Trend Line: Panduan Dasar untuk Investor Pemula

Trend line adalah alat dasar dalam analisis teknikal. Garis tren biasanya menghubungkan titik-titik terendah berturut-turut dalam tren naik serta titik-titik tertinggi dalam tren turun.
Dalam kasus tren sideway, tergambar dua garis dengan posisi satu di atas dan satu di bawah. Garis atas adalah resistance dan garis bawah adalah support.
Dalam istilah yang lebih umum, garis tren adalah garis yang trader gambar dengan tujuan menghubungkan serangkaian titik berturut-turut dalam waktu yang sesuai dengan harga suatu aset.
Kita harus mencatat bahwa ada beberapa kebijaksanaan dalam menggambar garis tren. Beberapa trader menggunakan titik terendah atau tertinggi dari candlestick harian. Yang lain mungkin hanya menghubungkan harga closing di tiap candlestick. Bahkan dapat kita dapat menggambar garis paralel dengan garis tren untuk membentuk apa yang kenal dengan channel/kanal.
Garis tren sangat berguna karena membantu menentukan tingkat harga yang optimal untuk bergabung dengan tren.

👉 10 Chart Pattern (Pola Grafik) Utama: Strategi untuk Sukses Trading
Cara Menginterpretasikan Trend Line
Trend line adalah garis lurus yang menandai tren suatu aset (naik atau turun) di mana:
- Dalam garis tren naik, garis lurus menghubungkan titik-titik terendah berturut-turut yang relevan.
- Dalam garis tren turun, itu adalah garis lurus yang menghubungkan titik-titik tertinggi berturut-turut yang relevan.
- Dalam tren sideway, ada garis tren baik di bagian atas maupun di bagian bawah.
Untuk membangun garis tren, kite memerlukan minimal 2 titik. Titik-titik ini bisa berupa dua titik terendah atau dua titik tertinggi. Namun, makin banyak titik yang menghubungkan garis tren, makin kuat garis tersebut.
Artinya, untuk menggambar garis tren, memerlukan penghubungan dua titik terendah dalam tren naik atau dua titik tertinggi dalam tren turun. Namun, agar tren terkonfirmasi, garis tren harus menghubungkan tiga titik terendah atau tertinggi, tergantung apakah tren tersebut naik atau turun. Ketika harga menembus garis tren, sangat mungkin tren yang ada akan berakhir.
Garis tren, mirip dengan support dan resistance, makin penting jika sering disentuh oleh harga. Jadi, makin jelas tren tersebut dan makin lama bertahan, makin penting tren itu. Namun, makin tren itu berkembang, makin dekat pula tren tersebut dengan akhirnya.
Contoh Garis Tren
Dalam gambar berikut ini, kita melihat contoh garis tren turun di OHL, dari pertengahan 2014 hingga awal 2016. Seperti yang kita lihat, tren tersebut dapat kita gambarkan pada awal 2015, saat menghubungkan dua lingkaran oranye pertama, kita sudah bisa memproyeksikannya. Pada saat itu, pasar sudah turun, tetapi tren tidak terkonfirmasi sampai harga menyentuh garis tren lagi. Mungkin tampak bahwa tren mendekati akhirnya pada saat itu, ketika perdagangan OHL di level 10 Euro.
Sejak saat itu, harga saham terus jatuh. Pada Maret 2016, harga menembus garis tren turun, saat perdagangan OHL pada level 5,5 Euro. Apakah tren sudah berakhir? Untuk saat ini belum. Garis tren ditembus, tetapi titik tertinggi terakhir berada di bawah titik terendah terakhir sehingga tren mungkin melambat, tetapi kita tidak bisa menyimpulkan bahwa tren sudah berakhir.

Poin penting lain yang perlu kita pertimbangkan adalah kemiringan. Jika garis tren memiliki kemiringan yang sangat tajam, kemungkinan durasinya akan lebih pendek. Sebaliknya, jika kemiringannya tidak terlalu tajam, tren tersebut akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk bertahan lama.
Karakteristik Trend Line
Beberapa karakteristik garis tren adalah:
- Garis tren bersifat diagonal dan tidak pernah horizontal.
- Jangan mencoba menyesuaikan garis tren dengan grafik Anda.
- Anda dapat menggambar garis tren yang lebih andal pada jangka waktu yang lebih lama.
Untuk apa menggunakan Tren Line?
Garis tren memiliki beberapa manfaat, seperti:
- Menentukan arah pasar dan menetapkan tujuan proyeksi.
- Menandai level support dan/atau resistance yang diproyeksikan oleh harga.
- Memungkinkan analisis tingkat keuntungan/risiko yang dapat kita ambil saat memulai atau menutup posisi, dengan menggunakan harga saat ini sebagai referensi terhadap garis tren dan proyeksinya.
- Break out garis tren ke atas atau ke bawah adalah salah satu sinyal yang menunjukkan kemungkinan perubahan arah harga.
- Menjadi dasar untuk menggambar saluran (channel) yang menggambarkan kemungkinan pergerakan harga.
👉 Bullish dan Bearish: Apa Perbedaannya? Temukan jawabannya dalam artikel tersebut.
Aspek Teknis Utama Trend Line
Beberapa aspek teknis dari garis tren yang perlu kita perhatikan adalah:
- Sesuaikan garis tren dengan titik terendah sesi, kecuali pada hari-hari khusus.
- Perhatikan kemiringannya: makin curam garis tren, makin jauh proyeksinya dan makin cepat harga bergerak ke arahnya. Sebaliknya, makin landai kemiringannya, makin mudah harga mematahkannya. Garis tren dengan sudut antara 35º-40º adalah yang paling tahan lama.
- Makin lama garis tren bertahan, makin penting garis tersebut dan makin perlu diawasi jika terjadi break out.
- Ketika garis tren ditembus, jika itu adalah garis naik dan bertindak sebagai support, proyeksinya menjadi level resistance untuk kenaikan harga selanjutnya. Sebaliknya, jika itu adalah garis turun dan bertindak sebagai resistance, proyeksinya menjadi zona support yang mungkin untuk koreksi selanjutnya ketika terlampaui.
- Untuk menganggap garis tren sudah rusak/patah, penting bahwa itu terjadi pada penutupan sesi. Jika terjadi saat intraday, itu hanya menjadi sinyal peringatan untuk diawasi dengan lebih saksama pada sesi berikutnya.
- Jika break out terjadi dengan peningkatan volume, itu adalah konfirmasi yang lebih kuat.
- Jika break out terjadi dengan pola kelanjutan atau celah (gap), itu memberikan konfirmasi yang lebih kuat.
Bagaimana Penggunaan Trend Line dalam Trading?
Trading melibatkan pembelian dan penjualan aset di pasar keuangan, seperti saham, mata uang, dan derivatif. Untuk melakukan pembelian ini, perlu dilakukan studi, analisis teknikal, dan menerapkan strategi serta instrumen keuangan seperti garis tren. Sebagai contoh, garis tren berguna untuk mengetahui apakah pasar sedang ada dalam tren atau tidak.
Oleh karena itu, sebelum menganalisis aset secara teknikal, Anda perlu mengidentifikasi tren yang ditunjukkan karena pasar bekerja dengan tren naik, turun, atau sideway.
Selain itu, mengidentifikasi garis tren yang benar bisa menjadi rumit dan salah satu indikasi terbaik yang bisa kita cari adalah adanya puncak maksimum atau minimum ketiga. Inilah yang membuat garis tren menjadi relevan dan makin banyak titik koneksi yang ada, justru makin baik.
👉 Jika Anda ingin mendalami trading, baca: Cara Belajar Trading dari Nol, Ini Tipsnya!
Kelebihan dan Kekurangan Trend Line
Di antara kelebihan garis tren, kita dapat menemukan:
- Dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren dalam interval waktu yang berbeda.
- Relatif mudah digambar karena hanya perlu menghubungkan berbagai titik sepanjang periode tertentu.
- Memungkinkan untuk mendeteksi titik masuk atau keluar bagi para trader. Misalnya, dengan mengonfirmasi tren naik, investor dapat mengambil posisi panjang.
- Ketika harga melintasi garis tren, ada kemungkinan bahwa tren sedang berakhir. Misalnya, jika harga melintasi di atas garis tren turun. Ini bisa menjadi indikasi pembalikan tren menjadi tren naik.
Namun, kita juga perlu memperhatikan beberapa kekurangannya:
- Seperti semua alat analisis teknikal, mereka tidak mempertimbangkan faktor fundamental (alasan apa yang ada menjadi penyebabnya).
- Makin kecil skala waktu analisis, makin sering tren akan berubah. Misalnya, dengan mengambil data bulanan, tren turun dapat terlihat dengan jelas. Namun, jika kita melihat data harian, harga kemungkinan akan mencatat pergerakan naik dalam jangka pendek.
- Indikator teknikal lainnya yang bisa kita evaluasii adalah volume. Penerapan garis tren pada periode waktu yang pendek bisa sensitif terhadap volume. Jadi, garis tren yang terbentuk dengan volume rendah bisa dengan mudah dilintasi oleh garis harga ketika jumlah transaksinya meningkat.
- Jika harga menembus garis tren, itu tidak selalu berarti bahwa arah tren sedang berubah. Bisa jadi itu adalah false break out.
Umumnya, para trader menggunakan trend line saat akan melalukan trading. Nah, agar Anda lebih mahir dan percaya diri untuk trading, Anda bisa membaca beberapa topik tentang indikator atau analisis teknikal di bawah ini.
Indikator Trading Dan Osilator | Analisis Teknikal
Indikator Teknikal Terbaik Untuk Trading
Cara Menggunakan Indikator Stokastik dalam Analisis Teknikal
Pelajari Dow Theory: Panduan Lengkap Analisis Teknikal
FAQs – Pertanyaan yang Sering Diajukan
Trend line adalah garis yang mudah dikenali yang digambar oleh para trader di grafik untuk menghubungkan serangkaian harga atau menunjukkan data yang paling sesuai. Garis yang dihasilkan kemudian digunakan untuk memberikan gambaran kepada trader tentang arah pergerakan nilai investasi.
Trend line digambar di atas harga dalam tren turun. Garis lurus harus menghubungkan dua titik rendah dalam tren naik. Garis lurus harus menghubungkan dua titik tinggi dalam tren turun. Setidaknya tiga titik tinggi atau rendah harus terhubung dengan garis tren agar valid
Secara umum, disarankan untuk menunggu tiga titik kontak yang terkonfirmasi sebelum mulai memperhatikan garis tren. Garis tren hanya dianggap terkonfirmasi jika terdapat tiga titik kontak, karena Anda selalu bisa menghubungkan dua titik acak pada grafik Anda.
.