USD vs USDT, Apa Bedanya untuk Investor Pemula?

Banyak investor sering membandingkan USD vs USDT dalam mendiversifikasi investasi mereka. Ini karena salah satu kunci keberhasilan strategi wealth management ala orang kaya adalah melakukan diversifikasi investasi.

Melansir Bloomberg News, beberapa manajer investasi melaporkan bahwa orang Indonesia yang memiliki kekayaan bersih US$ 100 juta hingga US$ 400 juta memindahkan sejumlah besar uangnya ke USDT. Sehingga, hal ini menunjukkan adanya perubahan strategi investor yang dahulu menyimpan uang dalam USD kini mulai beralih ke USDT atau cryptocurrency.
Ini karena investor mulai melihat bahwa USDT menawarkan imbal hasil yang lebih menarik daripada berinvestasi USD. Kemudian, biaya dalam berinvestasi USDT lebih rendah. Meskipun berinvestasi dalam mata uang kripto seperti USDT tetap memiliki risiko fluktuasi harga.
Baik USD maupun USDT, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang patut Anda ketahui sebelum berinvestasi. Perbedaan mendasar yang ada pada USD dan USDT yaitu terletak pada regulasi, cara kerja, fungsi, hingga cara mencairkan ke dalam Rupiah.
Dalam artikel ini, kami akan membahas perbedaan keduanya. Kemudian, kami juga akan membahas mana yang lebih cocok untuk para investor Indonesia. Mari kita mula!
Perbedaan USD vs USDT

Mata uang USD memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perdagangan internasional. Ini karena mata uang tersebut menjadi acuan pada sejumlah perdagangan komoditas dunia seperti minyak, emas, kakao, kedelai, kopi, dan gas alam. Oleh karena itu, perubahan nilai tukar USD dapat menyebabkan kenaikan maupun penurunan harga komoditas di dunia.
Di sisi lain, USDT termasuk salah satu aset yang investor mata uang kirpto gunakan pada suatu exchange sebagai alat tukar maupun penyimpan nilai.
👉🏻 Kalau kamu tertarik berinvestasi emas, baca artikel menarik kami Apa itu Emas Berjangka CME Group & Cara Trading Emas?
Apa itu USD?
USD adalah mata uang fiat lainnya yang beredar di dunia seperti Rupiah (Indonesia), Ringgit (Malaysia), dan Poundsterling (Inggris). USD sendiri merupakan singkatan dari U.S. Dollar, mata uang Amerika Serikat yang sudah mereka perkenalkan sejak 1914.
Namun, ada beberapa negara yang juga menggunakan mata uang ini sebagai mata uang resmi di negara mereka. Berikut beberapa negara yang menggunakan USD sebagai mata uang resmi mereka:
No | Nama Negara |
1 | Panama |
2 | Timor Leste |
3 | Republik Palau |
4 | Pulau Marshall |
5 | Ekuador |
6 | Guam |
7 | Samoa Amerika |
8 | Republik Zimbabwe |
9 | Republik El Salvador |
10 | Bonaire |
11 | Kepulauan Mariana Utara |
12 | Kepulauan Virginia Amerika Serikat |
13 | Kepulauan Virginia Britania Raya |
14 | Negara Federasi Mikronesia |
15 | Kepulauan Turks dan Caicos |
16 | Puerto Rico |
USD tidak hanya menjadi mata uang resmi di 16 negara selain AS. Namun, mata uang tersebut juga menjadi alat pembayaran yang sah di beberapa negara seperti Meksiko, Kanda, Barbados, dan Curacao. Sehingga, banyak orang yang hendak berlibur ke luar negeri akan membawa USD karena lebih mudah penukarannya dengan mata uang negara lainnya.

Ketika kami menulis artikel ini, nilai tukar US$ 1 ke Rupiah sebesar Rp 16.212,29. Investor yang ingin memantau nilai tukar USD terhadap Rupiah dapat menggunakan Revolut maupun mengeceknya langsung di bank atau layanan mobile banking.
Berikut informasi penting terkait USD:
- Jenis mata uang: Fiat
- Tahun rilis: 1914
- Penerbit: The FED
- Simbol: $
- Ketersediaann: Tidak terbatas (The FED bisa menerbitkan USD sesuai dengan kebijakan moneter AS)
- Tempat transaksi: Bank dan money changer
- Regulasi: The FED
👉🏻 Jika FED Rate Turun: Investasi di 10 Saham Terbaik Ini!
Apa itu USDT?
Bagi investor yang akrab dengan dunia investasi dan trading kripto pasti familiar dengan aset kripto yang satu ini. USDT adalah salah satu stablecoin terpopuler di dunia. Hingga April 2024, jumlah pengguna USDT tercatat mencapai 34,2 juta sehingga mengalahkan stablecoin lainnya seperti USDC. Jika Anda tertarik baca soal stablecoin terbaik baca Stablecoin Terbaik 2025: Apa dan Bagaimana Cara Berinvestasi?
USDT atau Tether USD, yaitu sebuah koin kripto yang nilainya 1:1 dengan nilai tukar USD. Stablecoin ini sendiri menjadi yang pertama muncul di dunia pada tahun 2014 dari Tether Limited. Dengan adanya stablecoin, memungkinkan penggunanya untuk bertransaksi lintas negara dengan biaya murah dan lebih cepat.

Berdasarkan data di atas nilai tukar USDT ke Rupiah yaitu sebesar Rp 16.300 di Indodax. Nilai tersebut selalu berubah-ubah mengikuti pergerakan harga USD.
Berikut informasi penting terkait USDT:
- Jenis mata uang kripto: Stablecoin
- Tahun rilis: 2014
- Nama perusahaan pengembang: Tether Limited
- Nama kode: USDT
- Cadangan aset: USD
- Ketersedian: 155, 49 miliar USDT
- Tempat transaksi: Tersedia di berbagai bursa kripto
- Regulasi: Bappebti
👉 Cari tahu cara investasi USDT untuk pemula dalam artikel berikut: Mata Uang Kripto USDT: Mengenal Tether!
Apakah USDT sama dengan USD?
Meskipun harga USDT memiliki rasio 1:1 dengan USD, keduanya tetap memiliki beberapa perbedaan. Salah satu perbedaan mendasar dari keduanya terkait dengan regulasi dan kebijakannya. Di satu sisi USDT termasuk ke dalam mata uang kripto yang terdesentralisasi, sedangkan USD adalah mata uang fiat yang terikat dengan kebijakan-kebijakan bank sentral.
Namun, sebelum membahas perbedaan USD vs USDT, mari kita melihat apa saja yang menjadi persamaan di antara keduanya. Berikut daftar persamaannya:
- ✅ Dapat kita gunakan sebagai alat pembayaran.
- ✅Bisa berguna sebagai aset investasi.
- ✅ Sangat likuid.
- ✅Sangat volatile.
- ✅ Risiko fluktuasi harga arga, baik itu pasar crypto dan valas.
Perbedaan USD vs USDT
Selanjutnya, untuk memudahkan investor dalam membedakan USD dan USDT, mari kita melihat beberapa perbedaan antara keduanya pada tabel berikut ini:
Perbedaan | USD | USDT |
Regulasi | USD diterbitkan oleh The FED dan segala kebijakannya akan mengikuti bank sentral Amerika Serikat. | Kebijakan USDT mengikuti perusahaan yang menerbitkannya, yaitu Tether Limited. |
Sejarah | USD pertama kali diperkenalkan secara resmi sebagai mata uang resmi Amerika Serikat pada tahun 1914. | USDT adalah stablecoin pertama di dunia yang diciptakan Tehter Limited pada tahun 2014. |
Cara Kerja | USD punya cara kerja sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpanan nilai dalam sistem ekonomi. | Cara kerjanya berdasarkan pada implementasi mekanisme dukungan yang bertujuan menjadi kestabilan nilai sepanjang waktu. |
Fungsi | Satuan hitung, alat tukar, dan penyimpanan nilai. | Alat lindung nilai dan memfasilitasi transaksi di bursa kripto. |
Cara Mencairkan USD vs USDT ke Rupiah
Dalam proses pencairan USD dan USDT ke Rupiah, keduanya memiliki perbedaan yang wajib Anda ketahui. Berikut pembahasannya.
Cara Mencairkan USD ke Rupiah
Anda dapat melakukan pencairan USD ke Rupiah dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- USD bisa Anda cairkan ke dalam bentuk Rupiah dengan menukarkan uang USD yang Anda miliki melalui bank maupun money changer terdekat.
- Namun, nilai kurs jual dan kurs beli yang akan dikenakan sesuai dengan kebijakan yang berlaku pada masing-masing bank maupun money changer.
- Selanjutnya, Anda akan mendapatkan uang Rupiah sesuai dengan jumlah USD yang Anda tukarkan.
Cara Menukar USDT ke Rupiah
Ada 2 cara yang bisa Anda lakukan untuk mencairkan USDT ke rupiah, yaitu menggunakan platform Centralized Exchange (CEX) dan Decentralized Exchange (DEX). Berikut pembahasannya:
Centralized Exchange (CEX)
Mencairkan USDT ke rupiah melalui platform Centralized Exchange (CEX) menjadi cara yang paling mudah bagi investor. Berikut langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:
- Pastikan bahwa crypto exchange yang Anda gunakan menyediakan atau melayani perdagangan USDT.
- Selanjutnya, Anda tinggal menjual USDT, biaya pada transaksi tersebut yaitu biaya jual + pajak.
- Lalu, uang hasil penjualan USDT akan otomatis masuk ke dompet digital Anda yang tersedia di aplikasi.
- Langkah selanjutnya, Anda bisa menarik seluruh uang hasil penjualan USDT yang ada di dompet digital ke rekening Anda.
- Biaya penaikan yang bisa saja dibebankan ke Anda besarnya tergantung kebijakan dari masing-masing crypto exchange.
Contoh Centralized Exchange (CEX) di Indonesia adalah Indodax, Reku, Tokocrypto, dan Ajaib.
👉 Kami juga memberikan rekomendasi aplikasi trading crypto terbaik lainnya, baca selengkapnya di Rekomendasi aplikasi trading crypto terbaik di Indonesia
Dencentralized Exchange (DEX)
Cara mencairkan USDT ke Rupiah selanjutnya yaitu dengan menggunakan platform Decentralized Exchange. Cara ini dapat Anda lakukan dengan menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti Metamask (hot wallet) yang terhubung dengan platform Decentralized Exchange (DEX). Kemudian, Anda bisa menjual USDT ke aset kripto lainnya maupun menjual aset kripto tersebut kembali ke Rupiah.
Untuk pemula, proses pencairan dengan cara ini terlihat lebih sulit daripada melalui Centralized Exchange (CEX). Hal ini karena platform DEX beroperasi tanpa bantuan perantara pihak ketiga sehingga biayanya lebih tinggi. Selain itu, tingkat keamanan dan privasi penggunanya lebih rendah daripada CEX.
Contoh Dencentralized Exchange (DEX) yang populer bagi para pengguna Indonesia adalah UniSwap, SushiSwap, dan PancakeSwap. Namun, kami tidak menyarankan investor Indonesia untuk bertranksasi kripto melalui crypto exchange yang tidak berlisensi dan berizin Bappebti. Ini karena beberapa platform DEX seperti UniSwap dan PancakeSwap pernah terlibat kasus hukum.
USD vs USDT: Kelebihan dan Kekurangan
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan USD vs USDT yang wajib Anda pertimbangkan sebelum berinvestasi:
Kelebihan & Kekurangan USDT
Berikut daftar kelebihan dan kekurangan yang ada pada USDT:
Kelebihan | Kekurangan |
✅ Menawarkan harga yang lebih stabil daripada aset kripto lainnya, karena USDT nilainya 1:1 dengan nilai tukar USD. | ❌ Tidak cocok bagi investor yang kurang menguasai terknologi. |
✅Punya likuiditas yang tinggi dan tersedia di banyak bursa kripto. | ❌Punya risiko terkait dengan peretasan dan penipuan. |
✅ Biaya transfer uang dengan USDT lebih murah daripada USD lewat Centralized Exchange (CEX). | ❌ Kurangnya transparansi terkait cadangan aset. |
✅Privasi dan keamanan lebih terjaga. | ❌Termasuk dalam10 besar koin teratas sehingga membuat USDT memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan harga kripto dan cukup volatile. |
✅ USDT (Tether) bisa Anda gunakan untuk pembayaran, remitansi, dan perdagangan | |
✅User friendly bagi kaum investor muda. | |
✅ Diversifikasi investasi. |
Kelebihan & Kekurangan USD
Selanjutnya, mari kita melihat kelebihan dan kekurangan yang ada pada mata uang fiat USD. Berikut daftarnya yang sudah kami rangkum dalam tabel di bawah ini:
Kelebihan | Kekurangan |
✅ Menjadi mata uang dunia dan bersifat stabil | ❌ Risiko nilai tukar |
✅Memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. | ❌Tidak semua uang USD diterima di money changer di Indonesia karena harus memenuhi kriteria tertentu seperti tahun terbit, tidak terlipat, dan lain-lain. |
✅ Dapat memberikan perlindungan atas inflasi dengan berinvestasi pada instrumen dengan jaminan aset berbasis USD (reksa dana USD, deposito valas, obligasi). | |
✅Transaksi dengan USD yang mudah diterima di berbagai negara. | |
✅ Diversifikasi investasi. |
USD vs USDT: Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Investor Indonesia?
Meskipun nilai tukar USDT 1:1 dengan nilai tukar USD, ada perbedaan nilai ketika Anda mengonversikan 1 USD ke USDT. Ini karena adanya biaya pada exchange yang mempengaruhi nilai tukar keduanya, kita menyebutnya dengan exchange rate.
Namun, tidak hanya exchange rate saja yang dapat mempengaruhi nilai tukar USD dan USDT. Ada biaya lainnya seperti biaya platform dan biaya gas yang perlu Anda perhatikan ketika menukarkan USD ke USDT di bursa kripto.

Gambar di atas menunjukkan nilai 1 USD jika kita konversikan ke USDT melalui Bittime. Pada platform tersebut nilai 1 USD sama dengan 0,99 USDT. Hal tersebut terjadi karena adanya exchange rate yang berlaku pada bursa kripto tersebut.
Kemudian, untuk mengetahui mana yang lebih menguntungkan bagi investor Indonesia antara USD dan USDT, kami akan membahas perbandingan kedua aset tersebut berdasarkan imbal hasilnya dalam 5 tahun terakhir.
Berikut penjelasannya:
Return USDT dalam 5 Tahun Terakhir

Dari grafik di atas, kita dapat melihat bahwa USDT dalam 5 tahun terakhir memiliki kinerja positif dengan kenaikan sebesar 15,23% terhadap Rupiah. Oleh karena itu, jika 5 yang lalu Anda menginvestasikan 100 USDT, maka portofolio investasi Anda saat ini sudah menjadi 115 USDT.
👉 Selain stablecoin, baca juga artikel menarik tentang mata uang kripto pertama: Cara Investasi Bitcoin di Indonesia: Panduan Langkah
Return USD dalam 5 Tahun Terakhir

Dalam 5 tahun terakhir, USD telah mengalami kenaikan sebesar 15,15% terhadap Rupiah. Sehingga, bisa kita katakan bahwa kinerjanya hampir mirip dengan USDT. Oleh karena itu, investor dapat mempertimbangkan instrumen investasi seperti reksa dana USD untuk memaksimalkan keuntungan.
Misalnya, Anda dapat berinvestasi reksa dana Sucorinvest USD Balance Fund yang memiliki return 5 tahun terakhir sebesar 42,29%.
👉 Anda dapat membeli produk reksa dana ini melalui Makmur dengan minimal pembelian US$ 1.000
Jadi, mana yang lebih unggul? USD atau USDT?
Semua ini tergantung pada tujuan investasi Anda. Jika Anda lebih suka berspekulasi dengan pergerakan harga, USDT menjadi aset yang lebih cocok. Hal ini diungkapkan oleh Oscar Darmawan sebagai CEO Indodax.
Berikut pernyataannya:
“USDT cocok bagi mereka yang mau berspekulasi dengan USD, karena ketika harga USD naik USDT akan ikut naik, begitupun sebaliknya.”
Oscar Darmawan
Selain itu, USDT juga bisa jadi pIlihan yang tepat bagi investor ketika melihat adanya tren penurunan harga di aset kripto lainnya. Sehingga investor bisa mengamankan dananya di USDT dengan kelebihan harga yang cukup stabil.
Di sisi lain, USD adalah pilihan investasi yang menarik untuk investor di tengah perlambatan ekonomi global dan bisa dijadikan sebagai aset safe haven bersama dengan emas. Namun, sekarang USD mulai ditinggalkan oleh investor mengingat panasnya tensi perang dagang yang dipicu oleh Donald Trump.
Lantas, apa saja faktor yang memengaruhi nilai Dolar AS di masa depan? Investor harus mencermati beberapa faktor berikut seperti tingkat inflasi, kebijakan suku bunga, pertumbuhan ekonomi, peristiwa geopolitik, dan stabilitas politik.
Salah satu tekanan yang saat ini sedang dihadapi USD adalah kebijakan perdagangan baru Trump yang bisa menjadi faktor yang membuat nilai dolar anjlok dan ancaman dari Badai Finansial 2030.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang USD Vs USDT
Perbedaan utama antara USDT dan USD terletak pada jenis dan regulasinya. USD adalah mata uang fiat resmi yang diterbitkan oleh bank sentral Amerika Serikat (The FED), sedangkan USDT adalah stablecoin kripto yang dikelola oleh perusahaan Tether Limited dan dipatok 1:1 terhadap USD. USD digunakan dalam sistem keuangan tradisional, sementara USDT digunakan di bursa kripto untuk transaksi digital. Selain itu, cara mencairkan keduanya ke rupiah juga berbeda.
Untuk menukarkan USDT ke Rupiah, Anda bisa menggunakan platform crypto exchange seperti Indodax, Pintu, atau Tokocrypto. Caranya, jual USDT Anda di aplikasi exchange tersebut dan hasilnya akan masuk ke dompet digital. Setelah itu, tarik saldo ke rekening bank lokal Anda. Pastikan akun Anda sudah terverifikasi dan perhatikan biaya transaksi serta penarikan yang berlaku. Alternatif lainnya, gunakan DEX seperti Metamask, tapi prosesnya lebih rumit dan kurang cocok untuk pemula.
USDT tergolong cukup aman jika digunakan di platform exchange resmi dan berlisensi seperti Indodax atau Pintu. Sebagai stablecoin, nilainya relatif stabil karena dipatok 1:1 dengan USD. Namun, tetap ada risiko seperti peretasan, penipuan, dan kurangnya transparansi cadangan aset. Selain itu, USDT tidak dijamin oleh bank sentral. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk menyimpan USDT di dompet digital yang aman dan hanya bertransaksi di platform terpercaya.