Ini Daftar 10 Kesalahan Investasi yang Perlu Dihindari!

Ketika ingin masuk ke dalam dunia investasi, seringkali kita bertanya-tanya apa kesalahan investasi yang umum terjadi? Kami sudah sering memberikan artikel tentang bagaimana cara berinvestasi, namun kali ini kami akan membahas kesalahan investasi yang umum terjadi saat berinvestasi.

Daftar 10 kesalahan investor dalam berinvestasi sehingga keuntungannya kurang optimal.

Dalam artikel ini, kami akan membahas apa yang terjadi sehingga para investor terkadang memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Yuk, simak untuk tahu lebih jelas!

👉 Ini Rekomendasi Saham Terbaik di Indonesia 2025

Daftar Kesalahan Investasi yang Paling Umum dilakukan Investor dalam Berinvestasi

Pada bagian ini, kami akan membahas satu per satu tentang kesalahan investasi yang umum dilakukan investor pemula dalam berinvestasi. Apakah Anda sudah melakukan salah satunya? Kami harap Anda bisa menyadarinya sehingga segera memperbaikinya dan memperoleh keuntungan optimal dalam berinvestasi.

1. Kesalahan Investasi Utama: terlalu cepat menjual aset investasi

Berbicara tentang investasi, kita sedang membicarakan waktu sebagai salah satu hal yang penting. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan keuntungan kita perlu mempertahankan investasi selama mungkin. Namun, karena tergiur keuntungan cepat, investor menjual asetnya lebih awal sehingga proses kapitalisasi terhenti.

👉 Strategi Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan dan Aman

2. Terlalu Sering Bertransaksi

Melakukan transaksi berdasarkan berita bisnis dari media bukanlah investasi, melainkan spekulasi. Ini karena berspekulasi justru memberikan jaminan pada hasil yang lebih rendah. Jadi kesalahan investasi yang paling umum adalah terlalu sering melakukan transaksi jual-beli aset investasi.

Perlu Anda ingat bahwa investasi yang sebenarnya adalah memberi kesempatan pada aset untuk memberikan hasil dalam beberapa tahun, bukan dalam hitungan menit. Oleh karena itu, mempertahankan investasi menjadi kunci untuk menciptakan kekayaan.

👉 Strategi Investasi Buy and Hold: Pendekatan Cerdas untuk Investasi Saham

3. Kesalahan Investasi: Melakukan Pembelian dengan Margin

Menggunakan sistem margin atau dana pinjaman untuk membeli saham adalah keputusan yang memilki riisko tinggi. Salah satu risikonya yaitu broker memaksa Anda untuk melikuidasi saham dalam kondisi rugi demi melunasi pinjaman tersebut. Oleh karena itu, strategi ini kurang sesuai untuk investor jangka panjang dan lebih condong ke investor yang berspekulasi daripada melakukan investasi secara berkelanjutan.

👉 Margin Call: Tanda Bahaya yang Harus Diketahui Setiap Trader

4. Tidak Melakukan Rebalancing

Pasar keuangan selalu mengalami fluktuasi sepanjang waktu. Melakukan rebalancing portofolio secara berkala membantu Anda untuk mendiriversifikasi dan mencegah risiko akibat terlalu bergantung pada instrumen investasi tertentu. Investor dapat merasa lebih tenang ketika pasar mengalami koreksi jika portofolio mereka terdiversifikai dengan baik.

👉 Harry Browne: Strategi Investasi Portofolio Permanen

5. Kesalahan Investasi: Terbawa Euforia Pasar

Pasar saham tidak menjanjikan keuntungan 20% setiap tahunnya. Ketika pasar mengalami kenaikan signifikan, banyak investor tergoda untuk mengejar saham yang sedang populer sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal. Namun, berdasarkan riwayatnya, dalam 80 tahun terakhir pasar hanya memberikan imbal hasil sekitar 10% per tahun.

Sehingga, mempelajari pola pergerakan pasar dengan melakukan analisis teknikal lebih penting daripada mencoba menebak arah pergerakannya. Ini karena tidak ada yang bisa meramalkan pergerakan pasar dengan akurat serta memilih perusahaan yang akan terus unggul di masa yang akan datang. Sekali lagi, ini bukanlah tugas yang mudah.

Oleh karena itu, strategi investasi terbaik adalah berinvestasi dalam indeks dan mempertahankannya dalam jangka panjang.

👉 Psikologi Trading: pengaruh emosi di pasar keuangan

6. Berinvestasi dengan Biaya Transaksi yang Terlalu Tinggi

Melakukan jual-beli aset secara terus-menerus bisa berakibat pada biaya yang tinggi. Sehingga, baik dalam investasi saham maupun properti, memiliki strategi jangka panjang menjadi kunci untuk memaksimalkan keuntungan.

Menjual aset terlalu cepat justru akan berakibat pada peningkatan biaya transaksi sehingga mengurangi keuntungan Anda. Jika Anda berinvestasi saham, berikut daftar broker terbaik beli saham dengan biaya rendah di Indonesia:

BrokerBiaya Transaksi
AjaibFee beli : 0,1513%
Fee jual : 0,2513%
Indo Premier Sekuritas (IPOT)Komisi jual : 0,19%
Komisi beli : 0,29%
BibitFee jual : 0,15%
Fee beli : 0,25%
StockbitKomisi jual : 0,15%
Komisi beli : 0,25%
BareksaFee jual : 0,1%
Fee beli : 0,2%
Sinarmas SekuritasKomisi jual : 0,10% hingga 0,14%
Komisi beli : 0,20% hingga 0,24%
Mirae Asset SekuritasFee jual : 0,15%
Fee beli : 0,25%
Phillip SekuritasKomisi jual : 0,18%
Komisi beli : 0,28%
MNC SekuritasFee jual : 0,18%
Fee beli : 0,28%
Interactive Brokers US$ 0,005 per saham dengan minimal US$1 dan maksimal 1% dari nilai perdagangan.

👉 Broker Saham Terbaik Indonesia, Ini Daftarnya!

7. Kesalahan Investor: Mitos Mengalahkan Pasar untuk Sukses

Kesuksesan dalam berinvestasi tidak diukur dari kemampuan kita untuk mengalahkan pasar. Namun, menyusun strategi investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan jangka panjang Anda adalah hal terpenting. Misalnya, berinvestasi pada reksa dana indeks adalah cara sederhana namun efektif untuk memperoleh kesuksesan dan imbal hasil yang sesuai dengan kinerja pasar.

8. Tidak Meningkatkan Investasi

Membiasakan diri untuk berinvestasi menjadi langkah yang baik bagi Anda, namun yang lebih penting adalah terus meningkatkan jumlah investasi. Sehingga, ketika penghasilan bertambah, sebaiknya alokasikan lebih banyak uang Anda untuk investasi agar kekayaan Anda tumbuh lebih cepat. Semakin besar investasi yang Anda lakukan, semakin besar juga peluang untuk mencapai kestabilan finansial di masa depan.

👉 Cara Investasi Saham untuk Pemula, Ini Tipsnya!

9. Kesalahan Investor: Menganggap Rumah sebagai Investasi

Kebanyakan orang menganggap rumah tinggal sebagai aset investasi. Namun, benarkah demikian?

Meskipun rumah dapat menambah aset Anda, harga properti dapat turun kapan saja. Kemudian, sebagai pemilik rumah Anda harus menanggung berbagai biaya seperti cicilan, pajak, asuransi, dan pemeliharaan. Oleh karena itu, memiliki rumah memang penting, namun jangan menganggapnya sebagai pengganti investasi untuk dana pensiun Anda.

👉 Taspen Life & Mandiri Taspen: Produk & Perbedaan

10. Kurang Mendiversifikasi Portofolio

Mendiversifikasi portofolio dalam berbagai sektor perusahaan, industri, maupun wilayah merupakan strategi efektif untuk mengurangi risiko pasar. Diversifikasi memiliki peran penting untuk meningkatkan potensi keuntungan investor. Sehingga, hindari risiko yang tidak perlu dengan tidak menempatkan seluruh modal Anda pada satu sektor atau perusahaan saja.

Kesimpulan

Beberapa kesalahan investasi di atas bukanlah satu-satunya, namun masih banyak kesalahan yang terjadi yang dilakukan oleh para investor. Misalnya, kesalahan dalam penggunaan platform investasi, eksekusi order, fluktuasi nilai mata uang, hingga biaya tersembunyi yang dapat mengurangi keuntungan.

Kemudian, pengetahuan yang kurang mendalam berperan besar dalam pengambilan keputusan investasi. Sehingga, hal tersebut menyebabkan investor melakukan tindakan yang tidak rasional dan membenarkan kesalahan investasi yang mereka lakukan.

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Apa saja kesalahan investor yang sering terjadi ketika berinvestasi?

Ada banyak daftar kesalahan yang dilakukan oleh para investor saat sedang berinvestasi. Namun beberapa kesalahan yang umum terjadi yaitu tidak mendiversifikasi portolio, seringkali terbawa euforia pasar, kemudian tidak meningkatkan jumlah investasi mereka. Perlu Anda ingat bahwa berinvestasi sangat berlawanan dengan spekulasi sehingga semuanya membutuhkan proses dan waktu.

Apakah sebagai investor kita perlu mempertimbangkan risiko saat akan mulai berinvestasi?

Jawabannya tentu saja iya. Meskipun dibalik risiko terdapat peluang keuntungan, kita harus mempertimbangkan apakah risiko tersebut sepadan. Ini karena semakin besar peluang keuntugannya, semakin besar juga risikonya.

Mengapa dengan mendiversifikasi portofolio, kita dapat mengurangi risiko kerugian?

Dengan melakukan diversifikasi porotofolio kita dapat mengurangi risiko kerugian karena tidak “menaruh semua telur dalam satu keranjang”. Berinvestasi dalam berbagai instrumen investasi dan sektor memberikan kita perlindungan jika salah satu memiliki kinerja yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Artikel Terkait