Value Stock dan Growth Stock: Panduan untuk Investor Pemula

Mari kita pahami apa itu value stock dan growth stock, perbedaannya, serta kelebihan dan kekurangannya. Value stock biasanya diperdagangkan di bawah nilai pasar mereka (undervalued), sementara growth stock memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Ketika ekonomi tidak pasti dan suku bunga tinggi, kedua jenis saham ini bisa bereaksi berbeda.
Value stock cenderung lebih stabil, sedangkan growth stock bisa lebih volatil, tetapi berpotensi menghasilkan keuntungan besar. Ada dua cara untuk berinvestasi dalam kedua jenis saham ini. Contoh dari saham-saham ini juga akan dijelaskan untuk memberikan gambaran yang jelas.

Apa itu Value Stock atau Value Investing?
Ini adalah filosofi investasi yang dipopulerkan oleh Benjamin Graham dan David Dodd, profesor di Columbia Business School. Sebuah filosofi yang terkait dengan deep value investing (berinvestasi dalam saham yang diperdagangkan jauh dari nilai intrinsiknya, dinilai di bawah nilai bukunya dan bahkan di bawah nilai teoritis likuidasinya).
Filosofi investasi ini mengandalkan pembelian saham yang harganya di bawah nilai fundamentalnya. Investor menunggu pasar mengakui nilai saham tersebut di jangka menengah dan panjang. Pendekatan ini disebut juga value investing (investasi saham nilai).
Intinya adalah menganalisis perusahaan untuk mengetahui nilai sebenarnya dan membandingkannya dengan harga pasar. Dengan begitu, Anda bisa berinvestasi dalam saham yang diperdagangkan dengan harga lebih rendah dari nilai sebenarnya dan memiliki potensi keuntungan besar jika kinerjanya baik.
Oleh karena itu, filosofi nilai mencoba menemukan perusahaan dengan harga pasar lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Kemudian, membeli sahamnya dan menunggu hingga pasar mendorong harga saham naik mendekati nilai intrinsiknya. Kenaikan ini dikenal sebagai “margin of safety,” yaitu perbedaan antara nilai intrinsik saham dan harga pasar saat ini. Margin ini selalu tergantung pada harga yang dibayar. Keuntungan modal akan didapatkan dari selisih tersebut. Sebagai aturan umum, diperlukan aset yang undervalued setidaknya 33%.
Untuk melakukan ini, pergerakan pasar jangka pendek dimanfaatkan dengan pandangan jangka panjang. Membeli perusahaan yang baik, solid, andal, dan undervalued pada harga yang menarik.
👉 Jika Anda tertarik dengan poin ini, Anda bisa membaca artikel kami tentang Rekomendasi Buku Terbaik Belajar Investasi di Pasar Saham.
Apa itu Growth Stock?
Growth stock atau saham pertumbuhan menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat dalam waktu yang relatif singkat, dan menarik banyak investor karena ekspektasi keuntungan pada masa depan.
Saham ini biasanya berasal dari perusahaan yang erat kaitannya dengan kewirausahaan dan startup. Perusahaan-perusahaan ini baru didirikan dan sedang dalam fase ekspansi, menginvestasikan kembali keuntungan dan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. Karena alasan-alasan tersebut, ada ekspektasi yang kuat terhadap pertumbuhan mereka.
Saham-saham ini memiliki potensi teoretis yang cukup tinggi di pasar saham, lebih besar dibandingkan saham lainnya, seperti value stock dan saham dengan kinerja tinggi. Namun, saham-saham ini juga memiliki risiko yang lebih tinggi sehingga tidak cocok bagi investor konservatif karena memiliki volatilitas dan fluktuasi harga yang lebih besar. Meskipun potensi revaluasinya tinggi, risikonya juga tinggi, termasuk kemungkinan kehilangan seluruh atau sebagian uang yang diinvestasikan.
Oleh karena itu, saham ini hanya cocok untuk investor dengan profil agresif dan berorientasi jangka pendek.
Kelebihan Value Stock Dibandingkan Growth Stock
Mari kita lihat kelebihan yang ditawarkan oleh value stock dan growth stock dalam tabel berikut ini.
Value stock | Growth stock |
✅ Keuntungan jangka panjang yang baik | ✅ Potensi apresiasi yang tinggi |
✅ Tidak membutuhkan banyak modal | ✅ Ideal untuk investor jangka pendek |
✅ Menghindari kebisingan pasar | ✅ Bertaruh pada perusahaan yang sedang berkembang |
✅ Tidak perlu memeriksa portofolio setiap hari | ✅ Juga tidak memerlukan modal yang besar |
✅ Diversifikasi | |
✅ Komisi rendah |
Kelebihan Value Stock
- Keuntungan: dalam tabel di bawah, Anda dapat melihat keuntungan yang diperoleh oleh 14 investor terkenal yang mengikuti filosofi nilai dibandingkan perkembangan pasar.

- Modal: Tidak perlu memiliki uang dalam jumlah besar. Meskipun jumlahnya kecil, waktu, reinvestasi dividen, dan bunga majemuk akan bekerja sehingga dalam jangka panjang investasi ini akan berharga.
- Jangka Waktu: Waktu investasinya adalah jangka panjang. Meskipun ini bisa menjadi kelemahan bagi sebagian investor, tetapi ada keuntungan karena tidak terpengaruh oleh kebisingan pasar, berita, data, dan rumor yang mungkin muncul.
- Ketenangan: Anda tidak perlu memeriksa portofolio setiap hari atau setiap saat karena fluktuasi harga jangka pendek tidak penting, baik itu naik atau turun.
- Diversifikasi: Karena tidak membutuhkan jumlah uang yang besar, kita bisa mengalokasikan sedikit modal ke berbagai perusahaan sehingga portofolio kita terdiversifikasi dengan baik berdasarkan wilayah geografis atau sektor.
- Komisi: Karena transaksi ini bersifat jangka panjang, kita tidak sering membeli dan menjual, sehingga biaya komisi beli dan jual dengan broker menjadi simbolis.
Kelebihan Growth Stock:
- Potensi apresiasi teoritis dari jenis saham ini cukup tinggi dan lebih besar dibandingkan value stock atau jenis investasi lainnya.
- Growth stock biasanya memiliki horizon waktu jangka pendek. Ini menguntungkan bagi investor yang mencari transaksi cepat.
- Fokus utama adalah pada perusahaan baru dalam ceruk pasar tertentu yang sedang berkembang dan dapat mengubah pasar.
- Saham ini tidak membutuhkan modal besar karena jika potensinya tinggi, hasilnya akan lebih dari cukup untuk menutupi modal awal.
Kekurangan Value Stock vs Growth Stock
Sekarang mari kita juga melihat kekurangan dari kedua tipe saham ini:
Value stock | Growth stock |
❌ Memerlukan disiplin dan kesabaran yang kuat | ❌ Risiko tinggi |
❌ Diperlukan pengetahuan keuangan yang lebih luas | ❌ Volatilitas tinggi |
❌ Mengikuti fundamental | ❌ Memerlukan banyak informasi dari perusahaan |
Kekurangan Value Stock
- Disiplin: Meskipun terlihat mudah, mempertahankan saham dalam portofolio selama bertahun-tahun tidaklah sederhana. Baik saat saham merugi maupun untung, godaan untuk menjual sangatlah besar. Disiplin ini penting untuk menjaga strategi investasi jangka panjang tetap berjalan sesuai rencana dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek.
- Pengetahuan: Menentukan nilai intrinsik suatu saham bukanlah hal yang mudah. Diperlukan pelatihan yang tepat untuk bisa melakukan analisis ini dengan akurat. Pemahaman tentang analisis fundamental, seperti membaca laporan keuangan dan memahami prospek perusahaan sangat penting dalam menentukan nilai intrinsik yang sebenarnya.
- Pembaruan: Kita harus memantau fundamental saham yang ada di portofolio. Jika ada perubahan substansial dan signifikan, kita mungkin perlu mengubah strategi. Misalnya, perubahan dalam manajemen, penurunan kinerja perusahaan, atau perubahan dalam industri bisa menjadi alasan untuk menilai kembali investasi. Memperbarui informasi secara berkala membantu kita membuat keputusan yang lebih baik dan terinformasi.
Kekurangan Growth Stock
- Risikonya tinggi karena volatilitasnya sangat tinggi, tetapi harus ditambahkan bahwa ini sejalan dengan potensi keuntungan yang besar.
- Informasi rinci tentang perusahaan baru sangat diperlukan dan semuanya harus dipahami dengan sempurna.
- Dalam jangka pendek, kebisingan pasar menyebabkan saham jenis ini memiliki volatilitas berlebih.
👉 Jika Anda telah memutuskan untuk mulai berinvestasi, dalam artikel ini Anda akan menemukan semua kunci, sebelum melakukan pembelian pertama Anda: Panduan Membeli Saham di Bursa: Langkah Mudah untuk Pemula
Bagaimana Kedua Opsi Investasi Berperilaku di Lingkungan Ekonomi yang Tidak Pasti?
Tingkat Suku Bunga Tinggi
Kenaikan suku bunga biasanya tidak menguntungkan bagi saham secara umum, kecuali di sektor keuangan, seperti perbankan dan asuransi. Namun, sektor yang paling terdampak buruk oleh kenaikan suku bunga adalah sektor teknologi yang merupakan tempat banyak growth stock berada. Sementara itu, untuk value stock, kecuali sektor keuangan, dampaknya menjadi lebih kecil.
Ketidakpastian Ekonomi
Periode ketidakpastian ekonomi tidak menguntungkan bagi saham secara umum, kecuali saham defensif. Namun, untuk value stock, jika harga mereka turun dan fundamental tetap kuat, ini biasanya menjadi kesempatan bagus untuk membeli dengan harga yang lebih menarik.
Bagaimana Cara Berinvestasi di Value Stock?
Kita bisa berinvestasi dengan 2 cara:
Membeli Value Stock
Pertama, kita fokus pada pemilihan saham dan membeli saham perusahaan bernilai, serta membangun portofolio investasi kita sendiri.
Untuk melakukan ini, kita harus memperhatikan parameter berikut ini:
- Price Earning (P/E): Mengukur harga saham relatif terhadap pendapatannya. Makin rendah nilainya, makin undervalued (kurang dihargai) saham tersebut. P/E yang rendah menunjukkan saham mungkin dijual di bawah nilai sebenarnya.
- Kapitalisasi: Biasanya dianggap memiliki nilai pasar kurang dari 500 miliar sehingga margin potensi peningkatan volume bisnis lebih besar. Kapitalisasi pasar yang kecil menunjukkan perusahaan masih punya ruang untuk tumbuh.
- Dividend yield: Memungkinkan kita mengetahui apakah perusahaan dapat menghasilkan nilai bagi pemegang sahamnya. Dividen memainkan peran penting dalam value investing (investasi nilai). Hal ini menunjukkan seberapa banyak keuntungan perusahaan dibagikan kepada pemegang saham..
👉 Dalam artikel ini saya memberikan lebih banyak informasi tentang poin-poin ini: Pembagian Dividen: Pertimbangan dalam Memilih Saham.
Investasi di ETF Value
Beberapa yang menarik yang dapat kita sebutkan adalah:
ETF | Ticker | YTD | 3 Year |
KISI IDX Value30 ETF | XKIV | 5,2% | 25,7% |
Nusadana ETF IDX Value30 | XNVE | 3,4% | – |
👉 Dan karena kita berbicara tentang ETF, kami meninggalkan Anda dengan artikel topik ini: Strategi Investasi ETF
Bagaimana Cara Berinvestasi di Growth Stock?
Sama seperti value stock, ada dua cara untuk berinvestasi di growth stock:
- Membeli saham perusahaan yang sedang tumbuh dan membangun portofolio investasi sendiri. Dengan cara ini, kita bisa memilih saham yang sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko kita.
- Berinvestasi di ETF atau reksa dana.
Berikut ini adalah beberapa pilihan ETF growth yang bisa dipertimbangkan.
Reksa dana | Manajer Investasi | YTD | 3 Tahun |
BNP Paribas IDX Growth30 | BNP Paribas Asset Management | -3,80% | 14,20% |
Avrist Equity Growth Fund | Avrist Asset Management | 5,09% | 36,73% |
Capital Balanced Growth | Capital Asset Management | 2,46% | 10,39% |
Mandiri Protected Growth Dollar | Mandiri Manajemen Investasi | -1,59% | 5,67% |
Aberdeen Standard Indonesia Balanced Growth Fund | Aberdeen Standard Investments Indonesia | 2,17% | 1,18% |
Contoh Value Stock vs Growth Stock
Pada grafik berikut ini, kita dapat melihat perbandingan dari dua jenis saham dalam 29 tahun terakhir.

Beberapa contoh value stock:
Value stock | Ticker | Sektor |
Adira Dinamika Multi Finance | ADMF | Finance |
BFI Finance Indonesia | BFIN | Finance |
Bank Tabungan Negara | BBTN | Finance |
Bank BTPN Syariah | BTPS | Finance |
Bank Danamon Indonesia | BDMN | Finance |
Sumber Alfaria Trijaya | AMRT | Consumer |
Garudafood Putra Putri Jaya | GOOD | Consumer |
Indofood CBP Sukses Makmur | ICBP | Consumer |
Surya Citra Media | SCMA | Media |
Media Nusantara Citra | MNCN | Media |
Contoh growth stock:
Growth stock | Ticker |
AKR Corporindo | AKRA |
Adi Sarana Armada | ASSA |
Global Mediacom | BMTR |
Essa Industries Indonesia | ESSA |
Indika Energy | INDY |
Indosat | ISAT |
Kalbe Farma | KLBF |
Medco Energi Internasional | MEDC |
Summarecon Agung | SMRA |
Tower Bersama Infrastructure | TBIG |
Singkatnya, value stock dan growth stock sebenarnya tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk. Pilihan ini tergantung pada profil risiko Anda dan apakah Anda lebih suka gaya investasi yang tenang dan santai atau yang lebih aktif. Value stock biasanya cocok untuk investor yang mencari stabilitas dengan potensi pengembalian jangka panjang, sementara growth stock cocok untuk mereka yang siap mengambil risiko lebih besar demi keuntungan yang lebih tinggi dalam jangka pendek.
Anda juga bisa menyimak artikel lain yang juga membahas tentang topik saham dari sisi fundamental.
- Memahami Pengertian dan Contoh Nilai Intrinsik Saham
- Strategi Investasi Buy and Hold: Pendekatan Cerdas untuk Investasi Saham
- Laporan Keuangan Perusahaan dan Manfaatnya
- Indeks Profitabilitas: ROA, ROE, ROCE, ROS
FAQs – Pertanyaan yang Sering Diajukan
Value stock umumnya terdapat di sektor keuangan, kesehatan, industri, dan energi. Growth stock biasanya ada di sektor teknologi, konsumen, dan layanan komunikasi. Growth stock cenderung tumbuh lebih cepat dalam penjualan, terutama pada keuntungannya.
Value stock diharapkan naik saat pasar menyesuaikan harga mereka. Jika harga saham tidak naik seperti yang diharapkan, investor bisa kehilangan uang. Oleh karena itu, value stock adalah investasi yang relatif lebih berisiko.
Value stock cenderung unggul saat pasar bearish dan resesi ekonomi, sedangkan growth stock lebih unggul saat pasar bullish atau ekspansi ekonomi. Faktor ini perlu diperhatikan oleh investor jangka pendek atau yang ingin mengatur waktu investasi mereka.