atau perusahaan. Strategi yang berbeda juga bisa menjadikan investor masuk dalam kategori tertentu. Simak penjelasannya di bawah ini!
Jenis investor berdasarkan sumber dana
Ada tiga jenis-jenis investor berdasarkan sumber dana. Berikut pengertian investor berdasarkan sumber dananya:
1. Investor Individu
Jenis investor ini artinya sama dengan investor ritel, sebuah istilah yang lebih populer. Istilah ini seringkali kita temukan ketika Anda sedang berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, emas, dan jenis aset investasi lainnya. Ciri-ciri individu sebagai investor adalah mereka berinvestasi di suatu instrumen investasi dengan menggunakan dana pribadi sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi yang ingin mereka capai.
Biasanya, kemampuan daya beli investor individu tidak sebesar daya beli investor institusi. Hal ini mengingat latar belakang investor individu yang kebanyakan berasal dari karyawan yang berinvestasi hanya untuk mencari penghasilan tambahan dan mempersiapkan tabungan di masa depan.
2. Investor Institusi
Pasti masih segar diingatan Anda pada beberapa waktu lalu ada sejumlah perusahaan di dunia seperti Tesla dan Microstrategy, yang membeli Bitcoin dalam jumlah besar. Perusahaan-perusahaan seperti Tesla dan Microstrategy adalah contoh investor institusi.
Selain itu, lembaga pemerintah seperti bank sentral juga termasuk ke dalam investor institusi. Biasanya, bank sentral di dunia banyak menyimpan cadangan devisa negara dalam bentuk USD dan juga instrumen investasi safe haven seperti emas. Dalam dunia investasi, investor institusi bisa berasal dari perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan hedge fund.
3. Investor Modal Ventura
Ini jenis investor artinya berinvestasi pada startup yang dinilai punya potensi pertumbuhan yang luar biasa. Umumnya, mereka adalah kumpulan dari beberapa investor individu yang memberikan sejumlah dana investasi kepada perusahaan modal ventura untuk mendanai suatu bisnis startup.
Sumber dana modal ventura bisa berasal dari sekelompok individu, perusahaan asuransi, dana pensiun, atau yayasan. Contoh perusahaan modal ventura di Indonesia adalah BRI Ventures yang berinvestasi pada sejumlah startup seperti Pluang dan Bukalapak.com.
4. Investor Lokal atau Investor Dalam Negeri
Dalam dunia investasi, pelaku pasar tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Kedua kelompok ini dikenal sebagai investor lokal dan investor asing. Keduanya memainkan peran penting dalam pergerakan pasar, baik di pasar modal maupun pasar aset lainnya.
Investor lokal adalah individu atau institusi yang berasal dari dalam negeri dan melakukan investasi di pasar domestik. Contohnya bisa berupa masyarakat umum, perusahaan nasional, lembaga keuangan lokal, atau dana pensiun dalam negeri.
5. Investor Asing
Jenis investor asing adalah pihak dari luar negeri yang menanamkan modalnya di suatu negara. Mereka bisa berupa institusi besar seperti hedge fund, dana pensiun global, maupun investor individu dari luar negeri.
Investor asing biasanya biasanya memiliki modal besar dan pengaruh kuat terhadap pergerakan pasar. Sangat sensitif terhadap perubahan kebijakan ekonomi, nilai tukar, serta stabilitas politik. Mereka juga cenderung mencari pasar berkembang yang menjanjikan imbal hasil tinggi.
Dalam melakukan investasi, investor sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis investor seperti berikut:
Jenis- jenis Investor Berdasarkan Profil Risiko
Ada lebih dari tiga jenis kategori investor berdasarkan profil risikonya. Berikut penjelasannya:
Profil Risiko | Penjelasan | Contoh Investasi |
Sangat Konservatif | Tipe investor artinya sangat suka dengan produk investasi yang sangat aman, bahkan mereka tidak bisa menahan rasa takut kalau nilai portofolio investasi turun 0,01% sekalipun. Investor dengan profil risiko ini biasanya akan berinvestasi dalam jangka waktu yang pendek di bawah 1 tahun dan cenderung memilih produk investasi yang menawarkan nilai investasinya yang tetap utuh. | Deposito |
Konservatif | Investor tipe konservatif adalah akan langsung menjual aset investasi yang dimiliki ketika mengalami penurunan dan cenderung memilih investasi jangka pendek. | Reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap |
Moderat | Jenis investor moderat lebih suka dengan produk investasi yang menawarkan keseimbangan antara potensi keuntungan dan kerugian. Investor moderat biasanya akan berinvestasi dalam jangka waktu 1-3 tahun. | Reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran |
Balanced | Tipe investor balanced lebih berani mengambil risiko dibanding investor moderat dan mereka biasanya berinvestasi dalam jangka waktu 3-5 tahun. | SBN |
Agresif | Kalau Anda suka mengambil risiko berlebih dan tidak takut mengalami risiko kerugian yang besar, Anda termasuk investor tipe agresif yang berinvestasi di instrumen investasi berisiko tinggi. Mereka umumnya punya jangka waktu yang panjang di atas 5 tahun. | Saham, reksa dana saham |
Sangat Agresif | Ciri-ciri investor dengan profil sangat agresif adalah mereka hampir menempatkan 100% dari dana investasinya ke instrumen investasi yang berfluktuatif tinggi. | Bitcoin |
Usia dan pengalaman investasi seseorang bisa mempengaruhi dan mengubah profil risiko investor. Namun, umumnya investor pemula punya profil risiko konservatif mengingat mereka masih belum melek investasi dan minim pengetahuan tentang dunia keuangan.
👉🏻 Ini Risiko Investasi Saham yang Mungkin Anda Temui! dan cari tahu Anda jenis investor berdasarkan risiko yang seperti apa!
Jenis Investor Berdasarkan Tujuan
Ada beberapa tujuan atau alasan kenapa investor melakukan investasi seperti berikut:
1. Investor Jangka Panjang

Investasi bukan hanya soal modal yang Anda miliki, tetapi kunci kesuksesan dalam investasi adalah waktu. Inilah alasan kenapa banyak ahli keuangan di luar sana yang menyarankan Anda untuk mulai berinvestasi sedini mungkin. Dalam jangka panjang, investasi bisa membantu keuangan Anda dalam mempersiapkan dana pensiun dan biaya pendidikan anak.
Dengan berinvestasi Anda bisa memberikan keamanan finansial bagi diri sendiri dan orang lain di masa depan. Anda bisa mempersiapkan dana pensiun dan biaya pendidikan anak dengan konsisten dan rutin berinvestasi di saham, emas, obligasi, saham, dan reksa dana.
👉🏻 Apa Rekomendasi Instrumen Investasi Masa Depan Anak Terbaik?
2. Memberikan Kontribusi kepada Masyarakat
Selain punya tujuan untuk mempersiapkan keuangan di masa depan, tujuan investor berinvestasi juga didasari karena adanya keinginan untuk berkontribusi lebih kepada masyarakat. Contohnya seperti investor saham yang bisa membantu pertumbuhan ekonomi di suatu negara melalui perusahaan yang dibeli sahamnya untuk digunakan sebagai modal untuk ekspansi bisnis.
3. Mendapatkan Keuntungan
Jenis investor berdasarkan tujuan berikutnya adalah untuk mendapatkan keuntungan dari dana investasi yang sudah diinvestasikan. Potensi keuntungan setiap produk investasi bisa berbeda-beda tergantung risiko investasi. Semakin tinggi risiko investasi akan semakin tinggi pula potensi keuntungan yang bisa diperoleh investor.
Oleh karenanya, investor harus bijak dalam investasi agar potensi keuntungan dan kerugian tetap seimbang. Jangan sampai terlalu serakah dan hanya berfokus terhadap tawaran investasi dengan return tinggi tanpa melakukan riset terlebih dahulu sebelum investasi.
Jenis-jenis Investor Berdasarkan Perannya
Berdasarkan perannya, investor dibagi menjadi tiga di antaranya:
Peran | Penjelasan |
Investor pasif | Investor pasif adalah tipe investor yang menyimpan aset investasinya dalam jangka waktu yang lama dan sangat jarang masuk keluar pasar. |
Investor aktif | Tipe investor ini kebalikan dari investor pasif dan tergolong sangat aktif dalam melakukan trading atau masuk keluar pasar. |
Pra-investor | Pra-investor adalah investor yang berasal dari teman atau keluarga yang memberikan modal untuk bisnis. Ciri-ciri tipe investor ini adalah mereka tidak punya keahlian, pengetahuan, dan pengalaman berinvestasi sebelumnya. |
Contoh Jenis-jenis Investor di Indonesia
Kalau di Amerika Serikat ada Elon Musk dan Warren Buffet, di Indonesia kita mengenal ada beberapa investor hebat berikut yang punya pengalaman investasi segudang dan menjadi inspirasi bagi banyak investor lokal lainnya.
Lo Kheng Hong
Investor saham pasti sudah sangat mengenal sosok investor kawakan satu ini. Lo Kheng Hong juga sering disebut sebagai Warren Buffet-nya Indonesia, yang terkenal dengan strategi investasinya yaitu memburu Saham Mercy Harga Bajaj.

Lo Kheng Hong terkenal di publik luas sebagai investor sukses di pasar saham dan termasuk value investor. Investor kawakan ini selalu mencari dan memburu saham dengan harga di bawah nilai intrinsiknya dan menjualnya ketika harga saham tersebut naik.
Misalnya seperti ketika ia membeli saham UNTR pada tahun 1998 di harga Rp250/saham, lalu pada tahun 2004 ia menjual saham UNTR di harga Rp15.000/saham dan meraup cuan hingga 5.900%.
Andry Hakim
Investor hebat yang berhasil cuan ribuan persen di pasar saham selanjutnya adalah Andry Hakim. Investor muda ini mulai populer di kalangan investor pasar modal, setelah ia berhasil meraup cuan hingga 3.000% dari saham PANI. Bahkan, ia mengklaim dirinya telah berhasil menghasilkan profit hingga 20.000% di portofolio sahamnya sejak tahun 2020-2023.

Dalam beberapa podcast yang dilakukan di YouTube, Andry Hakim menceritakan bahwa tips sukses investasi sahamnya adalah menerapkan value investing seperti Warren Buffet dan juga Lo Kheng Hong.
👉🏻 Saham Multibagger: Apa itu, Ciri-ciri, dan Cara mencarinya
Hermanto Tanoko
Contoh investor di Indonesia yang sukses dengan investasi sahamnya adalah Hermanto Tanoko. Ia juga kita kenal sebagai pemilik Tancorp Group dan termasuk jajaran orang terkaya di Indonesia. Hermanto Tanoko punya banyak perusahaan seperti CLEO hingga AVIA.

Pada pertengahan tahun 2024, Hermanto Tanoko sempat menduduki peringkat ke-2 orang terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan mencapai Rp555 triliun. Naiknya nilai kekayaan Hermanto Tanoko saat itu tidak lepas dari meroketnya harga saham perusahaan yang dia miliki seperti CLEO dan PEVE.
Djoko Susanto

Djoko Susanto bukan hanya sebagai pemilik ritel Alfamart, tapi investor ini juga punya gurita bisnis di berbagai sektor, salah satunya adalah bisnis pendidikan melalui Yayasan Bunda Mulia. Di perusahaan Alfamart, Djoko Susanto punya miliaran saham yang membuat dirinya menjadi salah satu investor individu terbesar di Indonesia bersama Hermanto Tanoko dan Lo Kheng Hong.
Garibaldi Thorir
Raja investor individu di Indonesia berikutnya ada Garibaldi Thorir, dari namanya kita sudah bisa menebak bahwa investor ini punya ikatan kekeluargaan dengan Menteri BUMN Erick Thorir. Garibaldi Thorir atau juga sering dipanggil Boy Thorir adalah saudara kandung atau kakak dari Erick Thorir.

Selain menjadi investor saham di MDKA, PALM, dan MBMA, Garibaldi Thorir juga merupakan pemilik perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Salah satunya adalah Adaro Energy Tbk, yang kini sudah resmi berganti nama menjadi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk.
Panduan Cara Menjadi Investor
Untuk menjadi seorang investor hebat, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan berikut ini.
Pelajari Dasar-dasar Investasi
Sebelum menjadi investor dan berinvestasi di suatu produk investasi, hal pertama yang wajib Anda lakukan adalah mempelajari seluk-beluk tentang investasi dan dunia keuangan. Di Rankia.id, Anda bisa belajar banyak tentang dasar-dasar investasi yang meliputi:
- Rasio keuangan.
- Analisis fundamental.
- Penilaian saham.
- Nilai intrinsik.
- Panduan investasi di pasar modal.
- Analisis teknikal.
- Diversifikasi portofolio.
Pilih Jenis Instrumen Investasi yang Tepat
Setelah Anda sudah mempelajari dasar-dasar investasi, Anda bisa memilih instrumen investasi yang tepat berdasarkan tujuan keuangan dan profil risiko. Berikut beberapa rekomendasi produk investasi yang bisa dipertimbangkan investor.
- Reksa Dana Saham Terbaik 2025
- Reksa Dana Pendapatan Tetap Terbaik 2025
- Reksa Dana Indeks Terbaik 2025, Ini Daftarnya!
- Rekomendasi Saham Terbaik di Indonesia 2025
Lakukan Investasi
Di zaman serba canggih seperti sekarang, Anda bisa menggunakan aplikasi investasi terbaik untuk membeli saham, reksa dana, dan obligasi secara online melalui Ajaib, Stockbit, Bareksa, dan IPOT. Anda bisa memilih berinvestasi di sekuritas fee termurah dengan keuntungan bisa memperoleh potensi cuan yang lebih besar dengan biaya transaksi yang kecil.
Tips bagi pemula saat berinvestasi saham yang perlu Anda pertimbangkan adalah jangan langsung all in tapi sebaiknya lakukanlah Dollar Cost Averaging (DCA) atau investasi rutin dan konsisten setiap bulan.
Pertanyaan yang Sering yang Diajukan (FAQ) tentang Apa Itu Investor
Investor saham bisa mendapatkan keuntungan dari capital gain dan dividen.
Tipe investor bisa dibedakan berdasarkan profil risiko, tujuan, dan perannya.
Investor bisa mendapatkan keuntungan dari passive income dan active income.