Support dan Resistance: Bagaimana Penerapannya dalam Trading?

Jika ada sesuatu yang telah ditulis lebih dari 1.000 halaman tentang trading, itu adalah tentang support dan resistance. Mari kita lihat dalam artikel ini, teknik, tips, dan trik menggunakan support dan resistance untuk menghasilkan trading yang baik.

Apa itu Support dan Resistance dalam Trading?

Support dan resistance adalah konsep dasar dalam analisis teknikal yang wajib diperhatikan oleh siapa pun yang menggunakan metode ini di pasar keuangan. Apa pun cara kita beroperasi dan indikator teknikal yang kita gunakan, support dan resistance selalu menjadi dua konsep paling penting dalam analisis teknikal.

Support dalam Trading

Support adalah level psikologis yang mencegah harga turun lebih jauh. Area support ini berada di bawah harga sekarang. Jika harga menyentuh support, kemungkinan besar akan memantul ke atas layaknya bola yang dilempar ke bawah. Trader biasanya memanfaatkan momen ini untuk membeli saat harga mengalami pemantulan dari support (buy on weakness).

Area Support dalam trading
Sumber: emtrade

Pada gambar di atas, harga saham yang menyentuh level support sulit untuk menembusnya. Mengapa demikian? Karena ketika harga turun dan mendekati support, trader cenderung melakukan pembelian sehingga meningkatkan permintaan. Penjual enggan menjual sahamnya pada level ini.

Apa yang terjadi jika harga berhasil menembus support (breakdown)? Indikasinya adalah harga akan terus turun dan area support akan menjadi area resistensi yang baru. Ini menandakan perubahan tren dari naik menjadi datar (sideways), dan kemudian dari datar menjadi turun (downtrend). Kondisi ini sering dimanfaatkan untuk menjual saham.

Resistance dalam Trading

Resistensi adalah level psikologis di mana penawaran cukup kuat untuk mencegah harga naik lebih tinggi. Resistance biasanya berada di atas harga terkini. Ketika harga menyentuh resistance, ada kemungkinan besar harga akan tertahan dan bergerak turun. Trader sering memanfaatkan area ini untuk mengambil keuntungan (profit taking).

Area resistance dalam trading
Sumber: emtrade

Gambar di atas menunjukkan bahwa harga yang menyentuh resistance mengalami kesulitan untuk terus naik sehingga harga tetap berada di bawah level resistance karena tidak bisa menembusnya. Hal ini terjadi karena aksi profit taking oleh trader yang meningkatkan tekanan jual.

Ketika harga berhasil melewati resistance, kondisi ini disebut breakout. Jika terjadi breakout, resistance yang ditembus akan menjadi level support baru. Ini menandakan perubahan tren, di mana tren turun (downtrend) menjadi mendatar (sideways) dan tren mendatar menjadi tren naik (uptrend). Banyak trader tertarik untuk melakukan pembelian saat breakout (buy on breakout).

👉 Panduan Cepat Membaca Trend Grafik Trading

Aliansi Besar Support dan Resistance: Volume

Seperti yang telah Anda lihat pada contoh sebelumnya, ada support/resistance yang bertahan dan ada juga yang tidak. Bagaimana cara menentukan support dan resistance yang akan bertahan? Jawabannya adalah dengan menggunakan volume, tetapi tidak persis seperti yang dijelaskan dalam buku klasik tentang volume.

Dalam buku-buku analisis teknikal klasik, disebutkan bahwa penembusan harus disertai dengan volume, dan itu benar, tetapi mereka tidak menjelaskan bahwa itu saja tidak cukup. Penembusan support/resistance selalu harus disertai dengan volume, tetapi kita perlu menunggu dan melihat apa yang terjadi pada candle berikutnya.

Kita harus menunggu harga kembali ke support/resistance dengan volume yang menurun. Jika hal itu terjadi, kita bisa berasumsi bahwa pelaku pasar profesional telah melakukan penembusan dan kembali untuk memastikan bahwa tidak ada kekuatan berlawanan, sehingga harga bisa terus bergerak sesuai arah penembusan.

Jika harga kembali ke support/resistance dengan volume yang tetap tinggi, kita harus berasumsi bahwa penembusan tersebut palsu dan harga akan berbalik arah. Selain itu, jika setelah kembali ke support/resistance, terjadi penarikan kembali tanpa volume, kita sudah memiliki titik masuk yang baik.

Diagram berikut ini menjelaskan konsep ini dalam konteks dukungan.


Dalam kasus penembusan yang benar, harga akan kembali naik tanpa peningkatan volume, yang berarti tidak ada permintaan tambahan. Sebaliknya, dalam kasus penembusan palsu, harga kembali naik dengan peningkatan volume, menunjukkan adanya permintaan. Setelah itu, biasanya terjadi sedikit penarikan harga dan jika penarikan tersebut terjadi tanpa peningkatan volume, kita sudah bisa masuk ke pasar karena penembusan tersebut hanyalah upaya untuk mengambil likuiditas.

👉Indikator Trading Dan Osilator | Analisis Teknikal

Contoh Support dan Resistance dengan Volume

Mari kita lihat contoh pada grafik nyata. Pada gambar berikut, kita dapat melihat level support (1) dan resistensi (2).

Apa yang terjadi ketika harga menyentuh level support? Pada awalnya, muncul dua candlestick bearish (panah ganda turun), diikuti oleh candlestick bearish dengan volume sangat rendah, menunjukkan bahwa harga tidak tertarik untuk turun lebih jauh. Segera setelah itu, muncul candlestick bullish (panah ganda naik), ini adalah tanda penembusan palsu. Harga kemudian kembali turun ke zona yang sama dan lagi-lagi muncul candlestick bullish.

Selanjutnya, harga bergerak ke level resistance. Mari kita lihat apa yang terjadi. Ketika harga mencapai resistance dengan volume menurun (tidak ada permintaan), kita harus waspada bahwa resistance mungkin tidak akan ditembus. Ketika harga melintasinya, urutan berikut ini terjadi: bearish, tidak ada permintaan, bearish, dan bearish. Ini adalah penembusan palsu.

Sekarang, mari kita lihat contoh penembusan yang valid. Dalam contoh ini, resistance ditandai oleh satu titik. Harga menembus resistance dengan volume tinggi, yang diperlukan. Candlestick berikutnya kembali ke resistance dengan volume lebih sedikit, tetapi candlestick setelahnya (panah naik) menunjukkan tidak ada penawaran sehingga harga bisa terus naik. Perhatikan seberapa cepat dan berapa banyak volume (permintaan) pada candlestick berikutnya.

Selain support dan resistance yang penting untuk mendukung kesuksesan sistem trading, terdapat juga beberapa indikator yang umumnya digunakan dalam trading.

Apa Karakteristik Lain dari Support dan Resistance?

Ketika harga menembus resistensi, ini menjadi support dan ketika harga menembus support, ini menjadi resistance. Mari kita lihat beberapa contohnya:

Dari Resistance ke Support dan sebaliknya

Dalam contoh ini, kita dapat melihat bagaimana harga aset yang turun membentuk titik support yang akhirnya dilampaui. Pada kasus pertama, harga tidak pernah kembali ke titik support (yang sekarang berubah menjadi level resistance), tetapi pada kasus lainnya, hal tersebut terjadi. Jika diamati, ketika harga mencapai kembali level resistance yang dulunya adalah support, biasanya harga akan ditolak kembali turun.

Hal yang sama terjadi dalam arah yang berlawanan, perhatikan bagaimana resistensi yang dilewati dalam contoh berikut ini telah berubah menjadi support, ketika harga mengunjunginya telah ditolak dan harga kembali naik.

Apakah kondisinya akan selalu seperti ini? Apakah setiap kali melampaui resistance/support akan bertindak seperti yang telah kami jelaskan? Jawabannya adalah tidak, mereka tidak akan selalu melakukannya, tetapi ketika kita berada di depan grafik kita harus berhati-hati untuk mempertimbangkannya

👉 Pelajari cara trading mata uang kripto: Apa Itu Trading Mata Uang Kripto? – Panduan Lengkap

Penembusan Support Kuat

Salah satu hal penting tentang garis support dan resistance adalah bahwa makin lama mereka bertahan, makin kuat pergerakan harga ketika akhirnya terjadi breakout. Mari kita lihat contoh ini.

Pada grafik di bawah, terlihat ada level support yang menahan harga selama 17 tahun. Namun, pada akhirnya, level support itu tertembus dan harga mulai turun. Perhatikan kecepatan penurunan harga yang cukup drastis, di mana dalam waktu sedikit lebih dari satu tahun, harga turun lebih dari 60%.

Apa Keuntungannya Mengetahui Level Support dan Resistance?

Mengenali wilayah ini sangat penting dalam konteks keuangan karena di sinilah peristiwa-peristiwa penting terjadi, seperti terjadinya breakdown atau breakup. Ini adalah wilayah yang sering digunakan oleh para ahli keuangan untuk mengelabui para ritel. Dengan bersabar dan memperhatikan penjelasan sebelumnya, menanti untuk melihat tindakan bar berikutnya, support dan resistensi akan menjadi alat terbaik Anda dalam mengatur langkah-langkah Anda saat trading.

Stop Loss dan Taking Profit di Resistance

Kami tidak menyarankan untuk selalu menempatkan stop loss pada level support dan resistance. Alasannya karena hal ini dapat membuat stop loss menjadi target bagi para trader profesional.

Dalam pengalaman kami, kami lebih suka menempatkannya di belakang level profesional atau di atas resistance/support setelah terjadi perubahan struktur dalam likuiditas pasar. Izinkan kami menjelaskannya.

Sebagai contoh, ketika kita mengalami breakdown pada level support, teori klasik akan menyarankan untuk menempatkan stop loss di atas level tertinggi sebelumnya, karena itu merupakan resistance. Namun, dalam pendekatan kami, kami akan menempatkannya tepat di atas bar dengan panah yang menandakan adanya minat yang rendah pada harga yang lebih tinggi (sebagai konfirmasi dari para profesional bahwa tidak ada minat pada harga yang lebih tinggi). Jika harga melewati level tersebut, maka hipotesis kami tentang posisi short salah, dan tidak perlu menambahkan uang lagi ke pasar sampai mencapai resistance tradisional.

Dalam situasi di mana terjadi kekosongan likuiditas dan perubahan struktur pasar, tindakan yang kami ambil adalah menempatkan posisi pada level resistensi atau support. Misalnya, jika terjadi gerakan harga yang kuat ke arah bearish yang meninggalkan kekosongan likuiditas, saya akan menempatkan order pada level resistance untuk mengantisipasi perubahan struktur dari pasar bullish menjadi bearish. Saya akan menempatkan stop loss di area di mana harga ditolak sehingga bisa memberikan perlindungan dalam kondisi pasar yang volatil.

Stop loss sebaiknya diletakkan pada level yang jika tercapai akan membatalkan rencana trading awal kita. Mengenai taking profit, kami biasanya menempatkannya di level support atau resistensi karena di situlah biasanya uang dari para profesional akan masuk. Kami akan memperhatikan level support/resistance berikutnya yang akan diuji oleh harga dalam kerangka waktu kami, dan di situ kami akan menetapkan target keuntungan.

Selain mempelajari support dan resistance, Anda juga bisa menambah wawasan teknikal dengan membaca beberapa artikel pilihan di bawah.

FAQs – Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa arti dari support dan resistance?

Support dan resistance adalah level harga yang penting dalam analisis teknikal. Support adalah level di mana harga cenderung berhenti turun dan mungkin berbalik naik, sedangkan resistance adalah level di mana harga cenderung berhenti naik dan mungkin berbalik turun. Mereka membantu trader dalam mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang potensial dalam trading saham atau aset lainnya. Saat tren harga sedang naik, support dan resistance dapat memberikan petunjuk tentang di mana harga mungkin berhenti atau berubah arah.

Apa yang dimaksud dengan breakout dalam trading?

Breakout dalam trading adalah ketika harga suatu aset bergerak melampaui level resistensi atau menembus garis support yang telah ada. Dalam analisis teknikal, breakout sering digunakan sebagai tanda untuk mencari peluang baru dalam trading atau investasi.

Apa yang dimaksud dengan Support Berubah Menjadi Resistance?

Dalam analisis teknikal pasar keuangan, ide bahwa support dapat berubah menjadi resistance mengacu pada situasi di mana level support sebelumnya pada pergerakan harga suatu aset atau sekuritas kemudian berfungsi sebagai level resistance.

Artikel Terkait