Strategi Investasi Michael Burry

Michael Burry menjadi investor legendaris yang populer di kalangan investor lain. Sehingga, ia layak kita sandingkan dengan Warren Buffet. Namun siapakah dia sebenarnya?

Dalam artikel ini, kami akan membahas siapa Michael Burry. Kemudian, kami juga akan membahas strategi beserta portofolio investasi darinya. Yuk, simak untuk tahu lebih jelas!
Siapa Michael Burry?
Michael Burry adalah seorang dokter, investor, dan manajer pengelola dana investasi asal Amerika Serikat. Ia lahir di San José, California, pada 19 Juni 1971. Pada usia dua tahun, ia harus kehilangan satu matanya karena menderita kanker sehingga harus menggunakan prostesis.
Burry belajar ekonomi dan pra-kedokteran (pre-med dalam bahasa Inggris) di Universitas California di Los Angeles (UCLA). Kemudian, ia memperoleh gelar dokter di Sekolah Kedokteran Universitas Vanderbilt dan menjalani residensi di Stanford.
Di sela-sela waktu luangnya, Burry mulai mempelajari cara berinvestasi dan mendapat hasil yang bagus. Sehingga, ia mendapat perhatian dari Joel Greenblatt.
Siapa Michael Burry menjadi terkenal karena berhasil memprediksi krisis suprime mortage ketika pemerintah AS memberikan kelonggaran warganya untuk memiliki rumah meskipun skor kreditnya buruk. Selain itu, Burry juga menjadi terkenal karena mendirikan Scio Asset Management dengan investasinya yang berlawanan dengan pasar, terutama pada pasar properti.
Kisah menginspirasi dari Michael J Burry tersebut dapat Anda lihat dalam film “The Big Short“. Dalam film tersebut kita dapat melihat bagimana Burry bisa memprediksi “badai” keuangan global yang terjadi di tahun 2008.
👉 Rekomendasi Film Investasi Saham, Asik dan Seru!
Hubungan Scion Capital dan Joel Greenblatt
Gotham Capital pada tahun 2000 membantu Burry mendirikan Scion Asset Management dengan menanamkan modal US$ 1 juta. Seiring berjalannya waktu, mereka mempercayakan pengelolaan dana sekitar US$ 100 juta.

Scion Capital berhasil memperoleh keuntungan besar karena pada tahun 2011 bertumbuh 55% sedangkan S&P 500 mengalami penurunan 11,8%.
Tahun 2004, Burry telah mengelola dana sekitar US$ 600 juta, sehingga ia menghentikan modal yang ingin masuk. Namun, tidak semuanya berjalan mulus, terutama hubungan dengan para investor.
Pada tahun 2005, Scion Capital berhasil memberikan pengembalian tahunan sebesar 238% sehingga menghasilkan keuntungan besar bagi para investornya.
Kemudian, Burry mulai fokus pada pasar suprime mortage di tahun 2005. Ia memiliki proyeksi bahwa gelembung akan meledak dalam dua tahun. Ia tidak salah, namun Scion mengalami penurunan 18% pada tahun 2006. Sehingga, membuat para investor (termasuk Joel Greenblatt dan John Petry) gugup dan menekan Burry untuk meninggalkan strategi tersebut.
Akhirnya, terjadi perbedaan pendapat sehingga membuat hubungan Gotham Capital dengan Michael Burry mengalami masa sulit. Ini karena Burry bertaruh dengan pasar hipotek dan Greenblatt mencoba menarik modalnya. Namun, Burry berhasil mencegah hal tersebut terjadi selama satu tahun lagi.
Burry akhirnya dapat melikuidasi dana tersebut pada tahun 2008 dan mengembalikan uang kepada para pemegang saham. Tercatat bahwa ia berhasil memperoleh keuntungan pribadi dan sebesar US$ 100 juta dan lebih dari US$ 700 juta untuk Scion dan para investornya.
👉 Rahasia Cara Investasi Properti dapat Untung!
Kembalinya Scion
Tahun 2013, Burry membuka kembali hedge fund-nya, kali dengan dengan nama Scion Asset Management. Menurut, Dataroma, mereka megelola modal sebesar US$ 77 juta (per kuartal IV tahun 2024)
Dalam portofolio investasinya, mereka berinvestasi terbesar pada Alibaba Group Inc dengan persentase 16,43%. Perusahan ini begerak di bidang teknologi yang menyediakan layanan e-commerce.
Strategi Sukses ala Michael Burry
Michael Burry menjadi investor sukses karena kemampuannya untuk mendeteksi tren yang terabaikan oleh orang lain dan gaya investasinya yang cenderung berlawanan. Ia adalah salah satu dari investor yang melakukan short di pasar properti pada tahun 2006. Sehingga, taruhannya dalam melawan pasar terbayar dengan baik ketika krisis datang dua tahun kemudian.
Pengalaman investasi selama krisis tersebut tercatat dalam buku The Big Shor karangan Michael Lewis yang kemudian diadaptasi menjadi film dengan bintang Christian Bale.
Ketertarikan Michael Burry pada Pasar Saham
Ia tertarik pada pasar saham setelah membaca buku investasi klasik karya Graham and Dodd yang berjudul “Security Analysis“. Kemudian, setelah mempelajari buku tersebut dan menerapkan beberapa strateginya, Burry sadar bahwa ia dapat mengalahkan pasar dengan membeli saham yang undervalued.
Burry mulai trading saham dan mampu mencapai pengembalian yang mengesankan dalam portofolio investasi pribadinya ketika dotcom bubble meledak. Sehngga, ia percaya bahwa pasar saham menawarkan peluang penting bagi investor yang bersedia memahaminya.
👉 Ini Rekomendasi Buku Terbaik Belajar Investasi di Pasar Saham
Keadaan Pasar Properti ketika Michel Burry Mulai Berinvestasi
Pasar properti sedang dalam masa kejayaannya di tahun 2005. Harga properti naik sangat cepat dan jual beli properti meningkat, ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sehingga, banyak orang berspekulasi dan ingin ikut serta dalam sektor tersebut.
Perdagangan hipotek tersebut terjadi di antara investor profesional melaui CDO (Collateralized Debt Obligations). Rancangan CDO ini membuat investor tidak dapat melihat risiko yang ada di baliknya. Namun, Burry mampu mengidentifikasinya sehingga ia lebih ingin bertaruh untuk melawan CDO sebelum pasar runtuh di tahun 2007-2008.
Ia saat itu mulai membeli Credit Default Swaps atau asuransi gagal bayar. Asuransi ini adalah asuransi di mana pembeli membayar premi untuk mengamankan investasinya jika terjadi gagal bayar dari penerbit utang.
Burry membeli CDS dalam jumlah besar untuk melawan obligasi hipotek berisiko tinggi. Sehingga, jika harga properti jatuh ia akan mendapatkan uang. Namun, CDS tidak diperdagangkan di pasar dan ia harus meyakinkan Goldman Sachs atau Deutsche Bank untuk menerbitkannya.
Keruntuhan pasar terjadi pada 2007-2008 sehingga harga properti jatuh dengan cepat. Orang-orang mendapati harga properti yang mereka beli dengan harga tinggi bernilai jauh lebih rendah.
Burry berhasil memprediksi hal tersebut karena mencari ketidaksesuaian yang ada pada hipotek berisiko tinggi. Dengan demikian, ia mengambil posisi short dan bertaruh pada penurunan pasar sehingga akhrinya Burry mendapat keuntungan yang fantastis.
👉🏻 Trader Paling Sukses di Indonesia & Kisah Suksesnya!
Portofolio Michael Burry saat ini
Michael Burry membangun karirnya dengan berinvestasi pada aset yang bermasalah. Jadi, pada dasarnya portofolio Michael Burry adalah membeli aset yang sedang turun, kemudian menjualnya saat nilainya pulih.
Jenis investasi ini bisa sangat berisiko, namun bisa sangat menguntungkan jika kita melakukannya dengan benar.
Berikut portofolio investasi dai Burry (data per kuartal IV tahun 2024) dengan nilai investasi lebih dari US$ 77 juta:
Perusahaan | Ticker | Persentase dalam Portofolio | Valuasi |
Alibaba Group Holdings | BABA | 16.43% | US$ 12.72 juta |
Baidu | BIDU | 13.61% | US$ 10.54 juta |
JD.com Inc | JD | 13.43% | US$ 10.40 juta |
Estee Lauder Cos. | EL | 9,68% | US$ 7.5 juta |
Molina Healthcare Inc. | MOH | 9.40% | US$ 7.28 juta |
Pinduoduo Inc. | PDD | 9.39% | US$ 7.27 juta |
HCA Healthcare Inc. | HCA | 5.81% | US$ 4.50 juta |
Bruker Corp. | BRKR | 5.68% | US$ 4.40 juta |
V.F. Corp. | VFC | 5.54% | US$ 4.29 juta |
Magnera Corp. | MAGN | 4.69% | US$ 3.63 juta |
Oscar Health Inc. | OSCR | 3.47% | US$ 2.69 juta |
American Coastal Insurance C | ACIC | 2.54% | US$ 1.97 juta |
Canada Goose Holdings Inc. | GOOS | 0.32% | US$ 249 ribu |
👉 Kenali Saham Teknologi FAANG dan Cara Berinvestasi di dalamnya!
Poin Penting yang Dapat Dipelajari
Selanjutnya, setelah mempelajari siapa Michael Burry, bagaimana strateginya dalam berinvestasi, dan portofolio investasinya, kita akan meliha apa yang bisa dipelajari. Berikut poin-poin penting yang dapat kita pelajari dari Michael Burry:
- Pertama, penting bagi Anda untuk memiliki penelitian investasi yang jelas dan tetap berpegang teguh padanya.
- Kedua, lakukan riset Anda sendiri. Burry adalah seorang investor otodidak dengan latar belakang seorang dokter. Namun ia rajin membaca majalah investasi dan mengikuti dengan cermat perusahaan-perusahaan tempat ia berinvestasi. Ia mengenal perusahaan-perusahaan tersebut secara luar dalam sehingga dapat membuat keputusan investasi yang tepat.
- Ketiga, Anda harus mendiversifikasi portofolio. Jangan menaruh semua telur dalam keranjang yang sama, Anda harus menyebarkan risiko ke dalam beberapa instrumen atau sektor. Sehingga, akan membantu Anda melindungi dari kerugian besar jika salah satu investasi Anda gagal.
- Bersabar. Burry tidak menjadi investor sukses dalam satu malam, butuh bertahun-tahun dan dedikasi untuk mencapai keuksesannya.
👉 Temukan Harry Browne: Strategi Investasi Portofolio Permanen
Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)
Ia adalah investor yang berorientasi pada nilai saham. Burry membagikan ide investasinya secara online dan dengan cepat menjadi tokoh yang banyak diikuti di awal perkembangan internet. Sebagai investor nilai, ia mencari saham yang harganya lebih rendah dari nilai sebenarnya.
Jika kita melihat portofolio dari Burry, sebagian besar investasinya terletak pada sektor tekonologi dan kesehatan. Ini karena latar belakang Burry yang dulunya adalah seorang dokter. Kemudian, Burry berinvestasi pada sektor teknologi karena sektor ini akan terus mengalami perkembangan yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan nilai saham.