Metode Elliott Wave: definisi dan cara menggunakannya

Elliott Wave, ditemukan oleh Ralph Nelson Elliott pada tahun 1934, merupakan salah satu alat paling terkenal dalam analisis teknikal. Singkatnya, teori Elliott Wave dapat dikatakan sebagai teori analisis teknikal yang digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga di pasar keuangan.

Teori ini dikembangkan oleh Ralph Nelson Elliott setelah mengamati dan mengidentifikasi pola gelombang fraktal yang berulang. Gelombang dapat diidentifikasi pada pergerakan harga saham dan perilaku konsumen.

Investor yang mencoba mengambil keuntungan dari tren pasar dapat digambarkan sebagai investor yang mengikuti arus. Pergerakan pemegang saham yang besar dan kuat untuk mengganti penanaman modal yang telah ada dengan penanaman modal baru dengan kondisi yang lebih baik disebut gelombang pembiayaan kembali.

Elliot Wave memiliki 2 gelombang utama

Elliott Wave dalam Analisis Teknikal

Teori Elliott Wave adalah teori analisis teknis yang digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga di pasar keuangan.

Konsep Utama

  • Teori Elliott Wave merupakan suatu bentuk analisis teknis untuk mencari pola harga berulang pada jangka panjang yang terkait dengan perubahan sentimen dan psikologi investor yang terjadi terus-menerus.
  • Teori ini mengidentifikasi gelombang impulsif yang mengatur pola dan gelombang korektif dan mengontrol tren yang lebih luas.
  • Setiap rangkaian gelombang dirangkai dalam rangkaian gelombang yang lebih luas, mengikuti pola korektif atau impulsif yang sama dan digambarkan sebagai pendekatan fraktal terhadap pembalikan.

Apa itu Elliott Wave teori?

Teori ini dikembangkan oleh Ralph Nelson Elliott pada tahun 1930. Setelah terpaksa pensiun karena mengidap penyakit, Elliott membutuhkan sesuatu untuk mengisi waktu dan mulai mempelajari grafik tahunan, bulanan, mingguan, harian, serta dia membuat sendiri grafik per jam dan per 30 menit yang berasal dari berbagai indeks perdaganan sepanjang 75 tahun.

Teori ini mulai dikenal pada tahun 1935 ketika Elliott membuat prediksi mengejutkan mengenai analisis fundamental saham. Sejak saat itu, teori ini telah menjadi landasan bagi ribuan pengelola aset, trader, dan investor swasta.

Elliott merumuskan aturan khusus yang mengatur cara mengidentifikasi, memprediksi, dan memanfaatkan pola gelombang ini. Buku-buku, artikel, dan surat-surat ini dikumpulkan dalam karya R.N. Elliott yang diterbitkan pada tahun 1994. Elliott Wave International adalah perusahaan analisis keuangan dan peramalan pasar independen terbesar di dunia dengan analisis dan peramalan pasar mereka didasarkan pada model ini.

Ralph Nelson Elliott menekankan bahwa pola-pola ini tidak memberikan kepastian apa pun tentang pergerakan harga di masa depan, namun membantu mengukur kemungkinan pergerakan pasar di masa depan. Indikator ini dapat digunakan dengan bentuk analisis teknikal lainnya salah satunya adalah indikator teknis untuk mengidentifikasi peluang tertentu. Pada waktu tertentu, trader mungkin mempunyai interpretasi yang berbeda terhadap struktur pasar Elliott Wave.

👉 Pelajari indikator teknikal lainnya: Indikator Teknikal Terbaik Untuk Trading

Cara Melakukan Penghitungan Elliott Wave

Dalam sebuah tren, kita akan menemukan siklus Elliott Wave (Gelombang Elliot) yang terdiri dari dua fase: fase impuls dan fase koreksi.

Fase impuls terdiri dari lima gelombang (1-5) dan fase koreksi terdiri dari tiga gelombang (a-c). Secara teoritis, siklus gelombang Elliott akan terlihat seperti ini:

Cara Belajar Elliott Wave

Pada fase impuls yang juga dikenal sebagai fase motif dapat dilihat pada 5 gelombang yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5. Gelombang ini menggambarkan arah tren yang dominan.

Adapun gelombang 1, 3, dan 5 disebut sebagai gelombang impuls, sedangkan gelombang 2 dan 4 merupakan gelombang korektif.

Gelombang 2 dan 4 mengoreksi sebagian pergerakan gelombang 1 dan 3. Begitu pula gelombang a-b-c mengoreksi gelombang 1-2-3-3-4-5. Grafik mungkin terbalik jika trennya turun, dengan fase impuls dan fase koreksi (semua yang disebutkan dalam artikel ini berlaku untuk tren turun dan tren naik).

Karakteristik Elliott Wave

Gelombang 1

Gelombang 1 merupakan gelombang pertama pada siklus gelombang lengkap. Gelombang ini merupakan awal dari sebuah tren dikarenakan teori Elliott Wave berdasarkan tren. Karena gelombang ini merupakan gelombang pertama dari sebuah tren yang belum berkembang, sangat sulit untuk mengenalinya. Gelombang ini umumnya merupakan gelombang terpendek dalam fase impuls dan merupakan gelombang yang sangat jarang diperpanjang (gelombang terpanjang dalam fase impuls).

Gelombang 2

Gelombang 2 merupakan gelombang yang mengoreksi sebagian dari gelombang 1. Sudah umum terjadi bahwa gelombang 2 mengoreksi sebagian besar pergerakan yang dilakukan oleh gelombang 1 karena banyak investor yang masih beranggapan bahwa tren sebelumnya masih berlanjut. Jika koreksi melebihi 100% dari pergerakan Gelombang 1, hitung ulang gelombang tersebut dikarenakan memiliki kemungkinan terjadi perubahan tren.

Gelombang 3

Gelombang 3 umumnya merupakan gelombang terpanjang dalam fase impuls dan tidak pernah menjadi gelombang terpendek. Gelombang ini berada pada kondisi tren yang sudah dimulai sehingga memberikan kejelasan pada investor maka dari itu gelombang 3 merupakan waktu di mana banyak terjadi perdagangan yang mendukung tren tersebut. Saat itulah kita juga harus mempertimbangkan volume perdagangan. Apabila kondisi tren mendukung, kemungkinan yang ada dalam gelombang ini akan meningkat secara signifikan.

Gelombang 4

Gelombang 4. Sama seperti gelombang 2, gelombang 4 mengoreksi gelombang sebelumnya yaitu gelombang 3. Gelombang 4 sering dianggap sebagai gelombang yang paling sulit diinterpretasikan dan merupakan gelombang yang paling acak. Harga pada gelombang ini terkadang bertahan dalam jangka waktu yang lama namun terkadang harga pada gelombang ini malah bergerak kesamping.

Gelombang 5

Gelombang 5. Di pasar derivatif, gelombang terpanjang biasanya adalah gelombang 5, bukan gelombang 3. Sebagai gelombang terakhir dari fase impuls, biasanya mengindikasikan kelemahan dalam kelanjutan tren. Hal ini dapat ditunjukkan dengan indikator teknikal berupa volume atau divergensi yang rendah. Kegagalan terkadang terjadi pada gelombang 5. Jika hal ini terjadi, berarti gelombang 5 tidak mampu melampaui level pada gelombang 3 sehingga mengakibatkan terbentuknya double top yang dapat diakhiri dengan perubahan tren.

Di sisi lain, fase koreksi dalam gambar di atas ditandai dengan huruf A, B dan C. Gelombang ini melawan progres yang dibuat oleh fase impuls, biasanya menelusuri kembali sebagian dari impuls wave sebelumnya.

Gelombang A

Gelombang A. Pada gelombang A, hal serupa terjadi pada gelombang 1. Sebagai gelombang pertama dari fase baru, terdapat keraguan mengenai kebenarannya dan sulit untuk diidentifikasi sehingga seringkali disalahartikan sebagai pembalikan tren saat ini (fase impuls).

Gelombang B

Gelombang B berfungsi untuk mengkonfirmasi bahwa fase impuls telah berakhir, dikarenakan gelombang ini tidak boleh melebihi gelombang 5. Biasanya, gelombang B merupakan gelombang dengan kekuatan rendah walaupun terkadang bisa mencapai level yang mirip dengan gelombang 5 untuk membentuk apa yang bisa menjadi double top.

Gelombang C

Gelombang C biasanya lebih kuat dari gelombang B karena bergerak dalam arah yang sama dengan fase korektif.

Penting untuk dicatat bahwa Teori Elliott Wave bisa diaplikasikan pada tren menguat (bullish) dan melemah (bearish). Prinsip yang sama dibahas di artikel ini bisa diterapkan terlepas dari arah trennya.

Sebagai ilustrasi, dalam tren bearish mari gunakan grafik ini secara mingguan. Dalam kasus ini, kita bisa mengamati pola yang cukup selaras dengan struktur yang diharapkan: fase impulsif (gelombang 1-5) diikuti dengan fase korektif (gelombang A-C).

Bagaimanapun, penting untuk diketahui bahwa menghitung gelombang dengan akurat dapat menjadi sebuah tantangan atau bisa saja sulit. Terutama jika siklus belum lengkap atau selesai. Pada grafik di atas ini belum pasti apakah gelombang 5 bisa menjadi gelombang 3, dan fase koreksi (gelombang A-B-C) bisa menggambarkan gelombang 4.

👉 Dari gambar di atas, jenis grafik yang ditampilkan adalah grafik lilin jepang: Grafik Lilin Jepang (Japanese Candlesticks) Di Pasar Saham: Jenis, Grafik, Dan Analisa

Fraktal pada Elliott Wave

Di Elliott Wave terdapat fraktal yang memiliki arti fase impuls dalam rentang waktu yang lebih singkat misalnya 1 jam dapat membentuk gelombang 1 rentang waktu yang lebih besar seperti 1 hari.

Sebaliknya, pembentukan fase koreksi pada rentang waktu 1 jam membentuk gelombang 2 pada rentang waktu harian. Singkatnya, pembentukan siklus Elliott Wave yang lengkap dalam interval waktu yang kecil dapat menyebabkan terjadinya pembentukan gelombang dalam interval waktu yang lebih besar:

Pada grafik di atas kita melihat beberapa siklus Elliott Wave. Siklus pertama berkaitan dengan gelombang (1) dan (2) dari siklus yang lebih tinggi: fase impuls pada gelombang (1) dan fase korektif pada gelombang (2).

Hal ini diulangi pada siklus berikutnya, sesuai dengan gelombang (3) dan (4). Terakhir, gelombang (5) terdiri dari fase impuls yang diikuti koreksi (a)-(b)-(c). Dalam kasus ini gelombang (a) dan (c) menggambarkan fase impuls, sedangkan gelombang (b) berhubungan dengan fase korektif. Jadi, siklus gelombang (fase impuls + fase korektif) membentuk dua gelombang siklus dengan durasi yang lebih lama.

Perlu diingat bahwa fractal adalah figur geometris kompleks yang memiliki ciri adanya kemiripan, dimana setiap bagian menyerupai keseuluruhan. Analogi yang cocok bisa ditemukan di alam yaitu brokoli. Saat sebuah brokoli dipotong, ini akan menampilkan versi yang lebih kecil dari bentuk keseluruhannya dan menyerupai miniatur pohon.

Aturan dan Rekomendasi

Anda telah melihat apa itu Elliott Wave, fase-fase dalam siklus gelombang, dan fraktal dalam pembentukan gelombang. Namun apakah ketiganya harus memenuhi standar tertentu? Untuk memvalidasi pembentukan siklus atau gelombang, kita harus mempertimbangkan tiga aturan dasar Elliott Wave. Untuk penjelasan aturannya, kita asumsikan berada dalam tren naik:

  • Gelombang 2 tidak boleh berakhir di bawah titik awal Gelombang 1. Jika hal ini terjadi, kita tidak akan masuk dalam siklus Elliott Wave. Sebaliknya, pasar tidak selalu berputar dalam gelombang tetapi bisa juga berputar dalam tren apabila digambarkan dapat lebih mudah dikenali di masa depan.
  • Gelombang 4 tidak boleh kembali ke titik jatuh di bawah gelombang 1. Dengan kata lain, gelombang 4 tidak boleh lebih rendah dari gelombang 2.
  • Gelombang 3 tidak boleh menjadi gelombang terpendek. Sebenarnya, sangat umum bahwa gelombang 3 adalah gelombang yang terpanjang. Selain itu, gelombang 3 harus berakhir di atas gelombang 1.

Rekomendasi Tambahan Melakukan Penghitungan Gelombang

Extension: Setidaknya salah satu dari tiga gelombang (1, 3, atau 5) harus menunjukkan ekspansi harga yang jauh lebih besar dibandingkan dua gelombang lainnya. Gelombang 3 dan 5 biasanya merupakan gelombang terpanjang pada fase impuls. Perbedaan panjang yang mencolok antara gelombang ketiga ini sangatlah penting. Menghitung tiga gelombang yang sama atau sangat mirip mungkin mengindikasikan penghitungan gelombang yang salah.

Similarity: Untuk menghindari interferensi antar gelombang dengan derajat yang berbeda, sebaiknya gelombang korektif mencapai setidaknya 38% dari harga dan waktu gelombang sebelumnya.

Alternation: Gelombang korektif fase impuls (Gelombang 2 dan 4) harus berbeda satu sama lain dalam hal bentuk, persentase koreksi, dan durasi waktu.

Channelling: Garis tren yang ditarik menghubungkan puncak gelombang 2 dan 4 akan ditembus dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan waktu yang diperlukan untuk membentuk gelombang 5. Kegagalan untuk menembus garis tren ini dalam durasi yang lebih singkat akan membuat jumlah gelombang menjadi kurang dapat diandalkan.

👉 pelajari juga 10 Chart Pattern (Pola Grafik) Utama: Strategi untuk Sukses Trading

Menggunakan Elliott Wave saat Trading : Contoh Grafis dan Praktik

Elliott telah menggambarkan bentuk gelombang khas suatu saham di pasar, fluktuasi yang terkait dengan kemunduran (atau tren turun) dengan desain berikut dan menamai setiap gelombang:

Gambar ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi fase yang sedang kita jalani. Dari gelombang 1 hingga 5, kita berada dalam pull tren utama dengan kemunduran pada gelombang 2 dan 4. Dalam gelombang yang digambarkan dengan huruf, kita berada dalam fase korektif menuju garis tren . Ada kalanya model Elliott terlihat bagus di grafik dan ada kalanya tidak.

Elliott telah menetapkan serangkaian aturan geometris untuk mengetahui cara mengidentifikasi setiap gelombang. Misalnya, gelombang 3 harus menjadi fase pendukung tren yang terpanjang. Hal ini membantu kita, ketika kita berpikir bahwa kita telah mengenali swing tersebut segera setelah kemunduran pertama (gelombang 2) untuk memiliki ekspektasi yang lebih tinggi dari biasanya dan memperpanjang operasi sedikit lebih lama dengan beberapa kepastian.

Ketika kita percaya bahwa kita mencoba memanfaatkan gelombang 5 , kita harus siap untuk mulai keluar pada tanda peringatan pertama. Ini akan mengarahkan kita pada penyesuaian lebih lanjut dari titik henti kita atau mencapai tujuan terdekat.

Seperti yang saya katakan saat kita tertarik secara khusu untuk mengejar gelombang 3 juga gelombang 1 dan 5. Dari semua gelombang lainnya selama kita melakukan perdagangan sesuai dengan tren, kita harus mengabaikannya (termasuk gelombang B). Lebih baik kita mulai melakukan penjualan pada gelombang (pendek) 1, 3 atau 5 daripada menjual pada gelombang 2, 4, A atau C.

Ringkasan

Untuk menyadari bahwa Elliott Wave valid, kita harus ingat aturan ini:

  • Gelombang nomor 1 panjang.
  • Gelombang korektif nomor 2 lebih pendek dari gelombang 1.
  • Gelombang 3 lebih panjang dari gelombang 1.
  • Gelombang 4 lebih pendek dari gelombang 3.
  • Gelombang 5 memiliki ukuran yang sama dengan gelombang 1.

Secara singkat, mudah untuk mengidentifikasi Elliott Wave yang sudah terbentuk dengan melihat 5 gelombang dan ketika gelombang ketiga lebih panjang dari yang lain.

Elliott Wave memiliki 3 impuls yang lebih panjang dari retracement.

Jika kita melihat dorongan besar lalu terjadi koreksi, kita dapat menyimpulkan bahwa kita mungkin akan menjumpai Elliott Wave. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa gelombang 3 lebih panjang sehingga kita dapat kurang lebih memperkirakan harga mana yang mungkin akan bergerak.

Selain itu, jika kita sudah melihat 3 gelombang terbentuk, kita tahu bahwa gelombang korektif 4 yang akan datang kemudian membentuk gelombang terakhir 5.

Jika kita melihat gelombang Elliott yang sudah terbentuk dengan 5 gelombang, kita dapat menyimpulkan bahwa koreksi ABC akan datang.

Elliott Wave dan Fibonacci dalam Trading

Ekstensi dan Koreksi Fiboacci memberikan beberapa logika matematis pada teori Elliott Wave sehingga dapat membantu kita mengidentifikasi titik di mana trading dapat dilakukan.

Selain kita menggunakan angka Fibonacci ketika melakukan trading untuk memberikan koreksi, kita juga dapat menggunakan ekstensi. Koreksi dari sebuah pergerakan terjadi ketika harga bergerak berlawanan dari tren sebelumnya.

Dalam sebuah kasus pada Elliott Wave, kita dapat menggunkan koreksi untuk menentukan di mana gelombang implus ketiga akan terjadi di antara gerakan yang lebih luas.

👉 Elliott Waves: Penerapannya dengan Fibonacci

Ketika kita sudah mengidentifikasi gelombang 1 dan gelombang 2 sejak awal, kita dapat menentukan titik di mana harga seharusnya berhenti. Area ini akan bertepatan dengan level Fibonacci yaitu pada 38,2%, 50% atau 61,8%.

Pada area yang sudah ditentukan dan dengan menggukan indikator teknis atau candlestick, kita dapat menemukan awal dari gelombang 3 dan menentukan posisi di pasar.

Kita juga dapat menggunakan ekstensi Fibonacci untuk menentukan seberapa jauh gelombang 3 dapat tercapai dan menentukan titik untuk mengambil keuntungan.

Level ekstensi yang paling umum adalah 100, 138,2 dan 161,8 tergantung pada kekuatan gerakan dan gelombang (3 atau 5), kita dapat memperkirakan pencapaiannya akan lebih jauh atau lebih dekat.

Pada umumnya, gelombang 3 adalah gelombang yang terbesar sedangkan gelombang 1 dan 5 merupakan gelombang yang paling kecil dalam gerakan impulsif.

👉 Anda bisa menggunakan analisa teknikal ini untuk trading CFD, Opsi, Forex, Komoditas dan Kripto.

Kelebihan dan kekurangan menggunakan Teori Elliott Wave

Dari beberapa kelebihan menggunakan analisa teknikal Elliott Wave, ini yang paling utama:

  • Sifat intuitif dan mudah digunakan. Untuk meningkatkan analisa, Elliott Wave bisa dikombinasikan dengan indikator teknikal lainnta seperti Relative Strength Index (RSI), sehingga menambah ketelitian.
  • Teori Elliott Wave bisa memberitahu kita bahwa kondisi tertentu harus dipenuhi terlebih dulu untuk mengetahui bahwa kita sedang menghadapi Gelombang Elliot. Oleh karena itu, analisa ini tidak berlaku universal pada semua skenario.
  • Gelombang koreksi (2, 4 dan b) seringkali sejajar dengan level yang berasal dari deret Fibonacci (untuk pemahaman mendetail Fibonacci digunakan dalam trading, silakan kunjungi artikel khusus yang membahas Fibonacci). Korelasi ini bisa meningkatkan ketajaman analisa.

Kemudian, berikut ini beberapa kekurangan teori atau analisa teknikal Elliott Wave

  • Kurangnya bukti ilmiah: teori Elliott Wave tidak divalidasi secara ilmiah. Ini adalah kelemahan utama, karena ini bukanlah alat yang sempurna.
  • Alart konfirmasi bukan sinyal utama: meeski bisa digunakan sebagai alat konfirmasi untuk masuk atau keluar dari pasar, Elliott Wave tidak bisa dijadikan satu-satunya alat untuk membaca sinyal perdagangan.
  • Teori ini berasumsi bahwa perilaku investor memiliki siklus atau berulang. Asumsi ini tidak memperhitungkan anomali yang dibuat oleh pelaku pasar sebagi respon atas peristiwa luar biasa.
  • Penting untuk meyadari bahwa pasar tidak selalu sesuai dengan fase yang digambarkan oleh Gelombang Elliot.

Kesimpulan

Telah dibuktikan bahwa ketika kita menggunakan beberapa analis untuk mengidentifikasi tren berdasarkan Elliott Wave, tidak ada dari mereka yang setuju dengan penghitungan dari setiap analis tersebut, tidak peduli seberapa ahli mereka pada teori ini.

Hal ini menunjukkan bahwa teori ini cukup subjektif dan sulit diterapkan.

Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa poin menarik untuk dicatat seperti identifikasi dari gelombang impuls utama di mana gelombang retracement bertepatan dengan level Fibonacci yang dapat membantu kita untuk mengestimasi seberapa banyak momentum yang kita miliki.

Namun kita juga harus menghitung dengan tepat 144 gelombang untuk memahami siklus yang lengkap. Ada banyak pekerjaan dan akan sangat berguna jika kita menggunakan waktu untuk memperhatikan pasar secara mendalam.

Indikator-indikator lainnya dalam trading

FAQ

Apa itu teknik Elliott Wave?

Pada dasarnya, analisis Elliott Wave adalah metode analisis teknikal yang digunakan untuk memahami pola pergerakan harga saham dan pasar keuangan lainnya, termasuk crypto. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa pasar mengikuti pola gelombang yang teratur dan dapat diprediksi.

Bisakah teori Elliott Wave secara akurat memprediksi pergerakan harga di masa depan?

Teori Elliott Wave tidak dirancang untuk memberikan prediksi yang tepat mengenai pergerakan harga di masa depan. Teori ini merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tren potensial di pasar berdasarkan formasi gelombang.

Apakah teori Elliott Wave dapat diterapkan pada semua pasar keuangan dan rentang waktu?

Ya, teori Elliott wave bisa diterapkan di berbagai pasar keuangan, termasuk saham, mata uang, komoditas, dan indeks. Teori ini juga dapat digunakan dalam rentang waktu yang berbeda, mulai dari grafik intraday hingga jangka panjang.
Beberapa analis saham di Indonesia juga kerap menggunakan teori ini seebagai analisa teknikal untuk merekomendasikan pada harga berapa suatu saham bisa dibeli dan dijual untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalisir kerugian.

Artikel Terkait