Pola

Price action adalah istilah yang digunakan untuk analisis pergerakan harga pada grafik. Ini dilakukan tanpa menggunakan indikator lain karena harga dianggap sebagai data terbaik dan paling lengkap yang mencakup semua informasi. Dalam bahasa Indonesia, price action disebut aksi harga.
Meskipun tidak menggunakan indikator apa pun, analisis price action tetap termasuk dalam analisis teknikal. Dengan cara ini, trader memprediksi tren harga pada masa depan hanya dengan memperhatikan pergerakan harga aset, tanpa bergantung pada indikator apa pun.

Dalam analisis price action, pergerakan harga yang direpresentasikan berdasarkan waktu ditampilkan dalam grafik yang biasanya menggunakan alat bantu berikut ini:
Dalam analisis price action, sangat umum menggunakan grafik batang yang membantu kita dalam analisis:

Dalam analisis pergerakan harga, jika harga suatu aset naik melewati titik tertinggi yang dicapai minggu lalu dan kemudian berhasil mempertahankan posisi dengan mencatatkan titik tertinggi harian yang baru, dapat diartikan bahwa aset tersebut sedang mengalami tren naik (bullish).

Price action dapat memberikan sinyal berikut ini untuk melakukan trading:
Saat menggunakan cara price action dalam trading, terdapat sejumlah kelebihan dan kekurangan yang bisa Anda simak melalui tabel di bawah ini.
| Kelebihan | Kekurangan | ||
| ✅ Memungkinkan analisis cepat untuk membuat keputusan trading | ❌ Dapat mengabaikan informasi yang tidak diketahui oleh investor | ||
| ✅ Hanya didasarkan pada alat visual yang mudah diinterpretasikan | ❌ Meskipun bisa berguna untuk keputusan trading cepat, tidak selalu ideal bagi mereka yang mencari investasi jangka panjang, yang lebih suka memperoleh aset yang seiring waktu dapat meningkat nilainya berdasarkan fundamentalnya | ||
| ✅ Meskipun price action tampak tidak kompleks, kenyataannya harga memang mencerminkan informasi tentang aset yang bersangkutan | ❌ Tidak memperhitungkan peristiwa eksternal yang dapat mempengaruhi harga aset seperti risiko yang dihadapinya (misalnya, karena situasi politik atau fenomena alam) |
| Kelebihan | Kekurangan |
| ✅ Memungkinkan analisis cepat untuk membuat keputusan trading | ❌ Dapat mengabaikan informasi yang tidak diketahui oleh investor |
| ✅ Hanya didasarkan pada alat visual yang mudah diinterpretasikan | ❌ Meskipun bisa berguna untuk keputusan trading cepat, tidak selalu ideal bagi mereka yang mencari investasi jangka panjang, yang lebih suka memperoleh aset yang seiring waktu dapat meningkat nilainya berdasarkan fundamentalnya |
| ✅ Meskipun price action tampak tidak kompleks, kenyataannya harga memang mencerminkan informasi tentang aset yang bersangkutan | ❌ Tidak memperhitungkan peristiwa eksternal yang dapat mempengaruhi harga aset seperti risiko yang dihadapinya (misalnya, karena situasi politik atau fenomena alam) |
Ada beberapa skenario saat menerapkan price action trading.
Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini, price action forex dalam pasangan USD/CHF sedang bergerak turun (downtrend) dengan level-level support dan resistance yang digambarkan dengan garis horizontal. Aturannya adalah jika level support ditembus, area tersebut akan menjadi resistance, dan begitu pula sebaliknya, resistance akan menjadi support.
Swing point adalah area di mana sinyal dari price action berpotensi terbentuk. Dalam hal ini, formasi pin bar yang muncul di swing point menunjukkan kemungkinan adanya koreksi pada arah tren utama (downtrend). Kita bisa membuka atau menutup posisi secara manual di swing point setelah sinyal trading muncul. Semua pin bar pada contoh ini menunjukkan penolakan (false break) pada level support dan resistance sehingga dianggap valid. Untuk pasar yang bergerak naik (uptrend), prosesnya terjadi sebaliknya.

Pada contoh di bawah, keempat pin bar terjadi di level resistance dan support. Untuk kondisi pasar yang mendatar (ranging/sideway), kita cukup mengamati formasi bar yang terbentuk di resistance dan support. Jika terjadi break, pastikan itu bukan false break. Mengapa formasi pin bar penting di sini? Trader forex seringkali salah sangka bahwa semua pin bar terbentuk karena alasan yang sama, padahal banyak faktor lain yang mempengaruhi selain ukuran, karakteristik, perbedaan dengan pin bar sebelumnya, serta faktor teknis lainnya.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah saat trader besar melakukan take profit. Untuk kondisi false break, kita bisa membuka posisi lagi setelah bar tersebut selesai terbentuk. Level stop loss dan target profit bisa ditentukan pada level yang dekat dengan support atau resistance, sesuai dengan arah posisi entry kita. Dalam kondisi pasar sideway seperti contoh di atas, kekuatan garis support atau resistance tidak dapat menunjukkan lamanya keadaan sideway berlangsung. Pada dasarnya, sideway terjadi karena pasar sedang melakukan konsolidasi. Langkah aman yang bisa diambil adalah menunggu pasar mencapai kesepakatan dan menentukan trennya.

Selain teknik price action, Anda juga bisa melengkapi diri dengan ilmu teknikal lainnya melalui artikel-artikel di bawah ini.
Death Cross dalam Analisis Teknikal: Pengertian dan Implikasinya
Pelajari Dow Theory: Panduan Lengkap Analisis Teknikal
Money Flow Index (MFI): Bagaimana Cara Menggunakannya?
Strategi Trading Menggunakan Pola Double Top dan Double Bottom