Ini Cara Menginvestasikan Uang Rp 4 Miliar Anda!

Menginvestasikan uang Rp 4 miliar menjadi jumlah yang menarik. Dengan jumlah tersebut, Anda mampu menghasilkan pendapatan pasif apabila menginvestasikannya dengan benar dan pada instrumen yang tepat.

Cara Menginvestasikan Rp 4 miliar

Dalam artikel ini, kami akan membahas cara menginvestasikan Rp 4 miliar untuk dapat hidup dari hasil investasi tersebut. Kemudian, kami akan akan membahas beberapa instrumen investasi yang dapat Anda pilih. Yuk, simak untuk tahu lebih jelas!

👉 Jika, Anda memiliki modal yang lebih rendah, dapat membaca Alternatif Aman Investasi Modal 20 juta!

Hasil Menginvestasikan Uang Rp 4 Miliar dengan Menabung di Bank

Untuk mencari tahu hasil dari menabung Rp 4 miliar di bank, pertama-tama kita perlu memahami konsep bunga bank. Bunga tabungan adalah bunga yang bank berikan kepada nasabahnya karena telah menabung di bank tersebut.

Ketika menabung uang di bank, uang tersebut akan bank gunakan untuk melakukan serangkaian operasi keuangan. Jadi, bunga merupakan kompensasi untuk deposito.

Namun, tidak semua lembaga kredit menawarkan suku bunga bank. Sehingga peluang tersebut akan lebih besar jika Anda menaruh uang Anda pada lembaga yang lebih kecil. Namun, biasanya berpotensi tidak stabil dalam hal pemberian bunga.

Menurut data terakhir, suku bunga bank Indonesia berada di 6%. Angka tersebut terbilang kecil sehingga tidak dapat menutupi inflasi yang terjadi.

Secara keseluruhan, menyimpan Rp 4 miliar di bank bukanlah ide yang baik. Akan lebih menguntungkan jika Anda menginvestasikannya sehingga mendapat imbal hasil yang konsisten sehingga bisa memeperoleh pendapatan pasif.

👉 Kelas Menengah Indonesia Turun Kelas, Ini Cara Aman Kelola Keuangan!

Cara Menginvestasikan Rp 4 Milar untuk Hidup dari Imbal Hasil

Berinvestasi sebesar Rp 4 miliar agar dapat hidup dari imbal hasil membutuhkan beragam strategi untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan. Berikut merupakan instrumen keuangan yang dapat Anda pertimbangkan:

  1. Reksa Dana: Berinvestasi pada reksa dana dapat menawarkan diversifikasi yang baik dan akses ke manajemen profesional. Sebaiknya alokasikan 20% (Rp 800 juta)dari modal Anda ke reksa dana yang berinvestasi pada saham perusahaan dengan fundamental yang solid.
  2. ETF: Instrumen ini memberikan Anda eksposur ke indeks saham dengan biaya yang lebih rendah daripada reksa dana. Alokasikan 20% dari modal Anda pada ETF yang mengacu pada indeks saham ternama seperi S&P500 atau MSCI World.
  3. Deposito: Alokasikan 10% (Rp 400 juta) dari modal pada deposito untuk menjaga sebagian modal agar aman dan mudah Anda akses. Meskipun imbal hasilnya sedikit, instrumen ini menawarkan perlindungan modal dan likuditas.
  4. Reksa Dana Properti dan ETF REIT: Berinvestasi pada instrumen ini menawarkan imbal hasil yang menarik dan diversifikasi. Dengan alokasi 20%, Anda dapat memperoleh pendapatan dari sewa dan potensi kenaikan harga properti tanpa harus mengurusnya secara langsung.
  5. Obligasi: Memberikan sumber pendapatan yang relatif stabil melalui pembayaran bunga. Dengan berinvestasi 15% (Rp 600 juta) dalam obligasi pemerintah atau korporasi berkualitas tinggi, Anda dapat mengurangi risiko kehilangan seluruh portofolio sambil mempertahankan aliran pendapatan.
  6. Pasar Saham: Berinvestasi pada saham pilihan dapat menawarkan potensi pertumbuhan yang tinggi. Alokasikan 15% dari modal pada saham berkinerja baik untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.

Strategi investasi ini bertujuan untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan dan keamanan, menggunakan kombinasi aset yang dapat menghasilkan pendapatan. Kemudian, pada saat yang sama hal ini juga menawarkan potensi peningkatan modal. Penting untuk Anda ingat bahwa semua investasi memiliki risiko, termasuk kehilangan modal.

👉🏻 Ini Daftar 10 Perusahaan Terbesar di Dunia

Menginvestasikan Rp 4 Miliar dalam reksa Dana

Meninvestasikan Rp 4 miliar dalam reksa dana menjadi pilihan yang menarik. Instrumen ini menawarkan pengembalian modal yang baik dengan risiko yang minim. Dalam kategori reksa dana, yang memiliki pengembalian tertinggi adalah reksa dana pasif, khususnya ETF.

👉 10 Rekomendasi Aplikasi Reksa Dana Terbaik dapat Anda baca dalam artikel tersebut

Investasi Rp 4 Miliar dalam ETF

Terdapat beragam instrumen keuangan yang ada di pasar, masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Keberagaman ini tercermin dari tingkat risiko dan potensi keuntungan.

Jika kita mengelompokannya, kita dapat menemukan instrumen yang paling aman namun pengembaliannya sedikit, yaitu deposito, obligasi perusahaan, dan SBN. Di sisi lain, terdapat instrumen dengan risiko tinggi, yaitu saham, futures, dan mata uang kripto.

Di tengah-tengahnya ada ETF, instrumen invstasi yang memberikan imbal hasil bruto sebesar 7%-8%. Cara kerja instrumen ini adalah berinvestasi pada keranjang saham dan meniru indek sahamnya seakurat mungkin, kita mengenalnya dengan benchmark.

Kemudian, pada ETF terdapat dua kelompok, yaitu akumulasi dan distribusi. Perbedaan pada kedua jenis ETF ini adalah apakah mereka mendistribusikan keuntungan atau menginvestasikankannya kembali.

Sederhanya, mengingestasikan Rp 4 miliar sebagian besar dalam ETF terbaik dapat menjadi ide yang baik untuk diversifikasi portofolio.

👉 ETF atau Reksa Dana: Memahami Perbedaan dan Kelebihannya

Berikut merupakan sekuritas yang menyediakan perdagangan ETF di Indonesia:

BrokerJumlah DepositKomisi
Indo Premier Sekuritas (IPOT)Rp 100.0000,19% – 0,29% per transaksi
BCA SekuritasRp 100.000mulai dari 0,18%
Gotrade IndonesiaMinimal US$ 10,3% per transaksi

👉 Strategi Investasi ETF untuk keuntungan yang optimal

Berinvestasi Rp 4 Miliar dalam Deposito

Anda telah melihat bahwa menaruh uang di bank saja bukanlah ide yang baik. Hal ini karena imbal hasil yang kita terima sangat kecil dan memilki risiko kehilangan daya beli akibat inflasi.

Hal tersebut akan berbeda ketika kita berinvestasi pada rekening deposito. Deposito merupakan rekening dengan fungsi yang terbatas (setoran dan penarikan) yang memungkinkan Anda mendapatkan keuntungan. Imbal hasil tersebut tentunya bervariasi, tergantung pada jenis rekening deposito.

Jika Anda memilih rekening deposito mengikat, Anda tidak dapat menarik uang dalam jangka waktu tertentu, misalnya selama 6 bulan. Namun, jenis deposito memiliki imbal hasil yang lebih besar. Sebaliknya, ada jenis rekening deposito yang memungkinkan Anda menarik dana kapan saja, namun memiliki imbal hasil yang kecil.

Tingkat Imbal hasil dari deposito di Indonesia bermacam-macam. Tergantung pada jangka waktu yang Anda pilih. Berikut merupakan beberapa ketentuan dari OJK berkaitan dengan bunga deposito bank:

Jangka WaktuBesar Bunga Deposito
1 bulan7,60%
3 bulan8,33%
6 bulan8,61%
lebih dari 12 bulan8,61%

Jika menginvestasikan Rp 4 miliar dalam deposito masih kurang optimal, berinvestasi pada sebagian kecil dari modal Anda saja. Hal ini menjadi pilihan yang menguntungkan untuk mempersiapkan dana darurat. Pilihan yang lebih baik, adalah investasikan pada instrumen investasi yang Anda inginkan dan biarkan sisanya menghasilkan bunga tahunan yang layak.

👉 Strategi Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan dan Aman

Apakah Berinvestasi dengan Membeli Rumah Masih Menguntungkan?

Jawabannya tergantun pada beberapa faktor seperti berikut:

  • Waktu: Pendapatan dari sewa properti bukan seperti pendapatan pasif yang kita peroleh dari ETF. Berinvestasi dalam properti membutuhkan banyak waktu karena butuh proses mencari penyewa, birokrasi, dan lain-lain. Jika tidak memiliki banyak waktu, maka sebaiknya pertimbangkan instrumen yang lain.
  • Pemahaman Pasar: Pasar properti adalah pasar yang lebih tidak pasti karena mengikuti logika yang kurang linier daripada pasar keuangan, dan estimasi ROI-nya lebih sulit. Jadi, Anda harus mengetahui beberapa hal seperti are, peraturan, dan dinamika pasar sehingga menghasilkan keuntungan.
  • Tingkat Risiko: Terdapat risiko yang berkaitan dengan hukum (wanprestasi) maupun ekonomi (pemeliharaan properti)

Singkatnya, berinvestasi dalam properti merupakan hal yan baik. Namun, terdapat alternatif lain yang lebih aman, yaitu REIT. Mari kita simak penjelasannya di bawah ini:

Berinvestasi dalam REIT

Investasi dalam REIT (Real Estate Investment Trust) daripada membeli properti secara langsung dapat menawarkan beberapa keuntungan. Ini tergantung pada tujuan keuangan, toleransi risiko, dan preferensi pribadi investor. Berikut adalah beberapa alasan mengapa REIT mungkin menjadi pilihan yang lebih baik:

  1. Diversifikasi: REIT berinvestasi dalam portofolio properti, yang mencakup kantor, apartemen, gudang, pusat perbelanjaan, dan lainnya. Ini memungkinkan investor untuk mendapatkan diversifikasi langsung dalam sektor properti sehingga mengurangi risiko terkait dengan investasi dalam satu properti.
  2. Likuiditas: Saham REIT umumnya diperdagangkan di bursa, yang berarti investor dapat membeli dan menjual saham mereka dengan lebih mudah daripada pembelian dan penjualan properti fisik, yang bisa menjadi proses yang panjang dan kompleks.
  3. Keterjangkauan: Berinvestasi dalam REIT umumnya membutuhkan modal awal yang lebih sedikit daripada pembelian properti. Membuat akses investasi properti lebih mudah bagi publik secara lebih luas.
  4. Tidak ada manajemen langsung: Investor REIT tidak perlu menangani masalah manajemen sehari-hari, pemeliharaan, sewa atau penjualan properti. Tanggung jawab ini merupakan tugas manajemen REIT, memungkinkan investor untuk menikmati potensi manfaat investasi properti tanpa masalah yang terkait dengan manajemen langsung properti.
  5. Aliran pendapatan: REIT memiliki kewajiban hukum untuk mendistribusikan sebagian besar pendapatan kena pajak mereka dalam bentuk dividen kepada pemegang saham. Sehingga menawarkan aliran pendapatan yang potensial menarik dan teratur.
  6. Manfaat pajak: Pada beberapa yurisdiksi, investor REIT dapat memperoleh perlakuan pajak yang lebih baik atas dividen yang mereka terima, tergantung pada hukum setempat.
  7. Potensi apresiasi: Selain dividen, investor REIT dapat memperoleh keuntungan dari peningkatan nilai saham sepanjang waktu, sehingga menawarkan dua sumber potensi penghasilan.

👉 Peraturan Pajak Penghasilan Terbaru: Pengertian PPh & Skemanya! 2024

Menginvestasikan Rp 4 Miliar dalam Obligasi

Menginvestasikan Rp 4 milair dalam obligasi menjadi salah satu pilihan yang baik. Berikut merupakan cara kerja dari obligasi:

  • Untuk dapat mendanai aktivitas bisnisnya, perusahaan membutuhkan modal, sehingga mereka menerbitkan obligasi.
  • Investor mendapat kesempatan untuk membeli obligasi tersebut. Setelah membelinya, investor menjadi pemegang obligasi atau kreditur.
  • Dengan status ini, investor memiliki hak untuk menerima bunga secara periodik. Pemberian bunga ini tergantung pada peringkat perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal.

Obligasi menjadi pilihan investasi yang baik bagi investor yang mencari penghasilan yang relatif rendah namun terjamin. Ketika memilih obligasi, Anda harus dapat membedakan antara obligasi korporasi dan obligasi negara.

Berinvestasi pada Pasar Saham

Saham menjadi alternatif selanjutnya. Berikut merupakan cara kerja saham:

  • Penciptaan saham: Perusahaan memutuskan untuk “membagi diri” dalam beberapa bagian, kita menyebutnya sebagai saham, untuk mengumpulkan modal. Proses ini kita kenal sebagai penerbitan saham.
  • Penawaran Umum Perdana (IPO): Ketika perusahaan memutusakan untuk menawarkan sahamnya ke publik, IPO terjadi. Hal ini memungkinkan investor untuk membeli saham dan menjadi pemegang saham perusahaan. Selain itu, sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk menerbitkan saham baru di kemudian hari, melalui mekanisme peningkatan modal.

👉 Pahami juga definisi dari Penawaran Umum Perdana (IPO): Kupas Tuntas Proses dan Manfaatnya

Berikut merupakan dua cara investor untuk mendapatkan keuntungan dari saham:

  • Memperoleh hak sebagai pemegang saham: Menerima pembayaran dividen. Namun, tidak semua perusahaan membayarkan dividen kepada pemegang saham. Beberapa perusahaan lebih memilih untuk menginvestasikan keuntungannya kembali.
  • Penjualan saham: Investor memiliki hak untuk menjual sahamnya. Jika mereka menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli, maka mereka mendapatkan keuntungan.

Terdapat berbagai jenis saham, mulai dari saham blue chip hingga penny stocks dengan tingkat risiko yang berbeda. Dalam investasi saham, tidak baik jika Anda menginvestasikan Rp 4 miliar sepenuhnya pada saham. Sehingga Anda harus melakukan diversifikasi portofolio agar lebih aman.

Setelah kami menyebutkan beberapa cara menginvestasikan Rp 4 miliar, mungkin menarik untuk mempertimbangkan pilihan investasi aman dengan keuntungan bersih 4%. Jenis investasi ini ideal bagi mereka yang mencari keseimbangan antara kemanan dan imbal hasil.

Dengan memilih instrumen yang menjamin pengembalian, berarti Anda dapat mengandalkan pertumbuhan konstan pada modal Anda. Hal ini karena investasi Anda terlindungi dari fluktuasi yang tidak terprediksi.

👉 Saham Terbaik di Indonesia 2024, Layak Dibeli!

Apakah Hasil dari Berinvestasi Rp 4 Miliar dapat Digunakan untuk Hidup?

Menurut kami Rp 4 Miliar sebenarnya bukan jumlah yang cukup untuk hidup dari hasil investasi modal sebesar itu. Namun, terdapat beberapa faktor yang harus Anda perhatikan. Berikut faktor-faktornya:

  • Tempat tinggal: Di beberapa negara dengan biaya hidup yang rendah, hasil investasi Rp 4 miliar sudah cukup untuk hidup.
  • Gaya hidup: Dengan mengadopsi gaya hidup yang hemat, Anda dapat hidup dengan jumlah tersebut untuk beberap waktu.
  • Sumber pendapatan lain: Misalnya, Anda tetap memiliki pekerjaan lain, bisa menjadi tambahan untuk kebutuhan hidup.

Menginvestasikan Rp 4 miliar untuk hidup dari hasil investasi adalah hal yang membutuhkan perhatian, perencanaan, dan diversifikasi. Seperti yang telah kita bicarakan, bahwa mengalokasikan modal tersebut ke dalam beberapa instrumen investasi dapat menghasilkan pendapatan pasif.

Kemudian, hal tersebut dapat menambah kekayaan Anda dalam jangka panjang. Diversifikasi tidak hanya mengurangi risiko dalam berinvestasi, namun membuka pintu ke berbagai sumber pendapatan.

Selain itu, penting bagi Anda untuk menggunakan kalkulator bunga majemuk. Alat ini penting bagi siapa saja yang ingin memahami pengaruh bunga majemuk pada investasi. Dengan kakulator ini, Anda dapat memperkirakan pertumbuhan investasi dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga dan periode.

Kesimpulannya, jika Anda berinvestasi Rp 4 miliar, bukanlah jumlah yang cukup untuk hidup dari hasil investasi tersebut. Namun, jika Anda dapat hidup hemat, tinggal di negara dengan biaya hidup rendah, dan memiliki pendapatan tambahan, hal tersebut menjadi sangat cukup.

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Apa yang harus kita lakukan dengan Rp 4 miliar?

Dengan Rp 4 miliar kita dapat berinvestasi pada pasar keuangan. Ada berbagai jenis instrumen yang sesuai dengan kebutuhan kita. Hal yang penting adalah jangan membiarkan uang tertahan di bank karena uang akan mengalami pengikisan nilai.

Berapa imbal hasil dari investasi Rp 4 miliar?

Hal ini tergantung pada instrumen invetasi yang Anda pilih. Misalnya dengan deposito, keuntungannya mungkin tidak mencapai 4% per tahun, dengan saham atau ETF keuntungannya bisa mencapai 8% per tahun.

Artikel Terkait